Cicadas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k perbaiki; perubahan kosmetik
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k perbaikan isi templat
Baris 13:
== Sejarah ==
[[Berkas:Bale Bandoeng (foto dokumen Santi Jehan Nanda).jpg|thumb|left|280px|Sampai saat ini para peneliti atau pemerhati tokoh Sunda masih kesulitan untuk menelusuri karya-karya Haji Hasan Mustapa. Menurut tim penyusun buku ''Biografi dan karya Pujangga Haji Hasan Mustapa'', Pada tahun [[1960]] untuk memenuhi permintaan Prof Dr. [[Husein Djajadiningrat]] – yang menjabat pimpinan di [[Museum Pusat Jakarta]], [[M. Wangsaatmadja]] mengetik ulang karya-karya Haji Hasan Mustapa. Hasil ketik ulangnya itu dibukukan dalam 18 jilid naskah yang semuanya diberi judul ''Aji Wiwitan'' dengan subjudul yang berlainan untuk setiap jilid. Usaha Wangsaatmadja itu hampir menjadi sia-sia ketika dua rangkap hasil ketik ulangnya hilang dalam perjalanan pengiriman ke museum. Untungnya masih ada 17 naskah, alas dari ketikan ulang yang masih bisa ditelusuri oleh tim penulis. Dari 17 naskah tersebut, ada 10 yang sempat dicetak menjadi buku. Salah satunya buku “Bale Bandoeng” yang diterbitkan tahun 1924 oleh Toko Boekoe M.I. Prawira-Winata Bandoeng ini. Naskah lainnya yang tersisa berupa salinan atau fotocopy bahkan sebagian besar hanya bisa ditemukan di Leiden sana.<ref>{{cite web
| last =Nanda
| first =Santi Jehan
| authorlink =
| coauthors =
| title =Bale Bandoeng
| work =
| publisher =
| date =10 Desember 2013
| url =https://santijehannanda.wordpress.com/tag/hasan-mustapa/
| format =
| doi =
| accessdate =29 September 2015}}</ref>]]
Pasca kemerdekaan wilayah ini merupakan salah satu pusat urban dan sentra ekonomi selain Alun-alun kota ataupun Kosambi yang terkenal dengan pusat kebudayaan seperti ''[[Rumentang Siang]]'' di Ibukota [[Jawa Barat|Tatar Pasundan]], [[Kota Bandung|Bandung]].
 
Baris 44:
 
== Referensi ==
 
{{reflist}}