Tragedi Jambo Keupok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
perlu tambahan referensi
jangan membuat masalah dinegara masing masing karna merugikan semua rakatnya dan negara masing masing
Baris 9:
Para pelaku yang diduga merupakan anggota TNI Para Komando (PARAKO) dan Satuan Gabungan Intelijen (SGI) menginterogasi warga satu persatu untuk menanyakan keberadaan orang-orang GAM yang mereka cari. Ketika warga menjawab tidak tahu, pelaku langsung memukul dan menendang warga. Peristiwa tersebut mengakibatkan 4 warga sipil mati dengan cara disiksa dan ditembak, 12 warga sipil mati dengan cara disiksa, ditembak, dan dibakar hidup-hidup, 3 rumah warga dibakar, 1 orang perempuan terluka dan pingsan terkena serpihan senjata, 4 orang perempuan ditendang dan dipopor dengan senjata. Peristiwa ini juga membuat warga harus mengungsi selama 44 hari ke sebuah Mesjid karena takut anggota TNI akan kembali datang ke desa Jambo Keupok.
 
10 tahun sudah, warga Jambo Kepuok tidak memperoleh keadilan dari negara. Bahkan mereka hingga saat ini masih mengalami trauma. Banyak anak-anak korban yang tidak mampu melanjutkan pendidikan karena tidak memiliki biaya (berhenti pada SD, SLTP dan SLTA). Sementara, proses hukum terhadap para pelaku belum juga dilakukan.karna para politik negara tidak megutamakan kepentingan raktya makanya kasus belum tuntas dan anak anak atau genarasi mudah tidak dapat melanjutkan sekolah kelebih tinggi hanya sampai batas sltp aja
 
masalah yang satu belum selesai sudah datang lagi masalah yag satu lagi makanya kasus pelanggaran ham di indonesia tidak pernah tuntas dengn baik karna banyak yang dipikirkan oleh para pemimpin kita , jadi jangalah kita melakuakn kejahatan agara rakatnya dan pemerintah dapat kehidupan yang aman dan sejahtera
 
== Referensi ==