Ululazmi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
reviewed
revise
Baris 24:
[[Musa]] merupakan salah satu keturunan nabi Ibrahim yang dibesarkan di lingkungan istana Firaun namun ia melarikan diri dari istana karena pembunuhan seorang Mesir.<ref>Surah Qashash : 15-17</ref> Setelah berlindung di Madyan dari Firaun, Allah memanggil Musa untuk pulang menyelamatkan Bani Israil dari penindasan Firaun. Musa termasuk orang sabar dalam menghadapi dan mendakwahi [[Firaun]] serta dengan bantuan Allah menghadirkan banyak mu'jizat melawan tipu daya Firaun hingga Musa berhasil menuntun kaumnya menyeberangi Laut Merah untuk menenggelamkan Firaun dan bala tentaranya, selain itu, Musa memiliki kesabaran besar dalam memimpin kaumnya yang membangkang. Ketika Musa akan menerima wahyu di Bukit [[Sinai]], pengikutnya yang dipimpin [[Samiri]] menyeleweng dengan menyembah [[berhala]] anak lembu emas.<ref>Surah Ta Ha : 95-97</ref> [[Harun]] yang ditugasi mengganti peran Musa, tidak sanggup untuk menghalangi niat mereka, bahkan ia diancam hendak dibunuh.<ref>Surah Ta Ha : 94</ref>
 
Musa merupakan satu-satunya manusia yang diberi keistimewaan berbincang-bincang secara langsung dengan Allah dibalik tabir<ref>Surah Al-A'raf : 144, Surah Asy-Syura : 51, Surah An-Nisa : 164</ref> dan Musa menerima perjanjian dari Allah dengan Bani Israil berupa Taurat yang berisi perintah-perintah dan hukum-hukum Allah bagi umat manusia.<ref>Surah Al-Maidah : 43</ref> Dalam Al-Quran, Kitab Musa disebut sebagai salah satu kitab terbaik bagi umat manusia.<ref>Surah Hud : 17, Surah Al-Ahqaf : 12</ref>
 
=== Isa ===
[[Isa]] merupakan satu-satunya manusia selain nabi [[Adam]] yang dilahirkan tanpa perantaraan ayah,<ref>Surah Al-Imran : 59</ref> ia dilahirkan oleh Maryam dan dikenal sebagai Isa Ibnu Maryam (Isa putra Maryam). ia memiliki kesabaran dan keteguhan dalam menyampaikan ajaran Allah. Terutama, ketika Isa sabar menerima banyak cobaan sebagaimenjadi seorang yang dimusuhi karena dituduh sebagai penista agama Yahudi, pengkhianatan seorang muridnya, menghadapi fitnah, tuduhan jahat, hingga hendak dibunuh oleh kalangan [[pendeta Yahudi]].<ref>Surah Al-Maidah : 70, Surah An-Nisa : 157</ref> Kehidupan Isa menggambarkan [[Zuhud|kezuhudan]] dan ketaatan dalam beribadah.
 
Kehadiran Isa adalah sebagai penggenapan Taurat dan seorang Utusan Allah,<ref>Surah Al-Baqarah : 75, Surah Al-Baqarah : 101, Surah Ali-Imran : 23, Surah Al-A'raf : 169</ref> yang membawa risalah Allah untuk menuntun Bani Israil kembali percaya dan berserah kepada Tuhan mereka, oleh karena banyak [[Agama Yahudi|ajaran agama]] pada zaman itu yang membaurkan Taurat (ajaran Allah) dengan ajaran-ajaran manusia.<ref>[http://sunatullah.com/para-nabi/nabi-isa-as/persekongkolan-pendeta-yahudi.html Persekongkolan Pendeta Yahudi menghadapi Isa]</ref> Namun ajaran nabi Isa belumlah sempurna sebab ia menyatakan bahwa akan ada nabi yang bernama Ahmad sebagai penerus ajarannya.<ref>Surah As-Saff : 6</ref>
 
=== Muhammad ===
Sejak kecil sampai dewasa, [[Muhammad]] mengalami berbagai masa sulit namun Allah menyelamatkannya. Pada usia 6 tahun dia sudah menjadi [[yatim piatu]]. Setelah dewasa ia harus membantu meringankan beban paman [[Abu Thalib]] yang merawatnya sejak kecil.<ref>Surah Ad-Duha : 6-11</ref>
 
Tantangan terberat yang dihadapi adalah setelah diangkatnya menjadi seorang [[rasul]]. Penentangan bukan saja dari orang lain, tetapi juga dari [[Abu Lahab]], pamannya sendiri. Muhammad juga harus ikut menderita tatkala [[Bani Hasyim]] diboikot (diasingkan) di sebuah [[lembah]] dikarenakan dakwahnya. Tokoh-tokoh [[Quraisy]] mempelopori pemboikotan tersebut yang isinya antara lain melarang berhubungan jual beli, pernikahan, dan hubungan sosial lainya kepada Bani Hasyim. Pemboikotan itu karena ajaran nabi yang dianggap sesat dan bertentangan dengan suku Quraisy. Oleh karena nabi Muhammad didustakan, difitnah sebagai orang gila<ref>Surah Al-Hijr : 6, Surah Al-Mu'minun : 70, Surah Al-Qalam 51, Surah Az-Zariyat: 52</ref> bahkan diusir kaum kafir, maka Allah memerintahkan nabi beserta kaum yang beriman maju berperang melawan orang-orang kafir yang telah memerangi mereka<ref>Surah Al-Hajj : 39, Surah Al-Baqarah : 91, Surah An-Nisa : 89, Surah An-Nisa : 91, Surah Al-Anfal : 92, Surah Muhammad : 4, Surah At-Taubah : 29</ref> sampai nabi Muhammad mendapat pertolongan dan kemenangan dari sisi Allah,<ref>Surah Al-Maidah : 3</ref> lalu mengadakan perjanjian damai dengan kaum yang tidak beriman bahwa mereka takkan menganggu orang-orang beriman.<ref>An-Nisa : 90, Surah Al-Anfal : 61, Surah At-Taubah : 4, Surah Al-Mumtahana : 8-9</ref>Nabi Muhammad dan orang-orang beriman dijelaskan memiliki karakter keras terhadap orang-orang kafir dan akrab dengan sesama orang beriman.<ref>Surah Al-Fath : 78</ref><ref>Surah Al-Baqarah : 191</ref><ref>Surah An-Nisa : 89</ref><ref>Surah Al-Mujadilah : 22</ref><ref>Surah Al-Maidah : 54</ref>
 
Kekhususan pada diri Nabi Muhammad adalah pewahyuan [[Al-Qur'an]], kitab yang secara langsung berasal dari Firman disertai ikrar sumpah di awal surat ([[Basmalah|demi nama Allah]]) sebagai penggenapan kitab-kitab Allah sebelumnya supaya umat manusia benar-benar [[Islam|berserah diri]] sepenuhnya kepada [[Allah]].<ref>Surah An-Nisa : 105, Surah Al-An'am : 114</ref> Kemurnian Al-Qur'an dipelihara oleh Allah,<ref>Surah Yunus : 37, Surah Hud : 1, Surah Zumar : 1, Surah Mu'minun : 2, Surah Al-Haqqah : 38 - 52</ref> tidak seperti beberapa kitab terdahulu yang mengalami campur tangan dari berbagai penulis ([[Ahli Kitab]]) atau bahkan berada dalam versi-versi yang berbeda. Nabi Muhammad juga diutus sebagai penggenapan Taurat dan Injil (yang disebut sebagai Ahmad),<ref>Surah Ali-Imran : 3, Surah Yunus : 37, Surah Al-Maidah : 68, Surah Al-Fath : 29</ref> supaya umat manusia hanya percaya, berserah dan mengabdi untuk Allah saja dalam beragama,<ref>Surah Al-Baqarah : 136, Surah Al-Baqarah : 285, Surah Ali-Imran : 84, Surah Ali-Imran : 152, Surah Al-An’am : 153</ref> terlebih nabi mendapat larangan mengikuti "orang-orang" yang mengakibatkan [[Denominasi agama|perpecahan]] dalam agama Allah, Allah berfirman bahwa berpecah-belah dalam agama adalah sama dengan kekafiran.<ref>Surah Ali-Imran : 105, Surah An-Nisa : 150 Surah Al-Maidah : 77 Surah Al-Anbiya : 24 </ref><ref>[[Surah Asy-Syura|Asy-Syura]]: 14 - 16</ref><ref>Surah Al-An'am : 116</ref>
 
== Referensi ==