Minal 'Aidin wal-Faizin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aa haq (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Aa haq (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
 
== Asal mula ==
Ucapan ''minal 'aidin wal-faizin'' ini menurut seorang ulama tidaklah berdasarkan dari generasi [[sahabat nabi|para sahabat]] ataupun para [[ulama]] setelahnya (''[[Salaf|Salafus as-ShalehSalih]]''). Perkataan ini mulanya berasal dari seorang [[penyair]] pada masa [[Al-Andalus]], yang bernama Shafiyuddin Al-Huli, ketika dia membawakan [[syair]] yang konteksnya mengkisahkan dendang [[wanita]] di [[hari raya]].<ref>''Dawawin Asy-Syi’ri Al-’Arabi ‘ala Marri Al-Ushur, 19:182.''</ref>
== Ucapan Idul Fitri sesuai sunnah ==
<p>Biarpun ber[[bahasa Arab]], ucapan ''minal 'aidin wal-faizin'' ini tidak akan dimengerti maknanya oleh orang Arab, dan kalimat ini tidak ada dalam kosa kata kamus bahasa Arab, dan hanya dapat dijumpai makna kata per katanya saja. Tidak ada dasar-dasar yang jelas tentang ucapan ini, baik berupa [[hadist]], [[Atsar]], atau lainnya. </p>Menurut [[Ibnu_TaimiyahIbnu Taimiyah]], ucapan Idul Fitri yang sesuai dengan [[Sunnah]], “Adapun ucapan selamat pada hari raya ‘Id, sebagaimana ucapan sebagian mereka terhadap sebagian lainnya jika bertemu setelah Sholat ‘Id yaitu:
*''Taqabbalallahu minna wa minkum'' ([[Bahasa Arab|Arab]]:<font size="4"> تقبل الله منا ومنكم</font>), artinya: "Semoga Allah menerima amal kami dan kalian" atau
*''Taqabbalallahu minna waminkum wa ahalahullahu ‘alaik'' ([[Bahasa Arab|Arab]]:<font size="4"> تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ , وَأَحَالَهُ اللَّهُ عَلَيْك</font>), artinya: "Semoga Allah menerima (amalan) dari kami dan darimu sekalian dan semoga Allah menyempurnakannya atasmu" dan semisalnya.”<ref>''Majmu’ Fatawa'', 24/253, lihat juga Ibnu Qudamah di ''Al Mughni'', 3/294.</ref>