Kesultanan Pajang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yafet68 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: dari pada → daripada
Baris 63:
Pada zaman Kerajaan Demak, majelis ulama [[Wali Songo]] memiliki peran penting, bahkan ikut mendirikan kerajaan tersebut. Majelis ini bersidang secara rutin selama periode tertentu dan ikut menentukan kebijakan politik [[Demak]].
 
Sepeninggal Trenggana, peran [[Wali Songo]] ikut memudar. [[Sunan Kudus]] bahkan terlibat pembunuhan terhadap [[Sultan Prawoto]], raja baru pengganti Trenggana.
 
Meskipun tidak lagi bersidang secara aktif, sedikit banyak para wali masih berperan dalam pengambilan kebijakan politik Pajang. Misalnya, [[Sunan Prapen]] bertindak sebagai pelantik Hadiwijaya sebagai raja. Ia juga menjadi mediator pertemuan Hadiwijaya dengan para adipati [[Jawa Timur]] tahun 1568. Sementara itu, [[Sunan Kalijaga]] juga pernah membantu [[Ki Ageng Pemanahan]] meminta haknya pada Hadiwijaya atas tanah [[Mataram]] sebagai hadiah sayembara menumpas [[Arya Penangsang]].
 
Wali lain yang masih berperan menurut naskah ''babad'' adalah [[Sunan Kudus]]. Sepeninggal Hadiwijaya tahun 1582, ia berhasil menyingkirkan [[Pangeran Benawa]] dari jabatan [[putra mahkota]], dan menggantinya dengan [[Arya Pangiri]].
Baris 72:
 
== Pemberontakan Mataram ==
Tanah [[Mataram]] dan [[Pati]] adalah dua hadiah Hadiwijaya untuk siapa saja yang mampu menumpas [[Arya Penangsang]] tahun 1549. Menurut laporan resmi peperangan, [[Arya Penangsang]] tewas dikeroyok [[Ki Ageng Pemanahan]] dan Ki Penjawi.
 
Ki Penjawi diangkat sebagai penguasa [[Pati]] sejak tahun 1549. Sedangkan [[Ki Ageng Pemanahan]] baru mendapatkan hadiahnya tahun 1556 berkat bantuan [[Sunan Kalijaga]]. Hal ini disebabkan karena Hadiwijaya mendengar ramalan [[Sunan Prapen]] bahwa di [[Mataram]] akan lahir kerajaan yang lebih besar dari padadaripada Pajang.
 
Ramalan tersebut menjadi kenyataan ketika [[Mataram]] dipimpin [[Sutawijaya]] putra [[Ki Ageng Pemanahan]] sejak tahun 1575. Tokoh [[Sutawijaya]] inilah yang sebenarnya membunuh [[Arya Penangsang]]. Daerah [[Mataram]] di bawah pimpinan Sutawijaya semakin hari semakin maju dan berkembang.
Baris 83:
Sepeninggal Hadiwijaya, terjadilah persaingan antara putra dan menantunya, yaitu [[Pangeran Benawa]] dan [[Arya Pangiri]] sebagai raja selanjutnya. [[Arya Pangiri]] didukung Panembahan Kudus berhasil naik takhta tahun 1583.
 
Pemerintahan [[Arya Pangiri]] hanya disibukkan dengan usaha balas dendam terhadap [[Mataram]]. Kehidupan rakyat Pajang terabaikan akibat kemelut tersebut. Hal itu membuat [[Pangeran Benawa]] yang sudah tersingkir ke Jipang, merasa prihatin.
 
Pada tahun 1586 [[Pangeran Benawa]] bersekutu dengan [[Sutawijaya]] menyerbu Pajang. Meskipun pada tahun 1582 [[Sutawijaya]] memerangi Hadiwijaya, namun [[Pangeran Benawa]] tetap menganggapnya sebagai saudara tua.