Ikhwanul Muslimin ([[bahasa Arab|Arab]]:الخوان المسلمون) adalah organisasi Islam Internasional yang berasal dari [[Mesir]]. Anggota Ikhwanul Muslimin tersebar di seluruh dunia <ref>Gerakaan Keagamaan dan Pemikiran bab 2 halaman 13</ref>. Organisasi ini bertujuan untuk mempersatukan umat Islam dalam menghadapi era globalisasi.
{{rapikan}}
==Sejarah==
<!-- MASIH PERLU DISUNTING KARENA KEMUNGKINAN DICOPY-PASTE LANGSUNG DARI SUMBER-->
Jamaah Ikhwanul Muslimin berdiri di kota [[Ismailiyah]], [[Mesir]] pada [[Maret]] [[1928]] dengan pendiri [[Hassan al-Banna]], bersama keenam tokoh lainnya, yaitu Hafiz Abdul Hamid, Ahmad al-Khusairi, Fuad Ibrahim, Abdurrahman Hasbullah, Ismail Izz dan Zaki al-Maghribi. Ikhwanul Muslimin pada saat itu dipimpin oleh Hassan al-Banna. Pada tahun 1930, Anggaran Dasar Ikhwanul Muslimin dibuat dan disahkan pada Rapat Umum Ikhwanul Muslimin pada [[24 September]][[1930]]<ref>http://www.ikhwanweb.com/Article.asp?ID=796&LevelID=1&SectionID=115</ref>. Pada tahun [[1932]], struktur administrasi Ikhwanul Muslimin disusun dan pada tahun itu pula, Ikhwanul Muslimin membuka cabang di [[Suez]], [[Abu Soweir]] dan [[al-Mahmoudiya]]. Pada tahun 1933, Ikhwanul Muslimin menerbitkan majalah mingguan yang dipimpin oleh Muhibuddin Khatib.
Kemudian pada tahun [[1934]], Ikhwanul Muslimin membentuk divisi Persaudaraan Muslimah. Divisi ini ditujukan untuk para wanita yang ingin bergabung ke Ikhwanul Muslimin.<ref>http://www.ikhwanweb.com/Article.asp?ID=799&LevelID=1&SectionID=115</ref> Walaupun begitu, pada tahun [[1941]] gerakan Ikhwanul Muslimin masih beranggotakan 100 orang, hasil seleksi dari Hassan al-Banna<ref>Gerakan Keagamaan dan Pikiran bab 2 halaman 8</ref>. Pada tahun [[1948]], Ikhwanul Muslimin turut serta dalam perang melawan [[Israel]] di [[Palestina]]. Saat organisasi ini sedang berkembang pesat, Ikhwanul Muslimin justru dibekukan oleh [[Muhammad Fahmi Naqrasyi]], [[Perdana Menteri Mesir]] tahun [[1948]]. Berita penculikan Naqrasyi di media massa tak lama setelah pembekuan Ikhwanul Muslimin membuat semua orang curiga pada gerakan Ikhwanul Muslimin.
'''Al-Ikhwan al-Muslimun''' adalah salah sebuah gerakan [[Islam]] terbesar di zaman modern ini{{fact}}. Seruannya ialah kembali kepada Islam sebagaimana yang termaktub di dalam [[al-Qur'an]] dan al-Sunnah serta mengajak kepada penerapan [[Syari'at Islam]] dalam kehidupan nyata. Gerakan ini telah mampu membendung arus [[sekulerisme|sekulerisasi]] di Dunia Arab dan Islam.
Secara misterius, pendiri Ikhwanul Muslimin, Hassan al-Banna meninggal dunia karena dibunuh pada [[12 Februari]] [[1949]]. Kemudian, tahun [[1950]], pemerintah [[Mesir]] merehabilitasi organisasi Ikhwanul Muslimin. Pada saat itu, parlemen Mesir dipimpin oleh [[Mustafa an-Nuhas Pasha]]. Parlemen Mesir menganggap bahwa pembekuan Ikhwanul Muslimin tidak sah dan inkonstitusional. Ikhwanul Muslimin pada tahun 1950 dipimpin oleh [[Hasan al-Hudhaibi]]. Kemudian, tanggal [[23 Juli]] [[1952]], Mesir dibawah pimpinan [[Muhammad Naguib|Muhammad Najib]] bekerjasama dengan Ikhwanul Muslimin dalam rencana menggulingkan kekuasaan monarki Raja Faruk pada Revolusi Juli. Tapi, Ikhwanul Muslimin menolak rencana ini, dikarenakan tujuan Revolusi Juli adalah untuk membentuk Republik Mesir yang dikuasai oleh militer sepenuhnya, dan tidak berpihak pada rakyat. Karena hal ini, [[Gamal Abdel Nasser|Jamal Abdul Nasir]] menganggap gerakan Ikhwanul Muslimin menolak mandat revolusi. Sejak saat ini, Ikhwanul Muslimin kembali dibenci oleh pemerintah.
==Sejarah==
Pendirinya adalah Hasan al-Banna (1324—1368 H/ [[1906]]—[[1949]] M). Lahir di sebuah kampung dikawasan Buhairah, Mesir. Ia tumbuh dalam lingkungan keluarga yang taat beragama, yang menerapkan Islam secara nyata. dalam seluruh aspek kehidupannya.
Kemudian, pada tahun [[1954]], terjadi penangkapan besar-besaran terhadap anggota Ikhwanul Muslimin di seluruh Mesir. Ikhwanul Muslimin dituduh telah berupaya memusuhi dan mengancam [[Gamal Abdel Nasser]] sebagai pemimpin negara saat itu. Atas hal ini, pemerintah Mesir memberikan hukuman mati kepada enam anggota Ikhwanul Muslimin. Hal ini kembali terulang pada saat tahun [[1965]], dimana pemerintah [[Mesir]] kembali mengadakan penangkapan besar-besaran kepada anggota Ikhwanul Muslimin. Pemerintah [[Mesir]] menjatuhkan hukuman gantung kepada [[Sayyid Quthb]], [[Yusuf Hawasi]] dan [[Abdul Fattah Ismail]]. Sejak tahun 1965, organisasi Ikhwanul Muslimin berjalan dengan rahasia sampai [[Gamal Abdel Nasser]] meninggal dunia pada tahun [[1970]].
Di samping belajar agama di rumah dan di Masjid, ia belajar pada sekolah pemerintah. Kemudian melanjutkan pelajarannya ke Dar al-'Ulum, Kairo dan tamat pada tahun [[1927]].
Ketika [[Anwar Sadat]] mulai berkuasa, anggota Ikhwanul Muslimin yang dipenjara mulai dilepaskan. Menggantikan Hudhaibi yang telah meninggal pada tahun [[1973]], [[Umar Tilmisani]] memimpin organisasi Ikhwanul Muslimin. Umar Tilmisani menempuh jalan moderat dengan tidak bermusuhan dengan penguasa. Rezim Hosni Mubarak saat ini juga menekan Ikhwanul Muslimin, dimana Ikhwanul Muslimin menduduki posisi sebagai oposisi di Parlemen Mesir.
Setelah tamat dari Dar al-'Ulum, ia menjadi guru pada sebuah Sekolah Dasar di Isma'iliyyah. Dari Isma'iliyyah inilah ia memulai aktivitas keagamaannya di tengah-tengah masyarakat, terutama di warung-warung kopi di hadapan para karyawan Proyek [[Terusan Suez]].
==Pemikiran==
Dzul Qa'idah 1327 H/April [[1928]] M adalah bulan didirikannya cikal bakal gerakan al-Ikhwan al-Muslimun.
Ikhwanul Muslimin merupakan sebuah organisasi Islam berlandaskan ajaran Islam Sunnah. Tujuan Ikhwanul Muslimin adalah untuk menyatukan seluruh umat Islam dari [[Spanyol]] hingga [[Indonesia]] dalam sebuah pemerintah Islam.<ref>Davidson, Lawrence (1998) ''Islamic Fundamentalism'' Greenwood Press, Westport, Conn., ISBN 0313299781 pp. 97-98;</ref> Ikhwanul Muslimin menolak segala bentuk penjajahan dan monarki yang pro-Barat. Pada masalah gender dan wanita, Ikhwanul Muslimin bersikap tegas. Ikhwanul Muslimin menolak penggabungan antara siswa dan siswi dalam satu kelas.
Ikhwanul Muslimin memiliki prinsip berupa:
Tahun [[1932]] Hasan al-Banna pindah ke Kairo. Bersama itu pula gerakannya berpindah dari Isma'iliyyah ke Kairo.
#Allah tujuan kami
Tahun 1352 H/[[1933]] M beliau menerbitkan sebuah berita pekanan Ikhwan yang dipimpin oleh ustadz Muhibuddin Khatib (1303—1389 H/[[1886]]—[[1969]] M). Kemudian tahun 1357 H/[[1938]] M terbit majalah al-Nadzir. Lalu menyusul al-Syihab, tahun 1367 H/ [[1947]] M. Seterusnya majalah dan berita-berita Ikhwan terbit secara teratur.
#Rasulullah teladan kami
#Al-Qur'an landasan hukum kami
#Jihad jalan kami
#Mati syahid cita-cita kami yang tertinggi
Walaupun begitu, Ikhwanul Muslimin tetap mengikuti perkembangan teknologi dan tidak meninggalkannya. Sebagai organisasi Islam moderat, Ikhwanul Muslimin diterima oleh segala lapisan dan pergerakan. Ikhwanul Muslimin menekankan adaptasi Islam terhadap era globalisasi, bukan berarti umat Islam turut terseret dalam era globalisasi. Ikhwanul Muslimin mengadopsi sebagian besar ajaran Da'wah Salafiyyah.
Pada awal berdirinya, tahun [[1941]] M; Gerakan Ikhwan hanya beranggotakan 100 orang, hasil pilihan langsung ustadz Hasan al-Banna sendiri.
==Pimpinan==
Tahun [[1948]] Ikhwan turut serta dalam perang Palestina. Mereka masuk dalam angkatan perang khusus. Peristiwa ini telah direkam secara rinci oleh ustadz Kamil Syarif dalam bukunya 'AI-Ikhwan al-Muslimun fi Harbi Falasthin'.
Pimpinan Ikhwanul Muslimin disebut ''Mursyid 'Am'' atau Sekretaris Jenderal. Adapun tugas dari ''Mursyid 'Am'' adalah untuk mengatur organisasi Ikhwanul Muslimin di seluruh dunia. Berikut ini adalah daftar ''Mursyid 'Am'' yang pernah memimpin Ikhwanul Muslimin:
*Hassan al-Banna (حسن البنا)
*Hassan al-Hudhaibi (حسن الهضيبي)
*Umar Tilmisani (عمر التلمساني)
*Muhammad Hamid Abu Nasr (محمد حامد أبو النصر)
*Mustafa Masyhur (مصطفى مشهور)
*Ma'mun al-Hudhaibi (مأمون الهضيبي)
*Muhammad Mahdi 'Akif (محمد المهدى عاكف)
==Anggota terkenal==
Pada tanggal [[8 November]] [[1948]], Muhammad Fahmi Naqrasyi, Perdana Menteri Mesir waktu itu, membekukan Gerakan Ikhwan dan menyita harta kekayaannya serta menangkap tokoh-tokohnya.
Ikhwanul Muslimin sendiri diikuti oleh beberapa ulama seperti misalnya Syaikh Muhammad Gazali dan Syaikh Yusuf al-Qardawi. Hasan al-Turabi, pemimpin Sudan, juga berafliasi ke Ikhwanul Muslimin
==Ikhwanul Muslimin di Indonesia==
Desember [[1948]] M, Naqrasyi diculik. Orang-orang Ikhwan dituduh sebagai pelaku penculikan dan pembunuhan tersebut. Ketika jenazah Naqrasyi diusung, pendukung-pendukungnya berteriak-teriak, "Kepala Naqrasyi harus dibayar dengan kepala Hasan al-Banna". Dan pada tanggal [[12 Februari]] [[1949]] Hasan al-Banna terbunuh oleh pembunuh misterius.
Ikhwanul Muslimin masuk ke Indonesia melalui jamaah haji dan kaum pendatang Arab sekitar tahun 1930. Pada zaman kemerdekaan, [[Agus Salim]] pergi ke [[Mesir]] dan mencari dukungan kemerdekaan. Waktu itu, [[Agus Salim]] menyempatkan unthttp://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Ikhwanul_Muslimin&action=edit
Menyunting Ikhwanul Muslimin - Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesiauk bertemu kepada sejumlah delegasi Indonesia, termasuk [[Agus Salim]]. Ikhwanul Muslimin kemudian semakin berkembang setelah [[Muhammad Natsir]] mendirikan partai yang memakai ajaran Ikhwanul Muslimin, yaitu Partai Masyumi<ref>Majalah Sabili, edisi khusus tahun 2004</ref>.
Partai Masyumi kemudian dibredel oleh Soekarno dan dilarang keberadaannya. Sekarang, gerakan Ikhwanul Muslimin lebih dikenal sebagai gerakan Tarbiyah. Anggota [[Partai Keadilan Sejahtera]] kebanyakan mengikuti gerakan Tarbiyah.
Tahun [[1950]] berdasarkan keputusan Dewan Tertinggi Negara, Ikhwan direhabilitasi. Ketika itu Mesir diperintah oleh kabinet al-Nuhas. Dewan tersebut juga memutuskan bahwa pembekuan Ikhwan selain tidak sah, juga inkonstitusional.
==Catatan kaki==
Tahun 1950 ustadz Hasan al-Hudhaibi (1306—1393 H/ [[1891]]—[[1973]] M), terpilih menjadi Mursyid 'Am al-Ikhwan al-Muslimun. Ia adalah salah seorang tokoh kehakiman Mesir. Ia juga berkali-kali ditangkap. Tahun [[1954]], ia divonis hukuman mati, tetapi kemudian diringankan menjadi seumur hidup. Tahun [[1971]] ia dibebaskan terakhir kalinya.
<references/>
==Bacaan lanjut==
Oktober [[1951]] konflik antara Mesir dan Inggris semakin memuncak. Ikhwan melancarkan perang urat saraf melawan Inggris di Terusan Suez. Peristiwa ini telah direkam oleh Kamil Syarif dalam bukunya 'AI Mugawamat al-Sirriyyah ftQanat Suwes'
*Farid Nu'man. Al Ikhwan Al Muslimun. Anugerah Allah Yang Terzalimi. [[ISBN:979-97070-1-3]]
*Hassan al-Banna. Hadits Tsulatsa.
==Pranala luar==
Pada [[23 Juli]] [[1952]], pasukan Mesir di bawah pimpinan Muhammad Najib, bekerja sama dengan Ikhwan melancarkan Revolusi Juli. Tetapi kemudian Ikhwan menolak kerja sama dalam pemerintahan, karena mereka rnempunyai pendapat dan pandangan yang jelas tentang metode revolusi. Jamal Abdunnashir menganggap penolakan tersebut sebagai penolakan terhadap mandat revolusi. Kemudian kedua belah pihak terlibat serangkaian konflik dan permusuhan yang semakin hari semakin tajam. Akibatnya, pada tahun [[1954]], pihak pemerintah melakukan penangkapan besar-besaran terhadap anggota Ikhwan dan beribu-ribu orang dijebloskan ke dalam penjara. Alasan pemerintah, karena orangIkhwan telah berupaya memusuhi dan mengancam kehidupan Jamal Abdunnashr di lapangan Mansyiyyah, Iskandariyyah. Bahkan pemerintah Mesir telah menghukum mati 6 anggota Ikhwan :
*{{en}} [http://www.ikhwanweb.com Situs Resmi Ikhwanul Muslimin]
# Abdulqadir Audah
*{{ar}} [http://www.ikhwanonline.com Situs Resmi Ikhwanul Muslimin]
# Muhammad Farghali
# Yusuf Thal'at
# Handawi Duwair
# Ibrahim Thayyib
# Muhammad Abdullathif.
Tahun [[1965]]—[[1966]] bentrokan antara Ikhwan dan pemerintah Mesir terulang kembali untuk kedua kalinya. Pemerintah kembali melakukan penangkapan besar-besaran, melakukan penyiksaan serta memenjarakan anggota Ikhwan. Bahkan tiga orang di antaranya telah dihukum gantung, yaitu:
# Sayyid Quthb (1324—1387 H/[[1906]]—[[1966]] M). Ia termasuk pemikir Ikhwan nomor dua setelah Hasan al-Banna dan termasuk salah seorang tokoh Islam dizaman modern sekarang ini. Ditangkap pada tahun [[1954]] M dan disekap dalam penjara selama 10 tahun. Tahun [[1964]], ia dikeluarkan dari penjara atas desakan Presiden Iraq, Abdussalam Arif. Namun tidak lama kemudian, ia diciduk kembali untuk menghadapi hukuman mati. Karya-karyanya sangat terkenal di bidang sastra dan pemikiran Karya-karyanya yang paling monumental antara lain: Tafsir fi Zhilal al-Qur'an dan ma'alim fi al-Thariq, Buku 'Adalat al-Ijtima'iyyah fi al-Islam dan Khasha'ish al-Tashawwur al-Islami wa Muqawwimatuhu, juga merupakan karyanya yang paling menonjol.
# Yusuf Hawasi
# Abdulfattah Isma'il.
Sejak itu Ikhwan bergerak secara rahasia sampai Jamal Abdunnashr meninggal dunia [[28 September]] [[1970]].
Ketika Anwar Sadat berkuasa, orang-orang Ikhwan mulai dilepas secara bertahap.
Sepeninggal Hudhaibi, Umar Tilmisani ([[1904]]—[[1986]] M) terpilih menjadi Mursyid 'Am Ikhwan. Di bawah pimpinannya Ikhwan menuntut hak-hak jama'ah secara utuh dan mengembalikan hak milik jama'ah yang dibekukan oleh Jamal Abdunnashr. Tilmisani menempuh jalan tidak konfrontatif dengan penguasa dan berkali-kali beliau menyerukan, "Bergeraklah dengan bijak dan hindarilah kekerasan dan extremisme."
Muhammad Hamid Abu Nashr, terpilih menjadi Mursyid 'Am setelah Tilmisani. Jalan dan metode yang ditempuhnya sama dengan pendahulunya.
Di luar Mesir banyak terdapat tokoh-tokoh Ikhwan yang muncul, antara lain :
# Syaikh Muhammad Mahmud Shawwaf, pendiri dan pengawas umum Ikhwan di Iraq. Karya tulisnya cukup banyak. Setelah pindah .ke Makkah tahun 1959, ia sangat giat menyiarkan Islam di Afrika.
# Dr. Mushthafa al-Siba'i (1334—1384 H/[[1915]]—[[1964]] M), pengawas umum pertama Ikhwan di Suriah. Gelar doktornya diperoleh dari Fakulstas Syari'ah Universitas al-Azhar, tahun [[1949]]. Memimpin beberapa divisi pasukan Ikhwan ke Palestina tahun 1948. Pernah dicalonkan sebagai wakil Ikhwan di Damaskus, tahun [[1949]]. Selain itu ia terkenal sebagai khatib dan orator ulung. Tahun 1954, ia mendirikan Fakultas Syari'ah di Damaskus dan ia menjadi dekan pertamanya. Karya-karyanya antara lain Sunnah wa Makanatuha fi al-Tasyri' al-Islami, Al-Mar'ah baina al-Fiqh wa al-Qanun, Al-Qanun al-Ahwal al-Syakhshiyyah.
# Gerakan Ikhwan di Yordania berdiri pada tanggal 13 Ramadhan 1364 H/[[19 November]] [[1945]] M. Pimpinan pertamanya ialah Syaikh Abdullathif Abu Qurrah. Ia pernah memimpin sejumlah pasukan Ikhwan Yordania ke Palestina tahun 1948. Selanjutnya tanggal [[26 November]] [[1953]], ustadz Muhammad Abdurrahaman Khalifah (lahir tahun [[1919]]) terpilih menjadi Ketua Umum Ikhwan di Yordania. Hingga kini beliau masih menduduki posisi tersebut.
==Pemikiran dan doktrin==
Pemahaman Ikhwan terhadap Islam bersifat universal, tidak mengenal adanya pemisahan antara satu aspek dengan aspek lainnya.
Ikhwan berusaha keras memperluas kawasan geraknya sampai menjadi sebuah gerakan internasional.
Berkenaan dengan da'wah Ikhwan, Hasan al-Banna mengatakan, "Gerakan Ikhwan adalah da'wah salafiyah, thariqah sunniyyah, haqiqah shufiyyah, lembaga politik, klub olah raga, lembaga ilmiah dan keburlayaan, perserikatan ekonomi dan pemikiran sosial."
Selanjutnya Hasan al-Banna menegaskan bahwa ciri gerakan Ikhwan adalah:
# Jauh dari sumber pertentangan.
# Jauh dari pengaruh riya dan kesombongan.
# Jauh dari partai politik dan lembaga-lembaga politik.
# Memperhatikan kaderisasi dan bertahap dalam melangkah.
# Lebih mengutamakan aspek amaliyah produktif daripada propaganda dan reklame.
# Memberi perhatian sangat serius kepada para pemuda.
# Cepat tersebar di kampung-kampung dan di kota-kota.
Selain itu Hasan al-Banna menyebutkan karakteristik Ikhwan sebagai berikut :
# Gerakan Ikhwan adalah gerakan Rabbaniyyah. Sebab, asas yang menjadi poros sasarannya ialah mendekatkan manusia kepada Rabb-nya.
# Gerakan Ikhwan bersifat alamiyah (Internasional). Sebab, arah gerakan ditujukan kepada semua ummat manusia. Semua manusia pada dasarnya harus bersaudara. Asalnya satu, nenek moyangnya satu dan nasabnya satu. Hanya taqwa yang menentukan seseorang itu lebih dari yang lain. Dari ketaqwaannya akan terefleksi pada kebaikan dan keutamaannya yang utuh dan menyeluruh yang ia berikan kepada orang lain.
#Gerakan Ikhwan bersifat Islami. Sebab, orientasi dan nisbatnya hanya kepada Islam.
Selain itu Hasan al-Banna menetapkan tingkatan amal yang merupakan konsekwensi logis setiap anggota, yaitu :
# Memperbaiki diri, sehingga menjadi pribadi yang kuat fisik, teguh dalam berakhlaq, luas dalam berfikir, mampu mencari nafqah, lurus beraqidah dan benar dalam beribadah.
# Membentuk rumah tangga Islami. Sehingga keluarganya menjadi pendukung fikrah, menghormatinya dan memelihara tatakrama Islam dalam segala aspek kehidupan rumah tangganya sehari-hari.
# Memotivasi masyarakat untuk menyebarkan kebaikan, memerangi kemungkaran dan kerusakan.
# Memerdekakan negara dengan membersihkan rakyatnya dari berbagai bentuk kekuasaan asing kuffar di bidang politik, ekonomi ataupun mental spiritual.
# Memperbaiki pemerintahan sehingga běnar-benar menjadi pemerintahan yang Islami.
# Mengembalikan eksistensi negara-negara Islam dengan memerdekakan negerinya dan menghidupkan kembali keagungannya.
# Menjadi guru dunia dengan menyebarkan Islam ke tengah-tengah ummat manusia, sehingga tidak ada fitnah lagi dan Dien benar-benar hanya milik Allah.
"Dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan Nur (dien)-Nya. " (QS, al-Taubah : 32).
Tentang tahapan da'wah, Hasan al-Banna membaginya menjadi tiga tahap :
# Tahap pengenalan.
# Tahap pembentukan.
# Tahap pelaksanaan.
Dalam Risalah Ta'alim, Hasan al-Banna berkata, "Rukun Bai'at kita ada sepuluh. Karena itu hafallah baik-baik. Yaitu paham, ikhlash, 'amal, taat, jihad, berkorban, tetap pada pendirian, tulus, ukhuwwah dan percaya diri." Kemudian ia memberi penjelasan terhadap rukun-rukun tersebut. Ia berkata, "Wahai saudaraku yang sejati! Ini merupakan garis besar da'wah Anda. Anda dapat menyimpulkan prinsip-prinsip tersebut menjadi lima kalimat berikut :
# Allah tujuan kami
# Rasulullah SAW teladan kami
# Al-Qur'an dustur kami
# Jihad j alan kami
# Mati syahid cita-cita kami yang tertinggi.
Ciri-cirinya dapat disimpulkan pula menjadi lima kata, yaitu : sederhana, membaca Qur'an, shalat, sikap ksatria dan akhlaq."
Ustadz Sayyid Quthb, dalam bukunya Khashaish al-Tashawwur al-Islami wa Muqawwimatuhu, memberikan gambaran tentang pemahamannya dan pemahaman Ikhwan. Karakteristik konsepsi Islam itu berasaskan kepada
# Robbaniyah; segala orientasi individu, sosial atau negara, segala pebuatan, perilaku, pandangan dan politik harus berkomitmen dengan apa yang diridhoi Allah, mentaati perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya.
# Menjaga jati diri manusia dari hal-hal yang dapat membuat Allah murka, mulia dari segala yang rendah, dan berusaha menggapai tingkat kesucian diri (ikhlash).
# Beriman pada hari berbangkit, hisab, pembalasan dan siksa.
# Bangga dengan ikatan ukhuwah sesama manusia dan melaksanakan hak-haknya.
# Perhatian dengan peran wanita dan laki-laki sebagai sekutu yang tidak dapat dipisahkan dalam membangun masyarakat, komitmen dengan kesempurnaan, persamaan, dan menegaskan akan pentingnya peran keduanya dalam pembangunan dan kemajuan masyarakat.
# Kemerdekaan, kepemilikan dan musyarakah, hak untuk hidup, bekerja, dan mendapatkan ketenangan adalah hak mendasar setiap warga, di bawah naungan keadilan, persamaan dan undang-undang secara adil.
# Nilai-nilai dan akhlak merupakan jaminan ketenangan dan tegas dalam memerangi kemungkaran, kerusakan dan pengrusakan.
# Kesatuan umat merupakan hakikat yang harus diwujudkan dan direalisasikan.
# Jihad merupakan jalan satu-satunya bagi umat.
# Umat yang berambisi mengapai ridho ilahi dalam perilaku dan perbuatan, politik dan orientasi, setiap individu bangga dengan ikatan ukhuwah yang dapat menyatukan dan menyambung tali persaudaraan di antara mereka, berusaha untuk hidup dengan bebas tidak pengkebirian dan penindasan, pemahaman yang utuh, kesadaran dan keseriusan dalam merealisasikan prinsip-prinsip, melebihi pemahaman dan perbuatan:
1. Ummat sebagai sumber kekuasaan
2. Keadilan sebagai tujuan hukum dalam berbagai tingkatannya bahkan pada tingkat dunia
3. Syura sebagai asas dalam mengambil berbagai keputusan, tidak ada kediktatoran, individualisme 4. dalam kekuasaan, bangga dengan kebebasan dan berusaha mempertahankannya dan menjadikannya sebagai hak setiap umat manusia sebagai anugerah dan karunia dari Allah untuknya.
Sebagaimana beberapa prinsip yang menjamin keabsahan dibidang ekonomi:
# Tidak boleh menjadi perpanjangan tangan orang-orang kaya dan mengindahkan fakir miskin
# Diharamkannya riba
# Diharamkannya menimbun harta
# Diharamkannya monopoli
# Memberikan penghargaan terhadap kepemilikan pribadi yang dipergunakan untuk jamaah dan sesuai dengan syariat Allah
Setiap karakteristik diberi penjelasan tersendiri secara gamblang dan luas.
Lambang al-Ikhwan al-Muslimun ialah: dua bilah pedang menyilang melingkari al-Qur'an, ayat al-Qur'an ( ) dan tiga kata: haq (kebenaran), quwwah (kekuatan) dan hurriyyah (kemerdekaan).
==Akar pemikiran dan sifat ideologi==
Al-Ikhwan al-Muslimun telah mengadopsi da'wah dari berbagai sumber yang menjadi gerakan da'wahnya. Ia tidak hanya menekankan kepada pentingnya pembersihan jiwa (manajemen qolbu) tetapi juga merujuk pada dalil-dalil yang shahih serta selalu melakukan perbaikan aqidah dan pentingnya kembali kepada al-Qur'an dan al-Sunnah dan membersihkan dari segala bentuk kemusyrikan untuk mencapai kesempurnaan tauhid.
Da'wah Ikhwan banyak dipengaruhi gerakan da'wah yang dibawa oleh generasi salafus shalih. Pendirinya tetap terbuka dengan perkembangan zaman dan menggabungkan kebaikan-kebaikan yang ada pada di dalamnya. Pada umumnya da'wah tersebut mengambil metode-metode da'wah yang di bawa oleh Rasulullah yang melandasi gerakan da'wah ini.
Hasan al-Banna merangkum semua pemahaman tersebut dalam da'wahnya. Ditambah pula dengan konsepsi-konsepsi yang sesuai dengan kebutuhan zaman dan lingkungan. Sehingga da'wahnya mampu menghadapi berbagai arus yang melanda Mesir dan kawasan lain.
==Penyebaran==
Gerakan Ikhwan dimulai di Isma'iliyyah kemudian beralih ke Kairo. Dari Kairo tersebar ke berbagai pelosok dan kota di Mesir. Akhir tahun 40-an, cabang Ikhwan di Mesir sudah mencapai 3000. Tiap cabang memiliki anggota yang cukup banyak.
Gerakan tersebut kemudian meluas ke negara-negara Arab. Ia berdiri kukuh di Suriah, Palestina, Yordania, Libanon, Iraq, Yaman dan lain-lain. Dewasa ini anggota dan simpatisannya tersebar di berbagai penjuru dunia. Diantaranya juga telah menyebar di Asia seperti Jepang, Malaysia, Indonesia dan lain-lain. Penyebaran ikhwanul muslimin sangat rapi dan dilakukan dengan terorganisir dan sistematis. Gerakan ikhwan ini yang tersebar ke seluruh dunia kadang-kadang tidak menyebutkan dirinya sebagai ikhwanul muslimin tetapi menggunakan nama lain. Pada dasarnya tujuan mereka sama yaitu mengajak manusia ke dalam sistem Islam yang kaffah berlandaskan Alqur'an dan Sunnah.
Pergerakan ikhwanul muslimin ini secara lahiriah sangat rapi dan tidak terlihat anarkhis sebagaimana gerakan-gerakan radikal lain, begitu juga dalam hal aqidah tidak pernah tidak pernah dipertentangkan masalah-masalah yang mereka anggap furu' (cabang).
==Sumber==
*Ensiklopedia Gerakan Keagamaan & Pemikiran, Jilid 1
[[Kategori:Organisasi Islam]]
[[ar:إخوان مسلمون]]
[[bs:Muslimansko bratstvo]]
[[bg:Мюсюлманско братство]]
[[bs:Muslimansko bratstvo]]
[[de:Muslimbrüder]]
[[en:Muslim Brotherhood]]
[[es:Hermanos Musulmanes]]
[[fi:Muslimiveljeskunta]]
[[fr:Frères musulmans]]
[[hr:Muslimansko bratstvo]]
[[en:Muslim Brotherhood]]
[[it:Fratelli musulmani]]
[[he:האחים המוסלמים]]
[[hr:Muslimansko bratstvo]]
[[hu:Muszlim Testvériség]]
[[nl:Moslimbroederschap]]
[[it:Fratelli musulmani]]
[[ja:ムスリム同胞団]]
[[no:Muslimske brorskapet]]
[[nl:Moslimbroederschap]]
[[nn:Det muslimske brorskapet]]
[[ps:اخوان المسلمون]]
[[no:Muslimske brorskapet]]
[[pl:Bracia Muzułmańscy]]
[[ps:اخوان المسلمون]]
[[pt:Irmandade Islâmica]]
[[ru:Братья-мусульмане]]
[[fi:Muslimiveljeskunta]]
[[sv:Muslimska brödraskapet]]
[[tr:Müslüman Kardeşler]]
|