Revisi per 6 April 2013 17.31 sunting EmausBot (bicara \| kontrib) Bot 582.317 suntingan k Bot: Migrasi 38 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q76687 ← Revisi sebelumnya		Revisi per 6 Februari 2016 07.50 sunting balikkan Wagino Bot (bicara \| kontrib) Bot 4.157.822 suntingan k →top: minor cosmetic change Revisi selanjutnya →
Baris 1: {{Infobox Scientist \| name = Johannes Georg Bednorz \| image = Ibmgb.jpg \| image_size = 150px \| birth_date = {{birth date and age\|1950\|16\|5}} \| birth_place = {{negara\|Jerman}} [[Neuenkirchen, Westphalia\|Neuenkirchen]], [[North Rhine-Westphalia]] \| nationality = [[Jerman]] \| field = [[Fisikawan]] \| doctoral_advisor = Heini Gränicher,<br />[[Karl Alexander Müller]] \| known_for = [[superkonduktivitas]] \| prizes = 1987 [[Penghargaan Nobel dalam Fisika]] }} '''Johannes Georg Bednorz''' ({{lahirmati\|\|16\|5\|1950}}) ialah [[fisikawan]] [[orang Jerman\|Jerman]] yang menerima [[Penghargaan Nobel dalam Fisika]] [[1987]] untuk karya dalam [[superkonduktivitas suhu tinggi]]. Ia lahir di [[Neuenkirchen, Westfalen\|Neuenkirchen]], [[Nordrhein-Westfalen]], [[Jerman]] dari Anton dan Elisabeth Bednorz. Baris 16: Pada tahun 1982, Bednorz digaji oleh [[IBM]] untuk bekerja di laboratoriumnya yang di [[Zürich]]. Di sana, ia bergabung dengan penelitian [[superkonduktivitas]] [[K. Alexander Mueller]].<ref>{{cite journal \| author = J. G. Bednorz and K. A. Müller \| title = Possible highT<sub>c</sub> superconductivity in the Ba−La−Cu−O system \| journal = Z. Physik, B \| volume = 64 \| issue 1 \| year = 1986 \| pages = 189-193 \| doi = 10.1007/BF01303701}}</ref> Pada tahun 1983, Bednorz dan [[Alexander Mueller]] memulai studi sistematis atas sifat-sifat listrik [[keramik]] yang terbentuk dari [[logam transisi]] [[oksida]], dan pada tahun 1986, mereka berhasil dalam menginduksi superkonductivitas di sebauh [[barium]] [[lantanum]] [[tembaga oksida]] (BaLaCuO, juga dikenal sebagai LBCO); [[suhu kritis]] oksida itu adalah 35 [[skala Kelvin\|K]], melebihi 12 K lebih banyak daripada rekor sebelumnya.

Johannes Georg Bednorz: Perbedaan antara revisi