Magnificat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: dari pada → daripada
Baris 8:
 
Dalam [[Gereja Katolik]], sesuai yang tertulis di Buku Panduan Indulgensi (''Enchiridion Indulgentiarum'') Conc. 17 § 2, umat yang dengan kesalehan mendaraskan atau menyanyikan ''Magnificat'' memperoleh "indulgensi sebagian".<ref name="enchiridion">{{la}} {{cite web |url=http://www.vatican.va/roman_curia/tribunals/apost_penit/documents/rc_trib_appen_doc_20020826_enchiridion-indulgentiarum_lt.html |publisher=Libreria Editrice Vaticana |year=1999 |edition=16 iulii 1999 - Quarta editio |title=Enchiridion Indulgentiarum}}</ref> Indulgensi hanya dapat diperoleh jika semua syarat yang ditentukan terpenuhi (Lihat: [[Indulgensi]]).
 
 
== Naskah ==
Baris 100 ⟶ 99:
== Magnificat dalam liturgi ==
 
(Tonus VIII G in Liber usualis p.&nbsp;212 [http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/d6/Magnificat1.mid])
 
''Magnificat'' merupakan bagian dari [[Ibadat Harian]] ([[Horarium]]) [[Vesper]] (ibadat sore) dalam [[Gereja Katolik Roma]], [[Gereja Lutheran]], dan [[Gereja Anglikan]].
Baris 107 ⟶ 106:
 
Dalam ibadat [[Gereja Ortodoks|Ortodoks Timur]], Magnificat biasanya dinyanyikan dalam ibadat [[Matins]] pada hari Minggu sebelum ''[[irmos]]'' dari ode ke-9 dari kanon. Pada akhir tiap ayat, dinyanyikan [[troparion]] sebagai berikut:
{{cquote|Lebih agung dari padadaripada [[Kerubim]], dan jauh lebih mulia dibanding [[Serafim]], tanpa kerusakan kau lahirkan Allah Sang [[Logos]]: [[Theotokos]] sejati, kami mengagungkanmu.}}
 
== Nyanyian Taize ==
Baris 120 ⟶ 119:
== Kontroversi ==
 
Pada era 1980-an, para [[diktator]] di [[Guatemala]] melarang keras pembacaan ''Magnificat'' di depan umum karena mengandung nada [[revolusioner]].<ref>''Amazing Grace: A Vocabulary of Faith'', Kathleen Norris (New York: Riverhead Books, 1998) p. 117.</ref> Di [[Nikaragua]], ''Magnificat'' merupakan doa favorit di kalangan [[petani]] dan kerap dibawa ke mana-mana sebagai jimat. Selama tahun-tahun kekuasaan Dinasti Somoza, para ''campesinos'' (petani atau buruh tani) diwajibkan membawa-bawa surat bukti bahwa mereka telah memberikan suaranya bagi Somoza sehingga dokumen tersebut disindir dengan julukan 'Magnificat'.<ref> 'The Gospel in Solentiname', Ernesto Cardenal (Maryknoll: Orbis Books, 1978) p.25. </ref>
 
== Lihat pula ==