Alienasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
k ejaan, replaced: dari pada → daripada |
||
Baris 3:
Konsep Keterasingan buatan Marx berasal dari fakta ekonomi yang ada di masanya. Hal ini tertulis dalam karyanya [[Das Kapital]] dan terbesit dalam karya-karyanya yang lain. Sebenarnya Marx sendiri mengurangi penggunaan kata ''alienisasi'' atau keterasingan dalam karya-karya di fase kedua hidupnya. Hal ini dikarenakan Marx tidak mau kata ini berkurang nilainya, sebagai akibat dari banyaknya para filsuf sejaman Marx yang menggunakan kata tersebut sebagai konsep mereka yang sebenarnya jauh dari yang dimaksud oleh Marx.
Keterasingan terjadi jika semakin banyaknya modal terkumpul untuk Kapitalis, dan semakin miskin pula si Buruh akibat dari hasil eksploitasi si kapitalis. Artinya si kapitalis menimbun banyak harta yang sebenarnya merupakan [[Nilai Lebih]] barang yang telah diciptakan si buruh. Karena buruh tidak memiliki kekuasaan untuk menjual barang tersebut seperti layaknya yang dilakukan kapitalis, maka si kapitalis yang memiliki hak untuk menjual barang tersebutlah yang akan mendapat nilai lebih tersebut.
Jika [[nilai lebih]] ini diakumulasikan dengan apa yang di dapat si buruh -baca [[gaji]]-, akan memunculkan variabel yang berbalik. Dimana si buruh akan menjadi lebih murah atau tak berharga saat nilai lebih dari barang-barang yang dia buat jauh lebih tinggi dan tidak sepadan dengan nilai yang ia dapat. Hal tersebut akan memunculkan keadaan yang disebut Karl Marx sebagai [[obyektivikasi]] (''Vergebrtandlichung'') atau bisa dibilang buruh dijadikan obyek dalam satuan modal di mata kapitalis, bukan sebagai subyek atau pencipta benda.
Pengendalian kapitalis terhadap apa yang diciptakan buruh dan keadaan sistem kemasyarakatan yang tidak mendukungnya akan memunculkan sebuah kekuatan eksternal yang memaksanya. Kekuatan tersebut seakan-akan (bagi buruh) memusuhinya. Artinya, sebagai ''[[barang modal]]'' milik kapitalis, buruh tak lain dianggap sebagai budak dan bisa dipakai oleh si kapitalis asal dalam batas-batas perjanjian atas buruh dan si majikan yang pro-keuntungan si majikan dan bukan perjanjian yang ''balanced'', sering ini menjadi sebagai perangkap kerja buat si buruh karena buruh yang tak punya tak punya pilihan lain selain menerima perjanjian tersebut. Dengan kata lain, produk kerja dari kaum buruh tidak menjadi kepunyaanya dan bersifat eksternal.
== Kritik terhadap Feuerbach ==
Pandangan tentang alienisasi tak lepas dari kritik Karl Marx terhadap [[Ludwig Feuerbach]], seorang filsuf di eranya. Namun Marx berfikir justru lebih konkrit
1. Si Buruh tidak mempunyai kuasa untuk memasarkan produk-produknya, dikarenakan itu akan menjadi hak kapitalis, sehingga dia tidak akan menarik keuntungan dari produk tersebut. Dalam prinsip [[pasar bebas|ekonomi pasar]] bahwa produk yang dipertukarkan akan diawasi oleh [[pasar]]. Bahkan buruh juga menjadi sebuah komoditi yang diperjualkan di pasaran dan tidak bisa mengatur sendiri nasib benda yang ia produksi.
2. Si buruh terasing dengan pekerjaanya sendiri. Di mana tugas kerja tidak memberi kepuasan hati yang hakiki, yang mana buruh tidak diberi kesempatan untuk mengatur keadaan fisik atau batin dirinya sendiri sebab dikuasai oleh kekuatan eksternalnya.
3. Pola hubungan sosial membawa buruh menkadi terasing secara langsung dari percabangan-percabangan sosial. Dalam hal ini hubungan masyarakat cenderung disederhanakan menjadi kegiatan-kegiatan pasar. [[Uang]] meningkatkan rasionalisasi pola hubungan sosial, karena ia menjadi standar abstrak dalam pengertian bahwa sifat-sifat yang paling [[heterogen]] dapat dibandingkan dan ditukarkan.
Baris 38:
[[Kategori:Marxisme]]
[[Kategori:Ekonomi]]
[[Kategori:Sosial]]▼
▲[[Kategori:Sosial]]
[[de:Entfremdete Arbeit]]
[[en:Marx's theory of alienation]]
|