[[Pengguna:Timotius William Anggawirawan|Timotius William Anggawirawan]] ([[Pembicaraan Pengguna:Timotius William Anggawirawan|bicara]]) 18 Januari 2016 10.32 (UTC)
(Jadi, ada baiknya Anda sertakan referensi untuk informasi-informasi yang ada di dalam artikel [[Denpost]], [[Radar Kudus]], dan [[Radar Bromo]]. Salam.)
Terkait petikan pesan Anda di atas. Saya sudah membubuhkan pranala luar dan masing-masing merupakan situs resmi dari ketiga surat kabar tersebut. Tentu Anda bisa mengeceknya. Sangat mudah sekali mengeceknya. Anda tinggal klik situs di pranala tersebut. Dan lihat bagian profil. User-user yang tidak bertanggungjawablah yang saya kira mengusulkan penghapusan. Bagaimanapun artikel itu butuh dikembangkan bukan dihapus. MirisDan bilaformat justrupun informasisaya untuksesuaikan dengan artikel lainnya tentang surat kabar yang sudah ada sebelumnya. Namun datanya tentu saja berbeda karena surat kabarnya memang berbeda. Surat kabar itu tidakmemang ada, bukan mengada-ngada. SementaraBagaimana bisa itu diusulkan untuk dihapus? Terkecuali si pengusul penghapusan hendak membuat halaman baru terkait topik yang dihapus itu. Tapi saya yakin tidak. Karena orang yang dapat berpikir pasti semua tahu: hanya perlu menyunting. Jujur saja miris sekali apabila informasi seperti itu justru tidak ada, sementara tokoh 'teroris' seperti Bahrul Naim justru adamendapat tempat di wikipedia.
[[Istimewa:Kontribusi pengguna/112.215.64.214|112.215.64.214]] 20 Januari 2016 17.37 (UTC)
(Jadi, ada baiknya Anda sertakan referensi untuk informasi-informasi yang ada di dalam artikel Denpost, Radar Kudus, dan Radar Bromo. Salam.)
Terkait pesan Anda di atas. Saya sudah bubuhkan situs resmi ketiganya di bawah. Anda dapat cek di situ. Mudah sekali mengeceknya. Klik situs tersebut dan lihat profil. Saya kira yang mengusulkan penghapusan adalah user yang tidak bertanggungjawab. Bagaimanapun artikel tersebut butuh dikembangkan bukan dihapus. Dan format pun saya sesuaikan dengan artikel lainnya tentang surat kabar yang sudah ada sebelumnya. Namun datanya tentu saja berbeda karena surat kabarnya memang berbeda. Surat kabar itu memang ada, bukan mengada-ngada. Bagaimana bisa itu diusulkan untuk dihapus? Terkecuali si pengusul penghapusan hendak membuat halaman baru terkait topik yang dihapus itu. Tapi saya yakin tidak. Karena orang yang dapat berpikir pasti semua tahu: hanya perlu menyunting. Jujur saja miris sekali apabila informasi seperti itu justru tidak ada, sementara tokoh 'teroris' seperti Naim justru mendapat tempat di wikipedia.