Yesus dan nubuat mesianik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 179:
Penafsiran [[Mazmur 16]] sebagai nubuat mesianik sudah umum dalam [[:en:hermeneutics|hermeneutika]] [[Kristen]].<ref>Darrell L. Bock [http://faculty.gordon.edu/hu/bi/Ted_Hildebrandt/NTeSources/NTArticles/BSac-NT/Bock_OTinNT1_BS.pdf Bibliotheca Sacra 142 (July, 1985)]</ref>
 
Dalam kotbahnya pada hari [[Pentakosta]] di [[Yerusalem]] yang dicatat dalam [[Kisah Para Rasul 2|Kisah Para Rasul 2:24-32]], [[Simon Petrus|rasul Petrus]] mengutip ayat-ayat dari [[Mazmur 16]] sebagai nubuat yang digenapi oleh [[Yesus]] [[Kristus]] dengan [[kebangkitan Yesus|Kebangkitan-Nya]] yang merupakan kemenangan atas maut/kematian:
: ''“Allah membangkitkan Dia ([[Yesus]] [[Kristus]]) dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. Sebab Daud berkata tentang Dia:
::''Aku senantiasa memandang kepada Tuhan,
Baris 189:
:: ''Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan;''
::: ''Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu.''
: Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang [[Daud]], bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai hari ini. Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya. Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan. [[Yesus]] inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.” (<ref>{{Alkitab|Kisah Para Rasul 2:24-32}}).</ref>
 
[[Paulus dari Tarsus|Rasul Paulus]] juga mengutip sebagian ayat ini pada waktu berbicara di sebuah [[sinagoga]] di [[Antiokhia]] ([[Kisah Para Rasul 13|Kisah Para Rasul 13:34-37]]):