Alkitab: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
John Russell (bicara | kontrib)
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
k membuang bagian-bagian yang bersifat imani
Baris 29:
 
== Daftar Kitab dalam Alkitab ==
 
Alkitab terdiri dari 66 kitab, 39 termasuk dalam [[Perjanjian Lama]] dan 27 dalam [[Perjanjian Baru]].
 
Selain itu masih ada pula beberapa kitab [[Deuterokanonika]]. Kitab-kitab ini tidak diakui oleh semua mazhab Kristen Protestan, namun dipakai oleh umat Kristen Katolik dan Ortodoks. Jumlah 7 dan 2 tambahan pada kitab-kitab Perjanjian Lama lainnya.
 
== Alasan Untuk Mempercayai Alkitab ==
 
=== Keakuratan Sejarah ===
 
Belum pernah ada yang berhasil mempersoalkan keakuratan sejarah Alkitab. Buku ini berbicara tentang orang-orang yang benar-benar ada dan berbagai peristiwa yang nyata.
 
'''Orang-Orang'''. Para kritikus Alkitab meragukan keberadaan Pontius Pilatus, Gubernur Romawi di Provinsi Yudea, yang menyerahkan Yesus untuk dipakukan. (Matius 27:1-26) Bulti bahwa Pilatus pernah menjadi penguasa Yudea terukuir di sebuah batu yang ditemukan pada tahun 1961 di Kaisarea, kota pelabuhan di [[Timur Tengah]].
 
Sebelum tahun 1993, tidak terdapat bukti di luar Alkitab yang mendukung Daud, gembala muda pemberani yang belakangan menjadi Raja Israel, sebagai tokoh sejarah. Namun, pada tahun itu, para arkeolog menemukan sebuah batu basal di bagian utara [[Israel]], berasal dari abad kesembilan SM. Menurut para pakar, pada batu itu terdapat kata-kata "Rumah Daud" dan "Raja Israel".
 
'''Gelar'''. Terdapat banyak penguasa di panggung dunia selama 16 abad masa penulisan Alkitab. Sewaktu menyebut seorang penguasa, Alkitab ''selalu'' menggunakan gelar. Misalnya, Herodes Antipas dengan tepat disebut sebagai "penguasa distrik" dan Galio sebagai "prokonsul". (Lukas 3:1; Kisah 18:12) Ezra 5:6 menyebut Tatenai, Gubernur Provinsi Persia "di seberang sungai", Sungai Efrat. Sekeping uang logam buatan abad keempat SM memuat penjelasan yang sama, mengidentifikasi Gubernur Persia bernama Mazaeus sebagai penguasa Provinsi "Seberang Sungai".
 
Keakuratan dalam perincian yang kelihatannya kecil sangatlah penting. Karena akan sulit untuk mempercayai sebuah buku yang isinya tidak akurat. Ketidakakuratan akan menimbulkan keraguan dalam pikiran seseorang tentang keterandalan seluruh buku, misalnya, sebuah buku modern menyebutkan bahwa Perang Dunia II terjadi pada tahun 1800-an atau yang menyebutkan Presiden Amerika Serikat adalah seoorang Raja.
 
=== Keterusterangan dan Kejujuran ===
 
Kejujuran adalah dasar untuk kepercayaan. Seseorang yang mempunyai reputasi sebagai orang jujur bisa mendapat kepercayaan kita, tetapi jika ia berdusta bahkan sekali saja, ia akan kehilangan kepercayaan itu.
 
Para penulis Alkitab adalah orang-orang jujur yang menulis dengan tulus. Keterusterangan itu membuat nada kebenaran nyata dalam tulisan mereka.
 
'''Kesalahan dan kekurangan'''. Para penulis Alkitab secara terbuka mengakui kegagalan dan kelemahan mereka. Musa menceritakan kesalahannya yang sangat merugikan dirinya. (Bilangan 20:7-13) Asaf menjelaskan bahwa suatu waktu dia pernah merasa dengki terhadap kemakmuran orang fasik.(Mazmur 73:1-14) Yunus menceritakan ketidaktaatannya dan sikap buruk yang mula-mula ia perlihatkan sewaktu Allah berbelas kasihan kepada para pedosa yang bertobat. (Yunus 1:1-3; 3:10; 4:1-3) Matius dengan terus terang mengatakan bahwa dia meninggalkan Yesus pada malam Yesus ditangkap.—Matius 26:56.
 
Para penulis Kitab-Kitab Ibrani membeberkan gerutu yang berulang-ulang serta pemberontakan bangsa mereka sendiri. (2 Tawarikh 36:15, 16) Para penulis tidak mengecualikan siapa pun, bahkan para penguasa bangsa mereka. (Yehezkiel 34:1-10) Dengan keterusterangan yang sama, surat-surat para rasul melaporkan berbagai problem serius yang dialami oleh beberapa orang Kristen, termasuk tokoh-tokoh yang bertanggung jawab, dan juga beberapa sidang jemaat pada abad pertama.—1 Korintus 1:10-13; 2 Timotius 2:16-18; 4:10.
 
'''Kebenaran yang apa adanya'''. Para penulis Alkitab tidak mencoba menutup-nutupi apa yang mungkin dianggap orang sebagai kebenaran yang memalukan. Orang Kristen abad pertama mengakui dengan terus terang bahwa mereka bukanlah orang-orang yang dikagumi oleh dunia di sekitar mereka melainkan dianggap bodoh dan tidak terpandang. (1 Korintus 1:26-29) Para penulis menyebut rasul-rasul Yesus sebagai "orang-orang biasa yang tidak terpelajar".—Kisah 4:13.
 
Para penulis Injil tidak mencoba merekayasa fakta agar dapat memberikan gambaran yang lebih baik tentang Yesus. Malah, mereka secara jujur melaporkan bahwa ia lahir di lingkungan yang sederhana dalam sebuah keluarga kelas pekerja, bahwa ia tidak belajar di sekolahbergengsi pada zamannya, dan bahwa mayoritas pendengarnya menolak berita yang disampaikannya.—Matius 27:25; Lukas 2:4-7; Yohanes 7:15.
 
=== Keselarasan Isi ===
 
40 pria dari berbagai latar belakang menulis sebuah buku, masing-masing satu bagian. Para penulisnya tinggal di beberapa negeri dan tidak semua saling mengenal. Beberapa tidak mengetahui apa yang ditulis oleh penulis lainnya. Pertanyaan yang bisa jadi muncul adalah : Dapatkah Anda mengharapkan buku yang dihasilkan dengan cara itu akan selaras seluruh isinya?
 
Alkitab adalah buku semacam itu. Ditulis di bawah keadaan-keadaan yang bahkan lebih tidak lazim daripada yang disebutkan di atas, keselarasan isinya sungguh luar biasa.
 
'''Keadaan yang unik'''. Alkitab ditulis selama kira-kira 1600 tahun, dari tahun 1513 SM hingga sekitar tahun 98 M. Karena itu, kebanyakan dari kira-kira 40 penulisnya hidup pada abad yang berbeda-beda. Pekerjaan mereka beraneka ragam. Beberapa adalah nelayan, yang lainnya gembala, atau raja, yang lainnya lagi adalh tabib atau dokter, dan ada pula sebagai jenderal.
 
'''Berita yang selaras'''. Para penulis Alkitab mengembangkan satu tema utama: pembenaran hak Allah untuk memerintah umat manusia dan penggenapan maksud-tujuan-Nya melalui Kerajaan surgawi-Nya, suatu pemerintahan sedunia. Tema ini diperkenalkan dalam buku Kejadian, dikembangkan dalam buku-buku selanjutnya, dan mencapai klimaksnya di buku Penyingkapan (Wahyu).
 
'''Keselarasan perincian'''. Para penulis Alkitab selaras bahkan sampai perincian yang terkecil, namun kesuaian ini sering kali tidak disengaja. Perhatikan sebuah contoh. Penulis Alkitab bernama Yohanes memberitahu kita bahwa sewaktu sekumpulan besar orang datang mendengarkan Yesus, secara spesifik Yesus bertanya kepada Filipus di mana mereka dapat membeli roti agar orang banyak itu dapat makan. (Yohanes 6:1-5) Dalam catatan yang sejajar, Lukas mengatakan bahwa peristiwa ini terjadi di dekat kota Betsaida. Sebelum kejadian itu, dalam bukunya, Yohanes sepintas lalu telah menyebut Filipus berasal dari Betsaida. (Lukas 9:10; Yohanes 1:44) Maka, wajarlah jika Yesus mengajukan pertanyaannya kepada salah seorang yang pernah tinggal di sekitar situ. Ada kesesuaian princian—tetapi tidak disengaja.
 
== Lihat pula ==