Sakramen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
QuaRK (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{wikify}}
'''Sakramen''' adalah ritus Agama [[Kristen]] yang menjadi perantara (menyalurkan) rahmat ilahi. Kata 'sakramen' berasal dari [[Bahasa Latin]] ''sacramentum'' yang secara harfiah berarti "menjadikan suci". Salah satu contoh penggunaan kata ''sacramentum'' adalah sebagai sebutan untuk [[sumpah]] bakti yang diikrarkan para prajurit [[Romawi]]; istilah ini kemudian digunakan oleh [[Gereja]] dalam pengertian harfiahnya dan bukan dalam pengertian sumpah tadi.
 
Bagi Gereja [[Protestan]], kata "menjadi perantara" atau "menyalurkan" digunakan hanya dengan pemahaman bahwa sakramen adalah suatu simbol atau peringatan yang terlihat dari rahmat yang tak terlihat. Gereja-Gereja [[Pentakosta]] klasik, kaum [[Injili]], [[Nazarin]] dan [[Fundamentalis]], menganut suatu bentuk imamat yang unik. Karena alasan ini, kebanyakan dari mereka lebih suka menggunakan istilah “Fungsi Imamat” atau “Ordinansi”. Keyakinan ini menjadikan ordinansi efektif dalam hal ketaatan dan partisipasi orang-orang percaya serta kesaksian pimpinan dan anggota jemaat. Cara pandang ini bersumber dari pengembangan konsep "imamat setiap orang percaya". Kegiatan ordinansi lebih ditekankan peran imamat dari pada peran sakramentalnya sehingga ordinansi lebih dipandang sebagai suatu tindakan pengorbanan yang dipersembahkan oleh orang-orang percaya dari pribadinya masing-masing, dari pada sebagai suatu ritual yang mengandung kuasa sendiri.
 
Gereja-Gereja Katolik, [[Gereja Ortodoks|Ortodoks Timur]], [[Gereja Ortodoks Oriental|Ortodoks Oriental]], [[Assyria]], [[Gereja Anglikan|Anglikan]], [[Methodis]], dan [[Gereja Lutheran|Lutheran]] yakin bahwa sakramen-sakramen bukan sekedar simbol-simbol belaka, melainkan "tanda-tanda atau simbol-simbol yang mengeluarkan apa yang dilambangkannya", jadi, sakramen-sakramen, di dalamnya dan dari padanya, yang dilayankan dengan benar, digunakan [[Allah]] sebagai sarana untuk mengkomunikasikan rahmat bagi umat beriman yang menerimanya.
 
Dalam tradisi Kekristenan Barat, sakramen kerap diartikan sebagai tanda yang terlihat, yakni [[kulit]] luar yang membungkus isinya, yaitu rahmat rohaniah (walaupun tidak semua sakramen diterima semua Gereja sebagai sakramen). Ketujuh sakramen adalah [[Pembaptisan, Krisma]] (atau Penguatan), [[Ekaristi]] (Komuni), [[Imamat]] (Pentahbisan), [[Rekonsiliasi]] (atau Pengakuan Dosa), [[Pengurapan Orang Sakit]] (Minyak Suci), dan [[Pernikahan]]. Kebanyakan dari sakramen-sakramen ini digunakan sejak masa apostolik dalam Gereja, tetapi perkawinan, misalnya, baru diakui sebagai suatu sakramen pada [[abad pertengahan]]. Beberapa Gereja tidak menganggap beberapa dari sakramen di atas sebagai sakramen. Beberapa Gereja yang lain, misalnya Gereja Anglikan dan Kaum Katolik-Lama (bukan Gereja Katolik), menganggap dua sakramen ketuhanan dalam [[Injil]], yaitu Pembaptisan dan Ekaristi, sebagai "sakramen-sakramen yang diperintahkan, yang mendasar, dan yang utama, yang dianugerahkan bagi keselamatan kita," serta menganggap kelima ritus sakramental lainnya sebagai "sakramen rendah" yang merupakan turunan dari kedua sakramen utama tadi.
 
Sudah jelas bahwa Gereja-Gereja, denominasi-denominasi, dan sekte-sekte Kristen tidak sefahamsepaham dalam hal jumlah dan pelaksanaan sakramen, namun umumnya sakramen-sakramen diyakini telah dilembagakan oleh [[Yesus]]. Pihak yang tidak percaya pada [[teologi sakramental]] menyebut ritus-ritus tersebut — atau setidak-tidaknya ritus-ritus yang mereka gunakan — terutama [[pembaptisan]] dan [[Komuni]], sebagai "ordinansi." Sakramen-sakramen biasanya dilayankan oleh klerus bagi satu atau lebih penerima, dan umumnya difahami melibatkan unsur-unsur yang terlihat dan yang tak terlihat. Unsur yang tak terlihat (yang bermanifestasi di dalam diri) dianggap terjadi berkat karya [[Roh Kudus]], rahmat Allah bekerja di dalam diri para penerima sakramen, sedangkan unsur yang terlihat (atau yang tampak dari luar) meliputi penggunaan benda-benda seperti [[air]], [[minyak]], [[roti]], serta roti dan [[anggur]] yang diberkati atau dikonsekrasi; penumpangan tangan; atau suatu kaul(sumpah) penting tertentu yang ditandai dengan suatu pemberkatan umum (seperti pada pernikahan dan absolusi).
 
==Jumlah Sakramen==
Baris 22:
*[[Pengurapan Orang Sakit]] (Sakramen Minyak Suci)
 
Beberapa Gereja menggunakan nama-nama lain untuk menyebut sakramen-sakramen yang mereka akui, misalnya Krisma ([[Bahasa Inggris]]: Chrismation, [[Bahasa Italia]]: Crezima) adalah sebutan [[Gereja Ortodoks]] untuk menyebut ritus penerimaan meterai Roh Kudus (Sakramen Penguatan); dan Gereja-Gereja Protestan di Indonesia lebih umum menggunakan sebutan Sakramen Perjamuan Kudus atau Sakramen Meja Tuhan dari pada Sakramen Ekaristi atau Komuni Suci.
 
Selain ketujuh sakramen di atas, beberapa golongan Kristen (khususnya golongan Anabaptis dan kelompok-kelompok Persaudaraan) mengakui upacara pembasuhan kaki sebagai sakramen (lihat Injil Yohanes 13:14), dan beberapa golongan Kristen lainnya (Misalnya Polish National Catholic Church of America) ingin agar mendengarkan Pembacaan Injil dianggap sebagai suatu sakramen pula. Jumlah, nama dan makna sakramen-sakramen serta penambahan sakramen-sakramen baru berbeda-beda antara satu denominasi dengan denominasi lainnya.