Purwodadi, Barat, Magetan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k top: perbaikan isi kotak info
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Sejarah: perbaikan posisi templat stub
Baris 34:
Adipati Semarang . Setelah sampai disekitaran Gunung Lawu sebelah timur , Raden Arya
Damar memberi saran kepada Raden Ahmad untuk berhenti dan mendirikan sebuah pemukiman
di daerah tersebut (Sumarsini, 2015).
 
Seiring berjalannya waktu pemukiman semakin hari semakin ramai dan kedatangan rombongan
Baris 47:
artinya sepertiga dari penduduk Jawa , terpapar oleh kerusakan perang;
seperempat dari seluruh lahan pertanian yang ada , rusak; dan jumlah penduduk
Jawa yang tewas mencapai 200.000 orang (Carey 1976:52 catatan 1).
 
Bangsawan tersebut adalah anak dari Pangeran Diponegoro yang mendapatkan tugas dari
Baris 71:
diputuskan dalam pertemuan semua Bupati se-wilayah Mancanegara Wetan pada 3-4
Juli 1830 di Desa Sepreh , Kabupaten Ngawi yang  mengharuskan Kadipaten Purwodadi untuk tunduk
kepada pemerintah Belanda bersamaan dengan 7 Kadipaten lainnya di Magetan .
 
Pangeran Dipokusumo adalah anak kedua dari ''B.P.H
Baris 336:
dimana disini terdapat peninggalan-peninggalan sejarah, seperti Kadipaten
Purwodadi.&nbsp;</span>
 
 
Pada
Baris 353 ⟶ 352:
keturunan dari Mbah Gong, karena menurut mitos dan perjanjian dengan leluhur
jaman dahulu kalau bukan keluarga biasanya tidak kuat untuk memiliki tanah
bekas Kadipaten Purwodadi ini.
 
Pada
Baris 401 ⟶ 400:
kosong dan luas. Biasanya masyarakat sekitar terutama anak-anak kecil banyak
yang bermain layang-layang disini, mereka ingin beristirahat dan menenangkan
fikiran dengan merasakan angin sepoi-sepoi didalam bonjero.
 
Desa
Baris 428 ⟶ 427:
 
{{Barat, Magetan}}
 
 
{{kelurahan-stub}}