Tugiyo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gigihmonodh (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Gigihmonodh (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 10:
| youthyears1 = 1991–1992 | youthyears2 = 1992–1994 | youthyears3 =1994–1997
| youthclubs1 = Persipur Purwodadi | youthclubs2 = [[Diklat Salatiga]] | youthclubs3 = Diklat Ragunan
| years = 1997-
| clubs = [[PSB Bogor]]<br />[[PSIS Semarang]]<br />[[Persipur Purwodadi]]<br />[[Persik Kendal]]<br />[[Persip Pekalongan]]<br />[[Persik Kuningan]]
| caps(goals) =
Baris 41:
=== PSIS Semarang ===
Pada Tahun 1998, Tugiyo direkrut PSIS Semarang yang dilatih Edi Paryono. Perpindahan ini menguntungkan kedua belah pihak. PSIS membutuhkan seorang penyerang untuk menemani Striker asing Alli Shaha Ally dan penyerang gaek Hadi Surento. Bagi Tugiyo, bermain di PSIS mendekatkan dirinya dengan orang tua dan kampung halaman.
Di musim pertamanya, Tugiyo langsung menjadi andalan Tim Mahesa Jenar. Tugiyo mencetak gol-gol penting yang membawa PSIS lolos dari babak grup bersama Persebaya Surabaya. PSIS dan Persebaya menyingkirkan Gelora Dewata, Barito Putra dan Persema. Kemudian di babak 10 besar kembali bertemu dengan Persebaya. Selain Persebaya, PSIS bergabung di Grup yang berisi Persikota Tangerang, Petrokimia Putra dan Semen Padang. Tugiyo kembali berhasil membawa PSIS lolos. Di babak semifinal PSIS mengalahkan Persija Jakarta 1-0. Di babak Final lagi-lagi Persebaya menjadi lawannya. Meskipun di 3 pertemuan sebelumnya PSIS tidak pernah menang tapi di Final tersebut PSIS berhasil menang melalui gol tunggal Tugiyo di menit ke-90. Tugiyo berhasil membawa Tim kebanggaan kota Semarang menjadi Juara. Tugiyo pun menjadi pahlawan Semarang dan Jawa Tengah.
Sayang setelah itu Tugiyo mendapat cedera lutut parah saat memperkuat Tim Nasional dan karirnya di PSIS mulai menurun.
== Karier Tim Nasional==▼
=== Setelah keluar dari PSIS Semarang ===
Cedera membuat karir Tugiyo di PSIS berakhir pada Tahun 2003. Setelah itu Tugiyo bermain untuk tim-tim di Divisi bawah seperti Persipur Purwodadi, Persik Kendal, Persip Pekalongan dan Persik Kuningan. Pada tahun 2008 Tugiyo pernah mencoba untuk ikut seleksi pemain lagi di PSIS tetapi ditolak oleh tim seleksi. Padahal pelatih PSIS saat itu adalah Edy Paryono, pelatih yang bersama Tugiyo meraih Gelar Juara.
▲== Karier Tim Nasional==
Musim 1998-1999 melambungkan nama Tugiyo. Bernard Schumm yang waktu itu menangani Tim Nasional tertarik untuk memanggilnya ke Timnas Indonesia. Tetapi pada saat berlatih bersama Timnas Tugiyo mengalami cedera parah dan menggagalkan impian Tugiyo memperkuat Timnas Senior. Sebelumnya di level junior, ia sudah beberapa kali mengenakan seragam Merah Putih.
Baris 50 ⟶ 58:
Tugiyo lahir pada tahun 1977 di keluarga kurang mampu di Purwodadi, Jawa Tengah. Keadaan membuat Tugiyo menjadi pekerja keras. Tugiyo berlatih sepakbola bersama teman-temannya di lapangan kampung. Bakat alam membuatnya menjadi pemain Sepakbola yang mempunyai kecepatan dan ketajaman hingga mencapai puncaknya meraih gelar Juara Indonesia bersama PSIS Semarang pada Tahun 1999.
Pada tahun 2000, Tugiyo menikah dengan gadis bernama Fitri Panca Purna Setiawati. Saat ini mereka sudah dikaruniai dua orang anak yang bernama Scudetto Rafa Majalintama (lahir tahun 2002) dan Ayesa Safira Kusuma Tirta (lahir tahun 2005).
|