Kabupaten Boyolali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Reindra (bicara | kontrib)
Reindra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 40:
 
==Transportasi==
Wilayah Kabupaten Boyolali dilewati [[jalan negara]] yang menghubungkan [[Kota Semarang|Semarang]]-[[Kota Surakarta|Solo]]. Selain itu juga terdapat jalur alternatif dari Semarang menuju Sragen melalui [[Karanggede, Boyolali|Karanggede]].Rata-rata seluruh pelosok kecamatan di Boyolali sudah mudah dijangkau sarana transportasi. Bandara Adi Sumarmo pun secara geografis masuk wilayah kabupaten Boyolali.
Bandara Adi Sumarmo pun secara geografis masuk wilayah kabupaten Boyolali.
 
==Pariwisata==
Baris 48 ⟶ 47:
Selain panorama Gunung Merapi dan Merbabu, kabupaten Boyolali juga memiliki tempat wisata berupa mata air alami yang mengalir secara terus menerus dan sangat jernih yang dikelola dengan baik menjadi tempat wisata air, kolam renang, kolam pancing dan restoran seperti di Tlatar (sekitar 7 km arah utara kota Boyolali) dan Pengging di Kecamatan Banyudono (sekitar 10 km arah timur kota Boyolali). Kedua tempat wisata air ini memiliki keunikan sendiri-sendiri. Kalau di Tlatar memiliki keunggulan dimana lokasinya masih sangat luas dan memiliki beberapa pilihan kolam renang berikut tempat mancing dan restoran terapung, maka di Penging memiliki keunggulan dimana dulunya merupakan tempat mandi keluarga Kasunanan Surakarta . Sehingga disekitar Pengging ini masih dapat ditemukan bangunan-bangunan bersejarah yang unik milik Kasunanan Surakarta. Juga terdapat makam salah seorang pujangga Keraton Surakarta yaitu Raden Ngabehi Yosodipuro.
 
===TempatWaduk Wisata LainnyaCengklik===
 
* '''Waduk Cengklik'''
 
Obyek wisata ini terletak di Desa Ngargorejo dan Sobokerto, Kecamatan Ngemplak ± 20 km, kearah timur laut Kota Boyolali, Bila dari Bandara [[Adi Sumarmo]] ± 1,5 KM {di sebelah barat bandara tepatnya}. waduk dengan luas genangan 300 ha ini dibangun pada jaman Belanda, tujuannya untuk mengairi lahan sawah seluas 1.578 ha, bisa untuk latihan sky air.
Baris 56 ⟶ 53:
Letaknya sangat strategis, berdekatan dengan Bandara Adi Sumarmo, [[Asrama Haji Donohudan]], Monumen POPDA, dan Lapangan Golf. Fasilitas: Wisata Air (Water Resort), Pemancingan (Fishing Area), Rumah Makan Lesehan (Floating Restaurant).
 
* '''===Pesanggrahan Pracimoharjo'''===
 
Merupakan petilasan Sri Susuhunan Paku Buwono X sebagai obyek wisata minat khusus/ ziarah, Terletak di Desa Paras, Kecamatan Cepogo.
 
* '''===Air Terjun Kedung Kayang'''===
 
Obyek wisata yang perlu dikembangkan. Terletak di Desa Klakah berjarak 5 km ke arah Barat dari Kecamatan Selo. Merupakan panorama pemandangan alam yang berupa air terjun yang terletak diantara 2 kabupaten, yaitu Boyolali dan Magelang.Potensial untuk aktifitas camping, hiking, climbing. Fasilitas: Homestay, Pemandangan Alam.
 
* '''===Makam Ki Ageng Singoprono'''===
 
Jarak tempuh dari kota 12 km. Obyek Wisata Khasanah yang di kunjungi setiap malam Jumat dan malam Selasa Kliwon, Lokasi Makam Ki Ageng Singoprono yang menarik dengan letaknya yang sangat indah di Desa Nglembu, Kecamatan Sambi, sebab berada di atas gunung yang berhawa sejuk.
 
===Makam Ki Ageng Pantaran===
* '''MAKAM KI AGENG PANTARAN'''
Di Pantaran Desa Candisari Kecamatan Ampel. Jarak tempuh dari kota 17 km. Makam ini cukup potensial sebagai tempat ziarah, karena terdapat Petilasan Ki Kebo Kanigoro, petilasan Syeh Maulana Malik Ibrahim Maghribi, Petilasan Ki Ageng Pantaran. Pengunjung dapat menikmati pemandangan alam di kaki gunung Merbabu dan air terjun Si Pendok. Setiap tanggal 20 suro diadakan event upacara tradisional Buka Luwur. Fasilitas: Bangsal tempat tirakat, Bukit Perkemahan Indraprasta.
 
===Wana Wisata Kedung Ombo===
* '''WANA WISATA KEDUNG OMBO'''
Obyek wisata ini terletak di Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, sekitar ± 50 km ke arah utara Kota Boyolali menjanjikan rekreasi hutan dan air yang menyegarkan serta pemancingan. Fasilitas: Bumi Perkemahan, Hutan Wisata, Tempat Pemancingan, Rumah Makan Apung, Wisata Air.
Baris 94 ⟶ 91:
===Potensi Produk Potensial===
 
Di* Tembakau Rajangan, di Kecamatan Mojosongo, banyudono, Musuk, Selo, Cepogo, Ampel, Teras dan Sawit. '''Produksi'' 4.178.543 ton/tahun, meliputi areal 5.369,35 hektar. '''Manfaat'': bahan baku industri rokok. '''Pemasaran''': ke wilayah Jateng dan Jatim.
* Tembakau Rajangan
 
Di Kecamatan Mojosongo, banyudono, Musuk, Selo, Cepogo, Ampel, Teras dan Sawit. '''Produksi'' 4.178.543 ton/tahun, meliputi areal 5.369,35 hektar. '''Manfaat'': bahan baku industri rokok. '''Pemasaran''': ke wilayah Jateng dan Jatim.
 
Di* Tembakau Asapan, di Kecamatan Mojosongo, Banyudono, Teras, Ampel, dan Sawit. '''Produksi''' 1.760,79 ton/tahun dengan areal seluas 2.635 hektare. '''Manfaat''': Bahan baku industri rokok. '''Pemasaran''' di wilayah Jateng dan Jatim.
* Tembakau Asapan
Di Kecamatan Mojosongo, Banyudono, Teras, Ampel, dan Sawit. '''Produksi''' 1.760,79 ton/tahun dengan areal seluas 2.635 hektare. '''Manfaat''': Bahan baku industri rokok. '''Pemasaran''' di wilayah Jateng dan Jatim.
 
===Peluang Investasi===
* '''Tembakau''': Industri Pabrik Rokok di Kecamatan Selo, Ampel, Musuk, Cepogo, Mojosongo, Teras, Sawit dan Banyudono Potensi: '''Produksi''' 4.178,543 ton/tahun pada areal 5.369,35 hektare. '''Kegunaan''': Bahan baku industri rokok.
* '''Kopi Arabika''': Budidaya tanaman kopi arabika di Kecamatan Selo, Cepogo, Ampel, dan Musuk. '''Potensi''': Produksi 172,790 ton/tahun pada areal 234 hektar. '''Kegunaan''': memenuhi kebutuhan pasar ekspor dan bahan baku industri kopi bubuk/instant.
* '''Jahe''': Budidaya tanaman jahe dan Industri pengolahan jamu tradisional di Kecamatan Ampel, Musuk, Cepogo, Boyolali, dan Selo. '''Potensi''': Produksi 4.363,170 ton/tahun pada areal 611,85 hektare. '''Kegunaan''': Bahan baku industri jamu tradisional.
* '''Kencur''': Budidaya tanaman kencur dan industri pengolahan jamu tradisional di Kecamatan Simo, Andong, Klego, Sambi, dan Nogosari. '''Potensi''': Produksi 5.670,290 ton/tahun pada areal 490,95 hektare. '''Kegunaan''': Bahan baku industri jamu tradisional.
* '''Teh''': Industri pengolahan teh wangi di Kecamatan Ampel, Selo, dan Cepogo. '''Potensi''': Produksi 191,63 kg/tahun pada areal 27,88 hektare. '''Kegunaan''': Bahan baku pengolahan teh wangi.
* '''Jarak''': Budidaya tanaman jarak dan Industri pengolahan minyak jarak di Kecamatan Klego, Andong, Kemusu, Juwangi, Wonosegoro dan Nogosari. '''Potensi''' areal: 10.409 hektar. '''Kegunaan''': bahan baku industri minyak jarak.
 
==Rupa-rupa==