Gamal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
reviewed
correcting
Baris 18:
'''Gamal''' (''Gliricidia sepium'') adalah nama sejenis [[perdu]] dari kerabat [[polong-polongan]] ([[familia|suku]] Fabaceae alias Leguminosae). Sering digunakan sebagai pagar hidup atau peneduh, perdu atau pohon kecil ini merupakan salah satu jenis leguminosa multiguna yang terpenting setelah [[lamtoro]] (''Leucaena leucocephala'').<ref name=rani>{{cite book|last=Rani Batish|first=Daizy|title=Ecological Basis of Agroforestry|publisher=CRC Press|date=2007|pages=44|isbn=1420043277|url=http://books.google.com/books?id=HsDrg48t4TkC&pg=PA44&dq=Gliricidia+sepium&lr=&sig=ACfU3U3ssAXprlBZ1kj3J9RsIqZgV4WNUA#PPA44,M1|accessdate=2008-09-26}}</ref> Nama-nama lainnya adalah ''kerside'', ''gliriside'' ([[kolokial]]), ''sliridia, liriksidia'', ''sirida'' ([[bahasa Jawa|Jw.]]); ''cebreng'' ([[Bahasa Sunda|Su.]]); ''kh’è: no:yz, kh’è: fàlangx'' ([[Laos]] (Sino-Tibetan)); ''bunga Jepun'' ([[Malaysia|Mly.]]); ''kakawate'' ([[Filipina]]); ''madre de cacao'' ([[Portugis]]); ''mata raton'' ([[Honduras]]); dan ''gliricidia, Nicaraguan coffee shade'' ([[bahasa Inggris|Ingg.]]).<ref name=rani/><ref name=nfta_98-04/><ref name=Ala12>Hidayat, Syamsul (2005). ''Ramuan Tradisional ala 12 Etnis Indonesia''. hal.98 & 320. [[Jakarta]]:Penebar Swadaya. ISBN 979-489-944-5.</ref><ref name=Prosea>Prosea - Prohati. "[http://www.proseanet.org/prohati4/browser.php?docsid=17 ''Gliricidia sepium''] Diakses pada 26 Juni 2013.</ref>
 
== Sejarah Tanaman Gamal ke Indonesia ==
== Asal-usul dan Sejarah Gamal ke Indonesia<ref>R. Soetarjo Martoatmodjo, Ismail Hamid, Soemartono (1973) Gamal Pohon Serba Guna, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta</ref> ==
Gamal berasal dari daerah Amerika Tengah dan Brazil. Di daerah asalnya digunakan sebagai pelindung tanaman kakao/coklat dan dikenal dengan nama madre cacao. Oleh penjajah Eropa tanaman ini dibawa ke benua Asia dan ditanam di India dan Srilangka sebagai tanaman pelindung teh sejak tahun 1870-an.<ref>R. Soetarjo Martoatmodjo, Ismail Hamid, Soemartono (1973) Gamal Pohon Serba Guna, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta</ref> Gamal masuk ke Indonesia melalui perusahaan perkebunan Belanda yang tertarik untuk menggunakannya sebagai tanaman pelindung di perkebunan teh di Medan pada tahun 1900-an. Namun, gamal hanya belum menyebar dan hanya ditemukan di daerah Medan saja. Pada tahun 1958 gamal ditemukan oleh Bapak R. Soetarjo Martoatmodjo. Dialah yang memberinya nama Gamal yang diambil dari nama cucunya dan sama seperti nama presiden Mesir Gamal Abdul Nasser. Gamal atau Kemal atau jamal artinya halus. Bapak Soetarjo menafsirkan galam sebagai unta yang sanggup menundukkan sahara di Indonesia, yaitu padang alang-alang. Menteri pertanian Indonesia waktu itu Bapak Frans Seda mengartikan galam sebagai Ganyang Mati Alang-alang, karena gamal digunakan untuk membasmi alang-alang.
 
Bapak Soetarjo mempopulerkan tanaman gamal ini ke seluruh Indonesia. Sekarang tanaman gamal bisa temui hampir di seluruh Indonesia.
Baris 31:
[[Berkas:Gliri sepi 080719 1489 Fl soe.jpg|thumb|left|180px|Karangan bunga, muncul ketika daun berguguran]]
Karangan [[bunga]] berupa malai berisi 25-50 kuntum, 5–12&nbsp;cm panjangnya. Bunga berkelopak 5, hijau terang, dengan mahkota bunga putih ungu dan 10 helai benangsari yang berwarna putih.<ref name=tti>[http://www.agroforestry.net/tti/Gliricidia-gliricidia.pdf ''Gliricidia sepium'' (gliricidia)], Species Profiles for Pacific Island Agroforestry.</ref> Umumnya bunga muncul di akhir musim kemarau, tatkala pohon tak berdaun. [[Buah]] polong berbiji 3-8 butir, pipih memanjang, 10–15&nbsp;cm × 1.5–2&nbsp;cm, hijau kuning dan akhirnya coklat kehitaman, memecah ketika masak dan kering, melontarkan biji-bijinya hingga sejauh 25 m dari pohon induknya.<ref name=tti/>
 
Gamal mempunyai bunga, sehingga sebagian orang menanamnya sebagai tumbuhan yang eksotik. Bunga gamal sering Nampak di seluruh pohon, meskipun dalam kondisi daun yang sangat sedikit.
 
== Pemanfaatan ==
Baris 42 ⟶ 44:
Daun-daun, biji dan kulit batang gamal mengandung zat yang bersifat racun bagi manusia dan ternak, kecuali ruminansia. Dalam jumlah kecil, ekstrak bahan-bahan itu digunakan sebagai obat bagi berbagai penyakit kulit, [[rematik]], sakit kepala, batuk, dan luka-luka tertentu. Ramuan bahan-bahan itu digunakan pula sebagai [[pestisida]] dan [[rodentisida]] alami (gliricidia berasal dari bahasa Latin yang berarti kurang lebih racun tikus).<ref name=Prosea/><ref name=pmp>[http://www.stuartxchange.org/Kakawati.html Kakawate], Philippine Medicinal Plants.</ref> Di [[Wonogiri]], irisan batang gamal direbus dalam air dan diteteskan ke [[mata]] untuk mengobati penyakit [[belekan]].<ref name=Ala12/>
 
== Ekologi dan perbanyakanpelestarian ==
[[Berkas:Gliri sepi 080719 1504 soe.jpg|thumb|left|180px|Gamal menggugurkan daun di musim kemarau. [[Soe|SoE]], [[Timor]] ]]
Habitat asli gamal adalah [[hutan gugur daun tropika]], di lembah dan lereng-lereng bukit, sering di daerah bekas tebangan dan belukar. Pada [[elevasi]] 0–1600 m dpl.<ref name=jensen>Jensen, M. 1999. [ftp://ftp.fao.org/docrep/fao/005/ac775e/AC775E00.pdf ''Trees Commonly Cultivated in Southeast Asia: an illustrated field guide''. 2nd Ed.] FAO - RAP Publication: 1999/13</ref> Tumbuh pada berbagai habitat dan jenis [[tanah]], mulai [[pasir]] sampai endapan aluvial di tepi [[danau]], pada curah hujan 600–3500&nbsp;mm/tahun.<ref name=Prosea/>
Baris 56 ⟶ 58:
 
== Referensi ==
{{Reflistreflist}}
 
== Pranala luar ==
{{Commonscat}}
[http://isroi.com/2014/07/25/cerita-tanaman-gamal/ Cerita pohontanaman gamal]
 
[[Kategori:Pohon kayu]]