Kota Cimahi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kusyadi (bicara | kontrib)
k Perguruan Tinggi di Cimahi: hapus yg sudah ganti nama
Kusyadi (bicara | kontrib)
Baris 22:
 
==Sejarah==
Cimahi mulai dikenal ketika pada tahun [[1811]], [[Gubernur Jenderal]] [[Herman Willem Daendels]] membuat [[Jalan Raya Pos|jalan]] [[Anyar, Serang|Anyer]]-[[Panarukan, Situbondo|Panarukan]], dengan dibuatnya pos penjagaan di alun-alun Cimahi sekarang. Tahun [[1874]]–[[1893]], dilaksanakan pembuatan jalan kereta api [[Bandung]]-[[Cianjur]] sekaligus pembuatan [[stasiun kereta api]] Cimahi. Tahun [[1886]] dibangun pusat pendidikan militer beserta fasilitas lainnya seperti [[Rumah Sakit]] [[Tk. II Dustira|Rumah Sakit Dustira]] dan rumah tahanan militer. Pada tahun 1935, Cimahi ditetapkan sebagai [[kecamatan]].
 
Setelah kemerdekaan Indonesia, Cimahi menjadi bagian dari [[Kabupaten Bandung Utara]]. Pada tahun [[1962]], dibentuk Kawedanan Cimahi yang meliputi Kecamatan Cimahi, [[Padalarang, Bandung|Padalarang]], [[Batujajar, Bandung|Batujajar]], dan [[Cipatat, Bandung|Cipatat]]. Berdasarkan PP Nomor 29 Tahun 1975, Cimahi ditingkatkan statusnya menjadi [[kota administratif]] pada tanggal [[29 Januari]] [[1976]], dan menjadi kota administratif pertama di Jawa Barat.
Mulai [[21 Juni]] [[2001]] status Cimahi menjadi [[kota]].
 
Kini Cimahi menjadi salah satu kawasan pertumbuhan Kota Bandung di sebelah barat. Jumlah penduduknya pada 483.000 jiwa, meningkat dari 290.000 pada tahun [[1990]]. Pertumbuhan rata-rata 2,12% per tahun.
 
==Perguruan Tinggi di Cimahi==