Bacang (makanan): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Rintojiang (bicara | kontrib) k Suntingan 192.31.106.34 (Pembicaraan) dikembalikan ke versi terakhir oleh Andri.h |
||
Baris 1:
[[Gambar:Bakcang.jpg|thumb|right|200px|Bakcang]]
'''Bakcang''' atau '''bacang''' ([[Hanzi]]: 肉粽, [[hanyu pinyin]]: rouzong) adalah penganan tradisional masyarakat [[Tionghoa]]. Kata 'bakcang' sendiri adalah berasal dari dialek [[Hokkian]] yang lazim dibahasakan di antara [[suku Tionghoa]] di Indonesia.
[[Peh Cun#Peringatan atas Qu Yuan|Bakcang menurut legenda]] pertama kali muncul pada zaman [[Dinasti Zhou]] berkaitan dengan simpati rakyat kepada [[Qu Yuan]] yang bunuh diri dengan melompat ke Sungai [[Miluo]]. Pada saat itu, bakcang dilemparkan rakyat sekitar ke dalam sungai untuk mengalihkan perhatian makhluk-makhluk di dalamnya supaya tidak memakan jenazah Qu Yuan. Untuk kemudian, bakcang menjadi salah satu simbol perayaan [[Peh Cun]] atau [[Duanwu]].
Baris 10 ⟶ 8:
Bakcang dibuat dari beras ketan sebagai lapisan luar; daging, jamur, udang kecil, seledri dan jahe sebagai isi. Ada juga yang menambahkan kuning telur asin. Untuk perasa biasanya ditambahkan sedikit garam, gula, merica, penyedap makanan, kecap dan sedikit minyak nabati.
Tentunya yang tidak kalah penting adalah daun pembungkus dan tali pengikat. Daun biasanya dipilih daun bambu panjang yang harus dimasak terlebih dahulu untuk detoksifikasi. Bakcang biasanya diikat berbentuk prisma segitiga.
== Lihat pula ==
|