Kabupaten Kuantan Singingi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 140:
JALAN berlubang, bergelombang, berkelok-kelok membelah bukit akan dijumpai saat memasuki wilayah Kuantan Singingi dari Kota Pekanbaru. Sesekali akan berpapasan dengan bus kecil jurusan Kiliranjao-Solok melewati wilayah ini dan truk-truk besar dengan muatan kayu bulat. Setelah melewati kecamatan Singingi dan Singingi Hilir, beberapa saat kemudian sampai di kota Teluk Kuantan.
 
Perkembangan dari hari kehari sudah mulai terjadi di Kabupaten Kuantan Singingi. Pembangunan Infrastruktur terjadi di setiap kabupaten. Diantaranya pembangunan dan Perbaikan Jalan raya dan jalan desa hampir di setiap desa, serta Pembangunan sarana transportasi lainnya seperti jembatan. Pembangunan Irigasi untuk kebutuhan cocok tanam yang merupakan sumber dari kehidupan sehari-hari masyarakat Kuantan Singingi (Kuansing).
TIDAK tampak keramaian di ibu kota kabupaten tersebut. Deretan rumah-rumah hanya terdapat di pusat kota, jalur-jalur utama transportasi, seperti lintas tengah (Medan-Pekanbaru-Teluk Kuantan-Kiliranjao, Sumatera Barat) dan Lintas Timur Sumatera (Teluk Kuantan-Rengat -Tembilahan). Angkutan umum dalam kota pun belum tersedia. Meski ada beberapa penduduk yang menyediakan jasa ojek dan mobil pick up. Saat malam tiba, beberapa sudut kota akan terlihat gelap gulita karena pemadaman listrik bergiliran. Bangunan bertingkat yang menjadi ciri kota hanya terdapat di pasar Teluk Kuantan.
 
Namun lahan tidur masih banyak dijumpai di setiap hamparan pedesaan di Kabupaten ini. hal ini di ungkapkan salah satu warga kuansing "Kami bukanlah malas nak ngolah tanah ni, tapi dana yang kami miliki tidak mencukupi. Bapak kan tau sendiri, nak bikin kebun gotah, atau sawit, parolu dana banyak. mulai dari pagar
 
Begitulah gambaran ibu kota kabupaten yang empat tahun lalu dimekarkan dari Indragiri Hulu. Kabupaten yang berasal dari Kerajaan Kuantan ini, memperoleh potensi sumber daya alam, hutan, dan mineral dari kabupaten induknya. Bersama tiga kabupaten pemekaran lainnya (Pelalawan, Rokan Hulu, dan Rokan Hilir), mengandalkan sektor pertanian sebagai ujung tombak perekonomian. Tahun 2001 memberikan kontribusi Rp 651 miliar.