Purnomo Prawiro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k Robot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 32:
Usaha Taksi ini dijalankan bersama dr. [[Chandra Suharto]] (anak laki-laki pertama) dan dr. Purnomo Prawiro (anak laki-laki paling bungsu)<ref>[http://economy.okezone.com/read/2014/12/04/213/1074610/pendiri-blue-bird-masuk-daftar-orang-terkaya-indonesia Artikel:”Pendiri Blue Bird Masuk Daftar Orang Terkaya Indonesia” di Okezone.com]</ref>. Dalam operasionalnya, Chandra Suharto, bertindak sebagai operator telepon. Sedangkan Purnomo, menjadi salah satu sopirnya<ref>[http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20141204113734-92-15811/purnomo-prawiro-mantan-sopir-kini-berharta-rp-16-triliun/ Artikel:”Purnomo Prawiro, Mantan Sopir Kini Berharta Rp 16 Triliun” di cnnindonesia.com]</ref>. Usaha ini terus berkembang dan hasil keuntungan mereka digunakan untuk membeli mobil lagi, hingga 25 unit taxi pertama yang didatangkan dari [[Surabaya]]. Berlanjut sekitar tahun 1970-an jumlah mobilnya sudah mencapai 60 unit taxi.
Pada tahun [[1970]], [[Gubernur DKI Jakarta]], [[Ali Sadikin]], mengumumkan bahwa Jakarta akan memberlakukan izin resmi bagi operasional taksi. Akhirnya setelah mengantongi ijin operasional, mereka
Sekitar tahun [[1975]], Purnomo Prawiro dipercaya untuk memimpin Blue Bird sebagai direktur operasional, setelah sang kakak [[Chandra Suharto]] lebih fokus di [[Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian|Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian]] (PTIK). Pada tahun [[1985]], Blue Bird dibawah kepemimpinannya sudah
Memasuki tahun [[2010]], taksi ini semakin populer, apalagi sejak [[Presiden AS]] [[Barack Obama]] datang ke [[Jakarta]] pada [[2010]]. Saat itu, Obama menggunakan Blue Bird untuk rombonganya melakukan kunjungan di Indonesia<ref>[http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2014/12/04/327608/purnomo-prawiro-orang-kaya-baru-forbes-yang-taksinya-dinaiki-obama Artikel:”Purnomo Prawiro, 'Orang Kaya Baru' Forbes yang Taksinya Dinaiki Obama” di metronews.com]</ref>. Tahun [[2014]], dengan total sekitar 22 ribu unit taksi<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2014/12/04/090626392/Pemilik-Blue-Bird-Orang-Kaya-Baru-Versi-Forbes Artikel:”Pemilik Blue Bird, Orang Kaya Baru Versi Forbes” di Tempo.co.id]</ref>, Blue Bird berkembang di berbagai kota selain [[Jakarta]], seperti [[Bandung]], [[Banten]], [[Batam]], [[Lombok]], [[Manado]], [[Medan]], [[Padang]], [[Pekanbaru]], [[Palembang]], [[Semarang]], [[Solo]], [[Surabaya]], [[Yogyakarta]], dan kota-kota lainnya. Perusahaan taksi terbesar di Indonesia ini akhirnya juga melepas saham perdananya ke publik (IPO) dan berhasil meraup dana sebesar Rp 2,44 triliun pada November 2014<ref>[http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20141204062222-92-15744/empat-taipan-baru-dalam-daftar-orang-terkaya-di-indonesia/ Artikel:”Empat Taipan Baru dalam Daftar Orang Terkaya di Indonesia” di cnnindonesia.com]</ref>. Ekspansi bisnis Blue bird meluas hingga ke mobil carteran , bus carteran, angkutan truk kontainer, layanan logistik, produksi bodi kendaraan, distributor tunggal alat-alat pemadam kebakaran merk Rosenbauer Internasional dan hotel.
Baris 47:
== Perseteruhan dengan Mintarsih Lestiani ==
Sepeninggal ibundanya, [[Mutiara Fatimah Djokosoetono]] yang
== Lihat juga ==
|