Adiwarman Karim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k top: minor cosmetic change
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 24:
 
== Biografi ==
Adiwarman Karim lahir pada 29 Juni 1963 di [[Jakarta]]. Orangtuanya adalah [[Perantau Minangkabau|perantau Minangkabau]] yang berasal dari [[Padang]], [[Sumatera Barat]]. Ia lahir dan dibesarkan dalam empat bersaudara. Semuanya laki-laki dan sarjana hukum, kecuali ia sendiri yang memilih menjadi sarjana ekonomi. Sejak kecil ia sudah dikenalkan dengan pendidikan agama. Ayahnya pada mulanya adalah seorang jaksa, tapi mengundurkan diri dan lebih memilih menjadi pengacara.{{sfn|Dahsyatnya Istikharah|pp=130}} Ayahnya merupakan pendiri firma hukum Karim Syah.
 
Meskipun dididik dalam lingkungan keluarga yang taat, ketika remaja, Adi sempat terseret pergaulan bebas. Ia lebih senang hura-hura dan disko ketimbang belajar atau mengaji. Meskipun bisa melewati jenjang sekolah menengah dengan baik, sikap suka hura-huranya tetap melekat hingga ia kuliah di [[Institut Pertanian Bogor]] (IPB). Ia masuk ke jurusan sosial ekonomi pada 1982. Namun, nilainya jeblok. Tahun berikutnya, ia berusaha melepaskan diri dari pergaulan teman-temannya, dengan menyibukkan diri. Ia mengambil kuliah lagi di [[Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia]] (UI) pada 1983. Pada tahun 1985, ayahnya meninggal akibat kanker yang dideritanya.{{sfn|Dahsyatnya Istikharah|pp=131}}
Baris 33:
 
== Karya ==
Beberapa tulisan Adiwarman yang telah diterbitkan antara lain; ''Ekonomi Islam, Suatu Kajian Kontemporer'' yang merupakan kumpulan artikelnya di ''[[Panji Masyarakat|Majalah Panji Masyarakat]]'', ''Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam'', kumpulan tulisan pakar ekonomi yang ia terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, dan ''Ekonomi Mikro Islami dan Ekonomi Islam''. Ketiga tulisan tersebut merupakan bahan kuliah wajib di berbagai perguruan tinggi tempatnya mengajar. Terakhir, ia menulis ''Bank Islam, Analisis Fiqih dan Keuangan''.
 
Di luar karya yang disebutkan di atas, Adiwarman telah menulis lebih dari 50 artikel tentang ekonomi Islam dalam berbagai forum nasional dan internasional.{{sfn|M. Syaifuddin Zuhri}}