Kabupaten Konawe: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 130:
Jumlah armada [[perahu]]/[[kapal]] yang digunakan untuk penangkapan ikan tahun 2005 tercatat sebanyak 3.960 unit. Sebagai besar berupa perahu tidak bermotor 80.37 persen atau 3.197 unti, motor temper sebesar 15,86 persen (628 unit), dan kapal motor sebesar 3.31 persen atau 1.31 unit.
 
Produksi [[perikanan]] selama tahun 2005 sebesar 20.994 ton dengan nilai 165,292,05 juta rupiah terdiri atas hasil budidaya 1474, 2 ton dengan nilai 31.707,05 juta rupiah serta hasil penagkapan di laut dan perairan umum sebanyak 19.519,8 ton dengan nilai 133.585 juta rupiah disbanding dengan tahun 2003 yang berjumlah 20.286 ton dengan nilai 170.183 juta rupiah,terdiri atas hasil budidaya 1.387 ton dengan nilai 39.944 juta rupiah serta hasil pengkapan di laut dan perairan umum sebayak 18.899 ton dengan nilai 129.339 juta rupiah.
 
==Industri==
Pada tahun [[2005]] jumlah usaha [[industri]] kecil/kerajinan rumah tangga yang tercatat pada Dinas Perindag Kabupaten Konawe sebanyak 2.542 unit menyerap 13.036 orang tenaga kerja, terdiri dari 754 unit industri kecil formal dengan 4.779 orang tenaga kerja dan 1.788 unit industri kecil non formal dengan 8.257 orang tenaga kerja. Dari 2.542 unit industri kecil tersebut menghasilkan produksi sebesar 35.324,34 juta rupiah, masing-masing 29.854,60 juta rupiah dan 5.469,74 juta rupiah dari indutri kecil formal dan non formal.
 
==Perdagangan==
Nilai [[ekspor]] tahun [[2005]] mencapai 2.747.290 US$. Sekitar 58,90 persen atau sebesar 343.210 US$ adalah hasil perikanan/kelautan dan sisanya 41,10 persen atau 339,700 US$ merupakan hasil pertanian lainnya dan peralatan mesin genset.
 
Jenis komoditi andalan adalah [[udang]] beku sebesar 1.650.380 US$ (60,07 persen). Selain itu peralatan mesin genset, ikan cakalang dan kayu olahan masing-masing sebesar 839.290 US$ (30,55 persen), 86.160 US$ (3,14 persen) dan 81.460 US$ (2,97 persen). Sementara 3 jenis komoditi lainnya masih dibawah 2 persen.
 
[[Jepang]] merupakan negara tujuan ekspor utama. Seluruh ekspor hasil perikanan/kelautan, minus ikan moradji dan kulit kerang, atau sekitar 1.736.540 US$ (63,21 persen) dari total ekspor ditujukan ke Jepang. Negara utama lainnya adalah Singapura sekitar 839.290 US$ (30,55 persen).
 
Nilai [[perdagangan]] antar pulau selama tahun 2005 mencapai 15.540.178 juta rupiah. Hampir sebagian besar (49,65 persen) merupakan hasil subsektor peternakan. Subsektor perkebunan mencapai 41,47 persen dan sisanya 6,58 persen dari subsektor kehutanan dan 2,30 persen dari subsektor tanaman pangan.
 
Menurut jenis komoditi, sapi merupakan unggulan pertama yaitu sekitar 48,26 persen. Komoditas unggulan yang lain adalah mete gelondingan dan batang kelapa, masing-masing sebesar 20,37 dan 8,54 persen. Komoditas lainnya masing-masing dibawah 5 persen.