MTs Negeri Tumpang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: praktek → praktik
Baris 12:
Proses perjalanan panjang dari Filial menuju ke Negeri penuh tidak semulus yang diharapkan, karena belum ada kesepahaman antara tokoh masyarakat dengan pihak pemerintah dalam hal ini Departemen Agama Kabupaten Malang terkait dengan tanah calon pendirian bangunan MTs. Berbagai cara ditempuh untuk melancarkan isu penegrian tersebut, maka keluarlah MOU nota kesepahaman tentang tanah petok D MTsN Malang II Filial II ditukar guling dengan Balai Desa Pandanajeng atas nama hibah.
 
Maka pada tahun 1997 berdasarkan SK Menteri Agama RI nomor 107 tahun 1997 MTs Malang II Filial II ( SK terlampir ) diresmikan menjadi MTsN dengan nama MTs Negeri Tumpang, yang beralamat di desa Pandanajeng 6  km sebelah barat kota Kecamatan Tumpang.
 
Dalam hal kepemimpinan, MTsN Tumpang telah mengalami 5 kali pergantian Kepala Madrasah, yaitu :
Baris 27:
 
6.  Drs. Sama’i, M.Ag                             : 2012 – sekarang.   
 
 
Dari tahun ketahun MTsN Tumpang berbenah diri dengan melengkapi ruang belajar dan sarana pendukung lainnya.
Baris 41 ⟶ 40:
 
Untuk mendukung program ini maka madrasah bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang kompeten, di antaranya Universitas Negeri Malang, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dan Lembaga Bahasa Inggris Pare Kediri. Selain itu juga kerja sama dengan instansi-instansi lain seperti puskesmas, koramil, polsek, dan lainnya. Semua ini dilakukan dengan harapan madrasah mampu mencetak peserta didik yang berakhlaqul karimah dan berdaya saing tinggi dalam era globalisasi.
 
 
'''A.  MADRASAH RAMAH'''
Baris 54 ⟶ 52:
 
Keramahan sendiri secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu ramah secara fisik maupun psikis, demikian pula keramahan tidak hanya di dalam kelas tapi juga di luar kelas (lingkungan madrasah). Bahkan Rasulullah SAW sebagai tauladan kita telah banyak mencontohkan untuk harus lemah lembut terhadap anak.
 
 
     '''2. Pengertian Madrasah Ramah'''
Baris 65 ⟶ 62:
 
Madrasah ramah ini bisa terwujud apabila komponen pendidikan (madrasah, keluarga dan masyarakat) bisa bahu-membahu membangun madrasah ramah ini. Keluarga adalah komunitas terdekat bagi anak didik. Lingkungan keluarga yang ideal bagi anak adalah sebuah lingkungan keluarga yang harmonis dan sehat baik lahir maupun batin.
 
 
    '''3.  Indikator Madrasah Ramah'''
Baris 104 ⟶ 100:
* Proses belajar mengajar didukung oleh media ajar seperti buku pelajaran dan alat bantu ajar/peraga sehingga membantu daya serap peserta didik. Guru sebagai fasilitator menerapkan proses belajar mengajar yang kooperatif, interaktif, baik belajar secara individu maupun kelompok.
* Terjadi proses belajar yang partisipatif. Peserta didik lebih aktif dalam proses belajar. Guru sebagai fasilitator proses belajar mendorong dan memfasilitasi peserta didik dalam menemukan cara/jawaban sendiri dalam suatu permasalahan.
* Peserta didik dilibatkan dalam berbagai aktivitas yang mengembangkan kompetensi dengan menekankan proses belajar melalui berbuat sesuatu (learning by doing, demo, praktekpraktik, dll).
'''c. Penataan Kelas'''
* Peserta didik dilibatkan dalam penataan bangku, dekorasi, dan ilustrasi yang menggambarkan ilmu pengetahuan, dll. Penataan bangku secara klasikal (berbaris ke belakang) mungkin akan membatasi kreativitas peserta didik dalam interaksi sosial dan kerja kelompok.
Baris 115 ⟶ 111:
* Fasilitas sanitasi seperti toilet, tempat cuci tangan, disesuaikan dengan postur dan usia anak.
* Di madrasah diterapkan kebijakan/peraturan yang mendukung kebersihan dan kesehatan. Kebijakan/peraturan ini disepakati, dikontrol dan dilaksanakan oleh semua peserta didik (dari-oleh-dan untuk peserta didik).
 
 
'''B.    MADRASAH MULTILINGUAL'''
Baris 158 ⟶ 153:
|<nowiki>-</nowiki>
|
 
|<nowiki>-</nowiki>
|-
Baris 175 ⟶ 169:
|<nowiki>-</nowiki>
|
 
|<nowiki>-</nowiki>
|-