Kota Kendari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Isur (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Isur (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 97:
Gambaran bidang [[keamanan]] di Kota Kendari terlihat pada jumlah terdakwa yang diajukan ke sidang pengadilan pada tahun [[2005]] sebanyak 417 orang. Jumlah tersebut terdiri dari laki-laki sebanyak 386 orang dan perempuan sebanyak 31 orang, dan jika dibandingkan dengan keadaan tahun 2004 laki-laki sebanyak 432 orang dan perempuan 9 orang.
 
Jumlah [[kejahatan]] yang dilaporkan kepada pihak [[kepolisian]] selama tahun [[2005]] sebesar 462 kasus dan jika dibandingkan dengan jumlah kejahatan yang terjadi di tahun 2004, berarti menurun 282 kasus. Sementara itu jumlah kejahatan yang diselesaikan oleh kepolisian sebanyak 208 kasus.
 
==Agama==
Baris 114:
 
==Pertanian==
Luas panen [[tanaman]] [[bahan [[makanan]] tahun [[2005]] tercatat 10.739 ton atau naik 16,88 persen dibanding tahun 2004, yang tertinggi adalah [[ubi]] kayu mencapai 8.253 ton, menunjukkan peningkatan sekitar 13,55 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 7.268 ton. Produksi [[jagung]] sebesar 932 ton yang meningkat 27,15 persen dari tahun sebelumnya sebesar 733 ton. Produksi [[ubi]] jalar sebesar 867 ton mengalami peningkatan 46,95 persen dibanding dengan tahun sebelumnya sebesar 590 ton. Produksi [[padi]] sawah 542 ton, mengalami peningkatan 3,44 persen dibanding dengan tahun sebelumnya.
 
Data produksi [[buah-buahan]] pada tahun [[2005]] tercatat 16.110 kw atau naik 184,33 persen dibanding tahun 2004. Jenis buah-buahan yang mempunyai produksi tertinggi pada tahun 2005 adalah [[pisang]] sebanyak 7.576 kw, kemudian kedua [[pepaya]] sebanyak 2.572 kw dan ketiga adalah [[nangka]] sebanyak 1.374 kw.
Baris 122:
==Perkebunan==
Pada tahun [[2005]] untuk jenis tanaman [[perkebunan]] rakyat yang dikembangkan di Kota Kendari semua jenis tanaman mengalami peningkatan dari tahun 2004, 3 komoditas yang paling meningkat yaitu [[kopi]] dari 39,35 ton menjadi 140,70 ton di tahun 2005 atau naik sebesar 257,56 persen. [[Jambu]] '''mete''' dari 144,58 ton menjadi 641,79 ton atau naik sebesar 344 persen dan [[kemiri]] dari 21,95 ton menjadi 67,00 ton atau naik sebesar 205 persen.
 
==Peternakan==
Selama kurun waktu 2004-2005 populasi ternak [[sapi]] meningkat dari 2.226 ekor menjadi 2.249 ekor atau naik 1,03 persen, ternak [[kerbau]] naik dari 23 ekor menjadi 31 ekor atau naik 34,78 persen. Populasi ternak kecil menurut Kecamatan selama kurun waktu 2004-2005 adalah ternak [[kambing]] meningkat dari 2.204 ekor menjadi 2.471 ekor atau naik 12,11 persen pertahun.
Perkembangan populasi ternak [[unggas]] selama kurun waktu tahun 2004-2005 naik dari 639.520 ekor menjadi 657.525 ekor atau naik 2,82 persen per tahun.
 
Jumlah ternak besar yang dipotong dan produksi [[daging]] pada tahun 2005 sebanyak 6.149 ekor atau naik sebesar 0,87 persen dari tahun 2004. Jumlah ternak kecil yang dipotong dan hasil produksi [[daging]] pada tahun 2005 sebanyak 782 ekor atau naik 13,83 persen dari tahun 2004. Jumlah ternak unggas yang dipotong dan hasil produksi pada tahun 2005 sebanyak 810.833 ekor atau naik sebesar 13,81 persen dibanding tahun 2004. Produksi telur unggas pada tahun 2005 tercatat 1.158.135 butir atau naik sebesar 10,33 persen dibanding tahun 2004.
 
==Perikanan==
Perkembangan [[perikanan]] di Kota Kendari meliputi perikanan laut (perairan) dan perikanan darat (tambak dan kolam). Pada tahun [[2005]] luas areal tambak yang terolah tercatat 197 ha atau 74,90 persen dari luas areal potensi tambak, sedangkan luas areal kolam yang terolah tercatat 56.25 ha atau 11,25 persen dari luas areal potensi kolam.
 
Hasil [[produksi]] ikan pada tahun [[2005]] tercatat 93.98 ton atau naik 4,92 persen dibanding tahun 2004. Hasil produksi ikan tersebut terdiri dari produksi perikanan laut 25.487.74 ton (99,63 persen) dan perikanan darat 93.98 ton (0,37 persen), sedangkan nilai jual hasil produksi perikanan darat pada tahun 2005 sebesar Rp 1.829.1 juta atau naik sebesar 5,99 persen dibanding tahun 2004. Kontribusi nilai hasil tambak 100 persen dari total nilai produksi perikanan darat.