Tenggelamnya KMP Tampomas II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: sekedar → sekadar
Baris 6:
KMP Tampomas II yang semula bernama MV Great Emerald diproduksi tahun [[1956]] oleh Mitsubishi Heavy Industries di Shimonoseki, Jepang, tergolong jenis Kapal RoRo (Roll On-Roll Off) dengan tipe Screw Steamer berukuran 6139 GRT (Gross Registered Tonnage) dan berbobot mati 2.419.690 DWT (Dead-Weight Tonnage). Dimodifikasi ulang (Retrofit) tahun 1971 di [[Taiwan]]. Kapal ini berkapasitas 1250-1500 orang penumpang, dengan kecepatan maksimum 19.5 [[knot]]. Memiliki lebar 22 [[meter]] dan Panjang 125,6 [[meter]].
 
Kapal ini dibeli oleh PT. PANN (Pengembangan Armada Niaga Nasional) dari Pihak [[Jepang]], Comodo Marine Co. SA seharga US$ 8.3 Juta. Kemudian PT. PELNI (Pelayaran Nasional Indonesia) membeli secara mengangsur selama sepuluh tahun kepada PT. PANN. Berbagai pihak telah heran akan mahalnya harga kapal ini, mengingat pernah ditawarkan ke Perusahaan Pelayaran Swasta lain hanya seharga US$ 3.6 Juta. Berbagai pihak, termasuk Jepang sendiri telah menyatakan kapal ini afkir karena telah berumur 25 tahun. Begitu dioperasikan, kapal penumpang ini langsung dipacu untuk melayani jalur [[Jakarta]]-[[Padang]] dan [[Jakarta]]-[[Ujungpandang]] yang memang padat. Setiap selesai pelayaran, kapal ini hanya diberi waktu istirahat selama 4 jam dan harus siap untuk melayani pelayaran selanjutnya. Perbaikan dan perawatan rutin terhadap mesin dan perlengkapan kapal pun hanya dapat dilaksanakan sekedarnyasekadarnya saja, padahal mengingat usianya yang sudah cukup berumur, seyogyanya kapal ini perlu mendapat perawatan yang jauh lebih cermat.
 
Namun di balik semua kejanggalan itu, Pelayaran perdana Tampomas II dilakukan pada 2 Juni sampai dengan 13 Juni 1980. Rute yang ditempuh ialah Padang-Jakarta-Ujungpandang. Pelayaran tersebut mengajak serta sejumlah wartawan dan anggota DPR. Pada pelayaran ini pun, yang diikuti oleh beberapa anggota DPR, mereka sempat menyaksikan sendiri dan turut pula mempertanyakan perihal mesin yang sering mengalami kerusakan selama perjalanan. Anggota DPR dari Fraksi [[PDIP]], [[Ahmad Soebagyo]] menyebutkan berbagai kejanggalan selama perjalanan diantaranya kapal yang berputar-putar dalam radius yang sama dikarenakan rusaknya salah satu Knop Otomatis pengatur mesin kapal, dan dibatalkannya Acara Show Kapal karena matinya aliran listrik dalam waktu yang lama. Menurut seorang wartawan, enam kali mesin kapal rusak selama dalam perjalanan.
Baris 35:
Tim penyelamat memperkirakan 431 orang tewas (143 mayat ditemukan dan 288 orang hilang bersama kapal), sementara 753 orang berhasil diselamatkan. Sumber lain menyebutkan angka korban yang jauh lebih besar, hingga 666 orang tewas.
Dari catatan kapal tangker Istana VI berhasil menyelamatkan 144 penumpang Tampomas dan 4 jenazah, sementara KM Sengata menyelamatkan 169 orang dan 2 jenazah, kapal lain KM Sonne tercatat menemukan 29 Mayat termasuk mayat Nakhoda KMP Tampomas II Kapten Abdul Rivai.
[[Odang Kusdinar]] Markonis KM Tampomas II selamat, ia ditemukan bersama 62 penumpang dalam sekoci di dekat Pulau Duang-Duang Besar, 240  km sebelah timur tempat Tampomas tenggelam pada hari Jumat 30 Januari 1981 pukul 05.00
 
== Hasil penyelidikan ==
Menteri Perhubungan [[Roesmin Nurjadin]] dalam penjelasannya pada pers di kantor Departemen Perhubungan, mengatakan tidak terjadi hal yang abnormal di ruang mesin. Kelainan terjadi pada ruang geladak kendaraan, khususnya pada kendaraan roda dua yang terletak di sebelah belakang. Karena guncangan gelombang laut yang cukup kuat memungkinkan untuk timbul percikan api dan menyebar. Masinis III Tampomas II [[Wishardi Hamzah]] mengatakan bahwa Tampomas II tidak memiliki sistem pendeteksi asap.
 
Penyelidikan yang dipimpin oleh Jaksa [[Bob Rusli Efendi Nasution]] sebagai kepala Tim Perkara tidak memberikan hasil yang berarti, sebab semua kesalahan ditudingkan kepada para awak kapal. Ada kesan bahwa kasus ini dengan sengaja ditutup-tutupi oleh pemerintah saat itu, meskipun banyak suara dari parlemen yang menuntut pengusutan yang lebih serius.
 
== Pada budaya populer ==
Baris 59:
* {{id}} [http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1981/02/07/NAS/mbm.19810207.NAS48907.id.html - Anatomi Kapal Bekas], Majalah Tempo
* {{id}} [http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1981/02/07/NAS/mbm.19810207.NAS48909.id.html - Rivai, atau Sebuah Tanggung Jawab], Majalah Tempo
 
<ref>ipin</ref>
 
[[Kategori:Musibah kapal]]
[[Kategori:Kapal Indonesia|Tampomas II]]
[[Kategori:Indonesia dalam tahun 1981]]
<ref>ipin</ref>