Pasukan Gerakan Khas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 306:
3 hari kemudian selepas insiden pencurian senjata pada [[20 Juli]] tahun [[2000]], satu operasi dinamai Ops Subuh dirancang. Satu detasemen PGK B dikepalai oleh Assisten Superintendent of Police (ASP) Abd Razak bin Mohd Yusuf bersama detasemen Angkatan Tentara Malaysia pimpinan, [[Letnan Jenderal]] Zaini bin Mohamad Said dikirim ke Bukit Jenalek, Sauk, Perak untuk bertemu dengan kepala militan Al Ma'unah, Mohamad Amin bin Mohamad Razali. Kumpulan ini berhasil membawa lari 95 pucuk M16, dua senapan serbu Steyr, empat senapan mesin serba guna (GPMG), lima pelontar granat, 26 bayonet, dan amunisi di pos militer Kuala Rui, Perak serta menyandera 4 orang yaitu 2 anggota kepolisian, seorang personil komando Angkatan Darat Malaysia dan 1 warga sipil.
Mohamad Amin berserta pengikutnya diseru meletak senjata dan menyerah diri kepada kerajaan Malaysia. Akan tetapi, sebelum percubaan meletakkan senjata berhasil, Amin dikabarkan mengacukan senapan serbu M16/203 ke arah Zaini hingga Zaini beraksi menepis senapan tersebut menyebabkan tercetusnya tembakan dari senapan Amin dan bermulanya insiden baku tembak dihutan antar pengikut Al Ma'unah dengan pasukan elite tentara dan polisi. Peristiwa berdarah ini menjadi saksi 2 angka tewas tragis dari 4 sandera sebelum kumpulan itu menyerahkan diri yaitu seorang personil Cawangan Khas PDRM, Kopral Detektif Sanghadevan, Matthew anak Medan dari korps Grup Gerak Khas AD Malaysia diseksa hingga mati oleh kelompok militan tersebut dan jasad kedua-duanya disemadikan bersama, manakala 2 lagi sandera yaitu seorang anggota kepolisian PDRM, Sersan Mohd Shah Ahmad dan Jaafar Puteh terselamat.
=== Ops Api Sawit 2===
|