Dropadi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 9:
| Pasangan = [[Pandawa|Panca Pandawa]]<br>([[Yudistira]], [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]], [[Arjuna]],<br>[[Nakula]], [[Sadewa]])
}}
[[Image:Draupadi humiliated RRV.jpg|right|thumb|240px|"Dropadi dihina di muka umum". Lukisan India modern karya [[Raja Ravi Varma]].]]
'''Dropadi''' atau '''Draupadi''' ([[Sansekerta]]: द्रौपदी; ''Draupadī'') adalah salah satu tokoh dari [[Wiracarita]] [[Mahabharata]]. Ia adalah putri Prabu [[Drupada]], Raja [[Kerajaan Panchala]]. Pada kitab Mahabharata versi aslinya, Dropadi adalah istri daripada para [[Pandawa]] lima semuanya. Tetapi dalam tradisi [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]] di kemudian hari, ia hanyalah [[permaisuri]] prabu [[Yudistira]] saja.
 
== Arti nama ==
 
Pada mulanya, Dropadi diberi nama "Kresna", merujuk kepada warna kulitnya yang kehitam-hitaman. Dalam [[bahasa Sanskerta]], kata ''Krishna'' secara [[harfiah]] berarti gelap atau hitam. Lambat laun ia lebih dikenal sebagai "Dropadi" (ejaan Sanskerta: Draupadī), yang secara harfiah berarti "puteri [[Drupada]]". Nama "Pañcali" juga diberikan kepadanya, yang secara harfiah berarti "puteri [[Kerajaan Panchala]]". Karena ia merupakan saudari dari [[Drestadyumna]], maka ia juga disebut ''Yajñasenī''.
 
== Kelahiran ==
[[Image:Draupadi humiliated RRV.jpg|right|thumb|240px275px|"Dropadi dihina di muka umum". Lukisan India modern karya [[Raja Ravi Varma]].]]
 
Dropadi merupakan anak yang lahir dari hasil ''Putrakama Yadnya'', yaitu ritual untuk memperoleh keturunan. Dalam kitab [[Mahabharata]] diceritakan bahwa setelah [[Drupada]] dipermalukan oleh [[Drona]], ia pergi ke dalam hutan untuk merencanakan pembalasan dendam. Kemudian ia memutuskan untuk memperoleh seorang putera yang akan membunuh Drona, serta seorang puteri yang akan menikah dengan [[Arjuna]]. Atas bantuan dari Resi Jaya dan Upajaya, Drupada melangsungkan ''Putrakama Yadnya'' dengan sarana api suci. Dropadi lahir dari api suci tersebut.
 
==Perkawinan dengan para Pandawa==
Baris 20 ⟶ 28:
Setelah keributan usai, [[Arjuna]] dan [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]] pulang ke rumahnya dengan membawa serta Dewi Dropadi. Sesampainya di rumah didapatinya ibu mereka sedang tidur berselimut sambil memikirkan keadaan kedua anaknya yang sedang bertarung di arena sayembara. [[Arjuna]] dan [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]] datang menghadap dan mengatakan bahwa mereka sudah pulang serta membawa hasil meminta-minta. Dewi [[Kunti]] menyuruh agar mereka membagi rata apa yang mereka peroleh. Namun Dewi Kunti terkejut ketika tahu bahwa putera-puteranya tidak hanya membawa hasil meminta-minta saja, namun juga seorang wanita. Dewi Kunti tidak mau berdusta maka Dropadi pun menjadi istri [[Pandawa|Panca Pandawa]].
 
==Dropadi saat upacaraUpacara Rajasuya==
[[Berkas:DraupadiDhusasa.jpg|left|240px|thumb|[[Dursasana]] yang berwatak kasar, menarik kain yang dipakai Dropadi, namun kain tersebut terulur-ulur terus dan tak habis-habis karena mendapat kekuatan gaib dari Sri [[Kresna]]. (Gambar dari kitab [[Bhagawad Gita]] yang diterbitkan oleh yayasan [[ISKCON]])]]
 
Pada saat [[Yudistira]] menyelenggarakan upacara [[Rajasuya]] di [[Indraprastha]], seluruh [[ksatria]] di penjuru [[Bharatawarsha]] diundang, termasuk sepupunya yang licik dan selalu iri, yaitu [[Duryodana]]. [[Duryodana]] dan [[Dursasana]] terkagum-kagum dengan suasana balairung Istana [[Indraprastha]]. Mereka tidak tahu bahwa di tengah-tengah istana ada kolam. Air kolam begitu jernih sehingga dasarnya kelihatan sehingga tidak tampak seperti kolam. Duryodana dan Dursasana tidak mengetahuinya lalu mereka tercebur. Melihat hal itu, Dropadi tertawa terbahak-bahak. Duryodana dan Dursasana sangat malu. Mereka tidak dapat melupakan penghinaan tersebut, apalagi yang menertawai mereka adalah Dropadi yang sangat mereka kagumi kecantikannya.
Baris 27 ⟶ 36:
 
==Dropadi dipermalukan di muka umum==
[[Berkas:DraupadiDhusasa.jpg|left|240px|thumb|[[Dursasana]] yang berwatak kasar, menarik kain yang dipakai Dropadi, namun kain tersebut terulur-ulur terus dan tak habis-habis karena mendapat kekuatan gaib dari Sri [[Kresna]]. (Gambar dari kitab [[Bhagawad Gita]] yang diterbitkan oleh yayasan [[ISKCON]])]]
[[Berkas:Draupadi stripped.jpg|left|240px|thumb|Adegan Dropadi ditelanjangi oleh Dursasana dalam sebuah lukisan tradisional dari daerah [[Punjab]], dibuat sekitar abad ke-18.]]
{{main|Sabhaparwa}}
 
Setelah menghadiri upacara [[Rajasuya]], [[Duryodana]] merasa iri kepada [[Yudistira]] yang memiliki harta berlimpah dan istana yang megah. Melihat keponakannya termenung, muncul gagasan jahat dari [[Sangkuni]]. Ia menyuruh keponakannya, Duryodana, agar mengundang Yudistira main dadu dengan taruhan harta, istana, dan kerajaan di [[Indraprastha]]. Duryodana menerima usul tersebut karena yakin pamannya, Sangkuni, merupakan ahlinya permainan dadu dan harapan untuk merebut kekayaan Yudistira ada di tangan pamannya. Duryodana menghasut ayahnya, [[Dretarastra]], agar mengizinkannya bermain dadu. Yudistira yang juga suka main dadu, tidak menolak untuk diundang.
 
[[Berkas:Draupadi stripped.jpg|leftright|240px|thumb|Adegan Dropadi ditelanjangi oleh Dursasana dalam sebuah lukisan tradisional dari daerah [[Punjab]], dibuat sekitar abad ke-18.]]
 
[[Yudistira]] mempertaruhkan harta, istana, dan kerajaannya setelah dihasut oleh [[Duryodana]] dan [[Sangkuni]]. Karena tidak memiliki apa-apa lagi untuk dipertaruhkan, maka ia mempertaruhkan saudara-saudaranya, termasuk istrinya, Dropadi. Akhirnya Yudistira kalah dan Dropadi diminta untuk hadir di arena judi karena sudah menjadi milik Duryodana. Duryodana mengutus para pengawalnya untuk menjemput Dropadi, namun Dropadi menolak. Setelah gagal, [[Duryodana]] menyuruh [[Dursasana]], adiknya, untuk menjemput Dropadi. Dropadi yang menolak untuk datang, diseret oleh Dursasana yang tidak memiliki rasa kemanusiaan. Rambutnya ditarik sampai ke arena judi, tempat suami dan para iparnya berkumpul. Karena sudah kalah, Yudistira dan seluruh adiknya diminta untuk menanggalkan bajunya, namun Dropadi menolak. Dursasana yang berwatak kasar, menarik kain yang dipakai Dropadi, namun kain tersebut terulur-ulur terus dan tak habis-habis karena mendapat kekuatan gaib dari Sri [[Kresna]] yang melihat Dropadi dalam bahaya. Pertolongan Sri Kresna disebabkan karena perbuatan Dropadi yang membalut luka Sri Kresna pada saat upacara [[Rajasuya]] di [[Indraprastha]].
 
== Kematian ==
[[image:Dropadi-kl.jpg|thumb|240px|right|Dewi Dropadi dalam wujud wayang Jawa.]]
 
Dalam kitab [[Mahaprasthanikaparwa]] diceritakan, setelah [[Dinasti Yadu]] musnah, para [[Pandawa]] beserta Dropadi memutuskan untuk melakukan perjalanan suci mengelilingi [[Bharatawarsha]]. Sebagai tujuan akhir perjalanan, mereka menuju pegunungan [[Himalaya]] setelah melewati [[gurun]] yang terbentang di utara Bharatawarsha. Dalam perjalanan menuju ke sana, Dropadi meninggal dunia.
 
==Suami dan keturunan==
Baris 42 ⟶ 56:
# Srutakirti (dari hubungannya dengan [[Arjuna]])
# Satanika (dari hubungannya dengan [[Nakula]])
# Srutakama (dari hubungannya dengan [[SahadewaSadewa]])
Kelima putera Pandawa tersebut disebut [[Pancawala]] atau [[Pancakumara]].
 
==Dropadi dalam pewayangan Jawa==
 
[[image:Dropadi-kl.jpg|thumb|240px|right|Dewi Dropadi dalam wujud wayang Jawa]]
Dalam budaya pewayangan Jawa, khususnya setelah mendapat pengaruh [[Islam]], Dewi Dropadi diceritakan agak berbeda dengan kisah dalam kitab [[Mahabharata]] versi aslinya. Dalam cerita pewayangan, Dewi Dropadi dinikahi oleh [[Yudistira]] saja dan bukan milik kelima [[Pandawa]]. Cerita tersebut dapat disimak dalam lakon "[[Sayembara Gandamana]]". Dalam lakon tersebut dikisahkan, [[Yudistira]] mengikuti sayembara mengalahkan [[Gandamana]] yang diselenggarakan Raja [[Dropada]]. Siapa yang berhasil memenangkan sayembara, berhak memiliki Dropadi. Yudistira ikut serta namun ia tidak terjun ke arena sendirian melainkan diwakili oleh [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]]. Bima berhasil mengalahkan Gandamana dan akhirnya Dropadi berhasil didapatkan. Karena Bima mewakili Yudistira, maka Yudistiralah yang menjadi istri Dropadi. Dalam tradisi pewayangan Jawa, putera Dropadi dengan Yudistira bernama Raden Pancawala. Pancawala sendiri merupakan sebutan untuk lima putera Pandawa.
 
==Akulturasi budaya ==