Antiagama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan Kategori:Anti-agama menggunakan HotCat
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: praktek → praktik
Baris 2:
'''Antiagama''' adalah sikap perlawanan terhadap agama. Antiagama berbeda dari [[ateisme]] (paham tidak adanya kepercayaan dewa/Tuhan) dan antiteisme (bertentangan terhadap keyakinan terhadap dewa), meskipun orang yang antiagama mungkin menganut paham ateis atau anti-theis. Istilah ini dapat digunakan untuk menggambarkan perlawanan terhadap agama yang terorganisasi, atau dalam beberapa kasus untuk menggambarkan penentangan yang lebih luas untuk segala bentuk kepercayaan supranatural atau ilahi.
 
Dalam prakteknyapraktiknya, sikap Anti-agama tercetus dengan tujuan masing-masing. Menyuarakan sikap antiagama dengan tujuan mengakhiri konflik agama sikap fundamental agar mampu berpikir rasional dan humanis, sikap skeptis terhadap cerita-cerita agama dan konsepnya, perubahan sosial terhadap agama yang terlalu mendominasi dan berkuasa di negara/pemerintahan, menyikapi fenomena beragama dalam era sejarah dan sains modern, membangun moralitas manusia tanpa memandang status keagamaan, sampai menentang agama secara terbuka dan radikal seperti yang pernah terjadi di [[Uni Soviet]] dan [[Albania]] masa lalu.
 
==Sejarah==
Menurut sejarawan Michael Burleigh, sikap antiagama menemukan ekspresi massal pertama ketika masa [[Revolusi Perancis]] dalam menanggapi penolakan terorganisir akan negara yang 'non-religius' dan 'non-ulama'."<ref>[[Michael Burleigh]] ''Earthly Powers'' p 96-97 ISBN 0-00-719572-9</ref> Ketika periode sosial radikal dan pergolakan politik di Perancis yang menginginkan perubahan. Dan berdampak abadi terhadap sejarah Perancis, dan lebih luas lagi, terhadap Eropa secara keseluruhan. Monarki absolut yang telah memerintah Perancis selama berabad-abad runtuh dalam waktu tiga tahun. Rakyat Perancis mengalami transformasi sosial politik yang epik; feodalisme, aristokrasi, dan monarki mutlak diruntuhkan oleh kelompok politik radikal sayap kiri, oleh massa di jalan-jalan, dan oleh masyarakat petani di perdesaan.<ref>{{cite web|title=French Revolution|url=http://faculty.ucc.edu/egh-damerow/french_revolution.htm}}</ref> Ide-ide lama yang berhubungan dengan tradisi dan hierarki monarki, aristokrat, dan Gereja Katolik digulingkan secara tiba-tiba dan digantikan oleh prinsip-prinsip baru; ''Liberté, égalité, fraternité'' (kebebasan, persamaan, dan persaudaraan).
 
[[Uni Soviet]] mengarahkan kampanye anti-agama terhadap semua agama, <ref name="countrystudies.us">http://countrystudies.us/russia/38.htm</ref> termasuk [[Kristen]], [[Islam]], [[Budha]] dan agama [[Shamanist]]. Pada 1930, selama periode Stalinis, pemerintah menghancurkan gedung-gedung gereja atau mengganti fungsi bangunan dalam penggunaan sekuler (seperti museum agama dan ateisme, bar atau fasilitas penyimpanan), pendeta dieksekusi, melarang penerbitan materi keagamaan dan dianiaya beberapa anggota kelompok agama <ref name="countrystudies.us"/><ref>{{cite journal|jstor=125428|pages=20–30|last1=Timasheff|first1=N. S.|title=The Church in the Soviet Union 1917 - 1941|volume=1|issue=1|journal=Russian Review|year=1941|doi=10.2307/125428}}</ref> upaya kekerasan untuk mengurangi atau menghilangkan pengaruh agama dalam masyarakat juga dilakukan pada waktu lain dalam sejarah Soviet.. Misalnya, biasanya diperlukan untuk menjadi seorang ateis untuk memperoleh posisi politik penting atau pekerjaan ilmiah bergengsi apapun, sehingga banyak orang menjadi ateis dalam rangka untuk memajukan karir mereka. Sumber yang berbeda tidak setuju pada hasil dari semua perlakuan ini, dengan beberapa mengklaim kematian 21 juta orang [[Gereja Ortodoks Rusia|Kristen Ortodoks Rusia]] oleh pemerintah Soviet, tidak termasuk kelompok agama lain atau penganiayaan tanpa pembunuhan, <ref>World Christian trends, AD 30-AD 2200, p.230-246 Tables 4-5 & 4-10 By David B. Barrett, Todd M. Johnson, Christopher R. Guidry, Peter F. Crossing NOTE: They define 'martyr' on p235 as only including christians killed for faith and excluding other christians killed</ref> dan sumber-sumber lain yang menyatakan bahwa hanya sampai 500.000 Ortodoks Rusia Kristen dianiaya oleh pemerintah Soviet, tidak termasuk kelompok agama lain.<ref>[http://www.pravmir.ru/skolko-repressirovannyx-v-rossii-postradali-za-xrista Емельянов Н.Е. Сколько репрессированных в России пострадали за Христа?]</ref>
 
[[Negara ateis]] [[Republik Sosialis Rakyat Albania]] memiliki tujuan untuk menghancurkan semua agama di [[Albania]], termasuk larangan konstitusional pada kegiatan keagamaan dan propaganda.<ref name="ReferenceA">http://countrystudies.us/albania/56.htm</ref> Pemerintah memakai properti lembaga agama untuk dinasionalisasi dan menggunakannya untuk tujuan non-religius. Literatur keagamaan dilarang. Banyak pendeta dan teis diadili, disiksa, dan dieksekusi. Semua pendeta Katolik Roma asing diusir pada tahun 1946. <ref name="ReferenceA"/><ref>World Christian trends, AD 30-AD 2200, p.230-246 Tables 4-10 By David B. Barrett, Todd M. Johnson, Christopher R. Guidry, Peter F. Crossing</ref> Albania adalah satu-satunya negara yang pernah resmi melarang agama.
 
Sementara itu, [[Khmer Merah]] berusaha untuk menghilangkan agama dan semua yang lain yang berkaitan dengan budaya lama dari [[Kamboja]]. Dalam proses itu mereka menewaskan hampir 1,7 juta orang. <ref> [http://www.christianaggression.org/item_display.php?type=ARTICLES&id=1092899381 Khmer Rouge: Christian baptism after massacres] </ref>
 
==Orang terkemuka yang anti-agama==
* [[Georges Bataille]] - yang dipengaruhi surealis Nietzsche , wartawan dan filsuf yang menyatakan bahwa peradaban Barat modern ditandai dengan mitos "tidak adanya mitos".
* [[William Blake]] - penyair dan pelukis. Meskipun ia tetap sangat spiritual, ia memandang agama yang terorganisir sebagai penindasan.
* [[Richard Dawkins]], seorang ateis terkemuka dan etologis yang merupakan salah satu dari "empat penunggang kuda" dari Atheis Baru. Dia menulis [[The God Delusion]] mengkritik kepercayaan pada Tuhan (s) pada tahun 2006. <ref>''Many of us saw religion as harmless nonsense. Beliefs might lack all supporting evidence but, we thought, if people needed a crutch for consolation, where's the harm? September 11th changed all that. Revealed faith is not harmless nonsense, it can be lethally dangerous nonsense. Dangerous because it gives people unshakeable confidence in their own righteousness. Dangerous because it gives them false courage to kill themselves, which automatically removes normal barriers to killing others. Dangerous because it teaches enmity to others labelled only by a difference of inherited tradition. And dangerous because we have all bought into a weird respect, which uniquely protects religion from normal criticism. Let's now stop being so damned respectful!'' The Guardian, 2001-10-11 "[http://books.guardian.co.uk/writersreflections/story/0,1367,567546,00.html Has the world changed?]." ''The Guardian''. Accessed 2006-01-29.</ref>
* [[Daniel Dennett]], seorang filsuf Amerika, penulis, ilmuwan kognitif, dan salah satu dari "empat penunggang kuda" dari Atheis Baru.
* [[John Dewey]], filsuf ateistik Amerika pragmatis, psikolog, dan pembaharu pendidikan, diyakini tidak agama atau metafisika bisa memberikan nilai-nilai moral dan sosial yang sah, meskipun empirisme ilmiah bisa (lihat ilmu moralitas).<ref>"Dewey felt that science alone contributed to 'human good,' which he defined exclusively in naturalistic terms. He rejected religion and metaphysics as valid supports for moral and social values, and felt that success of the scientific method presupposed the destruction of old knowledge before the new could be created. ... (Dewey, 1929, pp. 95, 145) "William Adrian, [http://dx.doi.org/10.1080/15363750590925929 TRUTH, FREEDOM AND (DIS)ORDER IN THE AMERICAN UNIVERSITY], ''Christian Higher Education', 4:2, 145-154</ref>
Baris 22:
* [[Ricky Gervais]] - pelawak, promotor ilmu atas agama, mengolok-olok penggunaan Alkitab sebagai fakta ilmiah.
* [[Emma Goldman]] - anarkis, aktivis politik, dan penulis.
* [[Sam Harris]], penulis dan neuroscientist, yang berpendapat bahwa moderasi agama memberikan penutup untuk aksi fundamentalisme berbahaya. <ref>''"We desperately need a public discourse that encourages critical thinking and intellectual honesty. Nothing stands in the way of this project more than the respect we accord religious faith."'', S. Harris, ''[[Letter to a Christian Nation]]'', 2006.</ref> Dia menulis The End of Faith dan Surat untuk Bangsa Kristen. Dia adalah salah satu dari "empat penunggang kuda" dari Atheis Baru.
* [[Christopher Hitchens]] - blak-blakan dan tanpa kompromi antitheist, jurnalis dan kritikus sastra, penulis buku Allah tidak besar: Bagaimana Racun Agama Everything. Dia adalah salah satu dari "empat penunggang kuda" dari Atheis Baru.
* [[Enver Hoxha]] - mantan kepala negara [[Albania]], satu-satunya negara yang pernah secara resmi melarang agama <ref>Established the first instance of official [[state atheism]] where possession of religious objects such as a Qur'an or a Bible led to prison sentences.</ref>.
* [[David Hume]] -. Filsuf agnostik [[Skotlandia]], yang dikenal karena skeptisisme-nya, yang menulis bahwa akal manusia secara keseluruhan tidak cukup untuk membuat asumsi tentang ilahi, baik melalui penalaran apriori atau pengamatan alam <ref>D. Hume, ''[[Dialogues concerning Natural Religion]]'', 1779.</ref>
* [[Nikita Khrushchev]] - pemimpin Soviet, memulai kampanye melawan agama, <ref>http://www.ibiblio.org/expo/soviet.exhibit/anti_rel.html</ref><ref>{{cite journal|jstor=150643|pages=374–386|last1=Grossman|first1=J. D.|title=Khrushchev's Anti-Religious Policy and the Campaign of 1954|volume=24|issue=3|journal=Soviet Studies|year=1973|doi=10.1080/09668137308410870}}</ref> termasuk kampanye anti-agama Uni Soviet 1958-1964
* [[Tommy Lapid]] - vokal tokoh Israel media, wartawan, dan mantan pemimpin liberal sekuler-partai Shinui. Dia dikenal karena mencela publik rabbi Yahudi, terorisme agama, dan agama pada umumnya, serta untuk pernyataan provokatif pada apa yang dianggap "takhayul".
* [[Vladimir Lenin]] - Seperti kebanyakan [[Marxis]], ia percaya semua agama menjadi "organ reaksi borjuis, yang digunakan untuk melindungi eksploitasi, kelumpuhan dan kedok dari kelas pekerja" <ref>''"Religion is the [[opium of the people]]: this saying of [[Marx]] is the cornerstone of the entire ideology of Marxism about the religion. All modern religions and churches, all and of every kind of religious organizations are always considered by Marxism as the organs of bourgeois reaction, used for the protection of the exploitation and the stupefaction of the working class."''{{cite web