Taoisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: praktek → praktik
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k Pandangan tentang Wu Wei: ejaan, replaced: sekedar → sekadar
Baris 66:
Wu-wei dapat secara harafiah diterjemahkan dengan ‘tidak mempunyai kegiatan’ atau ‘tidak berbuat’.<ref name="Fung"/> Istilah ini sesungguhnya tidak berarti sama sekali tidak ada kegiatan, atau sama sekali tidak berbuat apapun, melainkan berarti berbuat tanpa dibuat-buat dan tidak semau-maunya.<ref name="Fung"/> Karena wu-wei adalah sifat dasar kehidupan yang selaras dengan alam semesta.<ref name="Fung"/> Bersikap dibuat-buat dan semau-maunya berlawanan dengan sikap kodrati atau sikap yang wajar.<ref name="Fung"/> Menurut teori Wu-wei, seseorang hendaknya membatasi kegiatan-kegiatannya pada apa yang diperlukan dan apa yang kodrati atau wajar.<ref name="Fung"/> Seperti dalam mencapai tujuan tertentu, jangan sampai berbuat berlebihan atau melakukan upaya semau-maunya.<ref name="Fung"/> Dalam melakukan perbuatan ini, hendaknya orang mengambil kesederhanaan sebagai prinsip hidup yang membimbingnya, sebab umat manusia mempunyai terlampau banyak keinginan dan terlalu banyak pengetahuan.<ref name="Fung"/> Mereka mencari kebahagiaan dengan cara memenuhi keinginan mereka. Akan tetapi, ketika mereka berusaha memenuhi terlampau banyak keinginan, mereka memperoleh hasil yang sebaliknya.<ref name="Fung">Fung Yu-Lan. 1990. ''Sejarah Ringkas Filsafat Cina: Sejak Confucius sampai Han Fei Tzu''. Yogyakarta: Liberty.</ref>
 
Wu-wei adalah hidup yang dijalani tanpa ketegangan.<ref name="Smith"/> Wu-wei merupakan perwujudan yang murni dari kelemah-lembutan, kesederhanaan, dan kebebasan; suatu kemampuan yang efektif, yang murni di mana tidak ada gerak yang dihambur-hambur sekedarsekadar untuk dipamerkan ke luar.<ref name="Smith"/> Jika Wu-wei dilihat dari luar, terlihatlah ia tanpa daya, karena tidak pernah memaksa dan tidak pernah terlihat tegang.<ref name="Smith"/> Rahasianya terletak pada cara mencari ruang kosong dalam hidup dan alam, dan bergerak melaluinya.<ref name="Smith"/> Chuang Tzu menjelaskan hal ini dengan ceritanya tentang seorang pejagal yang pisaunya tidak pernah tumpul selama dua puluh tahun. Sewaktu didesak untuk menjelaskan rahasianya, pejagal itu menjawab, “Dari antara tulang-tulang pada setiap persendian selalu ada suatu ruang.<ref name="Smith"/> Jika tidak demikian, tentu tidak akan ada gerakan. Dengan mencari ruang ini dan meingisinya di situ, maka pisau saya dapat melalui tulang-tulang itu tanpa menyentuhnya.”<ref name="Smith"/>
 
Gejala alam yang paling mirip dengan Tao dalam pandangan para penganut Taoisme adalah air.<ref name="Smith"/> Mereka kagum dengan cara air yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya dan mencari tempat-tempat yang terletak paling rendah.<ref name="Smith"/> Air juga mempunyai kekuatan yang mampu meluluhkan batu karang dan menghanyutkan bukit-bukit.<ref name="Smith"/> Sifat luwes tak berhingga namun kokoh tanpa bandingan.<ref name="Smith"/> Itulah kebajikan air dan demikian juga kebajikan dari Wu-wei.<ref name="Smith"/> Ciri yang terakhir adalah kejernihannya di saat ia tenang. Namun, kejernihan hanya dapat tertangkap oleh mata batin jika kehidupan manusia itu mencapai ketenangan yang diam dari suatu telaga yang dalam dan hening.<ref name="Smith"/>