Dou Jiande: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 5 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q1133757
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k Mengabdi pada Li Mi dan Yang Tong: ejaan, replaced: sekedar → sekadar
Baris 21:
Tiba-tiba, kabut tebal datang menyelimuti daerah itu, Dou pun membatalkan rencana menyerahnya dan dengan yakin berkata, ''“Langit sedang menolong kita”.'' Kemudian ia menyerang kemah Xue, menyebabkan pasukan yang tidak siap itu panik dan kocar-kacir. Xue mundur ke wilayahnya hanya dengan kurang dari 100 sisa pasukannya dan disana ia meninggal dalam keadaan depresi. Dou yang menyadari Li Mi, yang telah menduduki Henan tengah dan timur, memiliki pasukan yang jauh lebih kuat darinya, mengirim utusan padanya untuk menyatakan menyerah. Musim semi [[618]], Li Mi memperoleh kemenangan besar atas Jenderal [[Wang Shichong]] yang dikirim pemerintah Sui untuk membantu mempertahankan ibukota timur, [[Luoyang]]. Li menggelari dirinya sebagai Adipati Wei. Dou dan beberapa pemimpin pemberontak lainnya membujuk Li agar memakai gelar kekaisaran untuk mengukuhkan kedudukannya, namun Li menolak bujukan ini. Salah seorang bawahan Li, Fang Yanzao, menyurati Dou untuk menemui Li sebagai tanda kesetiaanya. Dou membalas surat itu yang berisi penolakan secara halus dengan alasan sedang sibuk mempertahankan diri dari serangan [[Luo Yi]], seorang mantan jenderal Sui yang telah mencaplok pos militer Zhuo. Pada akhir tahun itu Wang balas mengalahkan Li dan memaksanya kabur ke barat dan menyerah pada [[Kaisar Tang Gaozu]] (Li Yuan), seorang mantan jenderal Sui yang memberontak tahun 617 dan mendirikan dinasti baru yaitu Dinasti Tang tahun 618. Namun tak lama kemudian Li dihukum mati karena mencoba memberontak.
 
Tak lama kemudian, datang kabar dari Jiangdu (sekarang [[Yangzhou]], [[Jiangsu]]) bahwa Kaisar Yang telah terbunuh dalam sebuah [[kudeta]] yang dipimpin oleh jenderalnya sendiri, [[Yuwen Huaji]]. Seorang pejabat Sui bernama Wang Cong, yang sedang mempertahankan Hejian dari serbuan Dou mengumumkan masa berduka bagi kaisar. Mengetahui hal ini, Dou juga mengirim utusan untuk menyatakan turut berduka cita. Wang kemudian menyatakan menyerah pada Dou. Para prajurit Dou menginginkan agar Wang dihukum mati karena sebelumnya telah beberapa kali mengalahkan mereka, namun Dou malah menandaskan bahwa kesetiaan Wang terhadap Sui pantas dihargai, maka ia memberi jabatan pada Wang sebagai kepala prefektur. Sejumlah pos militer Sui juga menyerah padanya setelah mendengar kemurahan hatinya dan penghargaanya terhadap mereka yang setia dan mampu.
 
Dou mulai menata orang-orangnya seperti layaknya struktur pemerintahan, ia menetapkan ibukotanya di Leshou (sekarang [[Cangzhou]]). Musim gugur [[618]], lima ekor burung besar muncul di Leshou di antara 10.000 lebih burung-burung kecil. Setelah mereka pergi, Dou merasa bahwa mereka adalah burung phoenix yang melambangkan sesuatu yang baik, maka ia mengubah nama rezimnya menjadi Wufeng (五凤, yang berarti lima [[phoenix]]). Kemudian atas saran pejabatnya yaitu Song Zhengben dan Kong Deshao, ia mengubah gelarnya menjadi Pangeran Xia. Tahun itu juga ia melakukan serangan dadakan dan membunuh seorang pemimpin pemberontak bernama Wei Dao’er, yang mengklaim dirinya sebagai Kaisar Wei. Ia lalu mengirim surat pada Luo Yi dan membujuknya untuk bergabung. Luo, yang sebelumnya juga menerima surat serupa dari [[Gao Kaidao]], pemimpin pemberontak lainnya, menganggap Dou dan Gao hanyalah bandit dan ia tidak pantas tunduk pada mereka, maka ia menyerahkan diri pada pemerintah Tang. Dou memimpin pasukannya untuk menyerang Luo, namun ia gagal merebut markas Luo di Youzhou (bekas pos militer Zhuo) dan terpaksa mengundurkan diri.
Baris 29:
Dou menangkap Yuwen dan secara resmi menemui permaisuri Kaisar Yang, [[Permaisuri Xiao]], dihadapan permaisuri ia menyebut dirinya sebagai ‘hamba’. Ia lalu mengumumkan masa berkabung bagi Kaisar Yang sambil menenangkan para pejabat Sui yang dipaksa bergabung dengan Yuwen. Ia juga menghukum mati Yuwen dan kroni-kroninya, serta membubarkan pasukan Xiaoguo dan selir-selir Kaisar Yang yang dibawa serta oleh Yuwen. [[Kitab Tang]] yang ditulis berdasarkan sudut pandang pemerintah Tang pun, memuji tindakan Dou, ''“Setiap kali Dou Jiande memenangkan pertempuran ataupun menguasai suatu kota, ia akan membagi-bagikan harta rampasan perang di antara para prajuritnya dengan adil sementara ia sendiri tidak mengambil apapun. Kehidupan sehari-harinya sangat hemat dan bersahaja, ia tidak makan daging dalam pesta, ia hanya makan sayuran dan gandum kualitas rendah. Istrinya, Nyonya Cao, hanya memakai pakaian seadanya, bukan sutra, dan hanya memiliki kurang dari 100 dayang.”''
 
Setelah kemenangannya, Dou berdamai dengan Wang Shichong dan menyatakan tunduk pada [[Yang Tong]], cucu kaisar Yang yang dinobatkan setelah tersiar berita terbunuhnya kaisar namun pada kenyataannya hanya sekedarsekadar boneka yang dikendalikan oleh Wang. Yang Tong mengkukuhkan gelar Dou sebagai Pangeran Xia. Dou mempekerjakan pejabat-pejabat kunci Dinasti Sui dalam pemerintahannya. Ia sangat menaruh kepercayaan pada [[Pei Ju]] yang ditugasinya mengorganisasi pemerintahannya seperti bentuk kekaisaran.
 
== Rezim independen sebagai Pangeran Xia ==