Salim bin Djindan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
1- perbaikan silsilah nasab
Baris 57:
}}
 
'''Al Habib Salim bin Djindan''' adalah seorang ulama yang dilahirkan di Surabaya pada 7 September 1906 M<small><nowiki>[</nowiki>[[Kalender Hijriyah]]: 18 Rajab 1324<nowiki>]</nowiki></small><ref name=rabithah/>. Nama lengkapnya adalah Habib Salim bin Ahmad bin Husain bin Saleh bin Abdullah bin Djindan bin Abdullah bin Umar bin Abdullah bin DjindanSyaikhan bin Asy Syaik Abu Bakar bin Salim. {{pagename}} wafat di Jakarta pada 1 Juni 1969 <small><nowiki>[</nowiki>[[Kalender Hijriyah]]: 16 Rabiul Awal 1389<nowiki>]</nowiki></small><ref name=rabithah/> .
 
== Menuntut Ilmu<ref name=rabithah/>==
Baris 103:
Pada 1 Juni 1969 M <small><nowiki>[</nowiki>[[Kalender Hijriyah]]: 16 Rabiul Awal 1389<nowiki>]</nowiki></small>, singa podium itu wafat<ref name=rabithah/>. Ribuan umat Islam dari berbagai pelosok Jabodetabek bertakziah ke kediamannya di Otista (Jalan Otto Iskandardinata), umat Islam pun merasa kehilangan dengan kepergian sang ulama.
 
Dari kediamannya di Otista ke Qubah Pekaburan Al-Hawi, Condet, Cililitan, Jakarta Timur, jenazah dihantar oleh lebih dari 150.000 pelayat dan digotong secara geranting. Di sepanjang jalan sekitar 4 kilometer, mereka membaca takbir dan tahlil. Peziarah yang memadati Jalan Condet Raya itu tidak dapat memasuki tempat pemakaman akibat penuhnya massa.
 
Selepas kepergiannya, Habib Salim mewariskan majelis taklim dan ilmu pengetahuan melalui buku-buku yang tersimpan di dalam perpustakaannya. Di perpustakaan ini, tak kurang darilimaribu kitab, termasuk kitab-kitab dari mancanegara. Ini menunjukkan bahwa Habib Salim bin Djindan adalah seseorang yang haus akan ilmu.