Kota Dumai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
FirmanPribadi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 47:
 
==Ekonomi==
Indikator ekonomi makro berupa Product Domestic Regional Bruto (PDRB) Kota Dumai yang terus meningkat tiap tahunnya sejak tahun 2000-2005 merupakan gambaran keberhasilan pembangunan perekonomian di Kota Dumai. Untuk mendukung peningkatan PDRB tersebut maka titik berat pembangunan ekonomi Kota Dumai adalah dengan mempertahankan dominasi pembangunan pada sektor industri, perdagangan, angkutan serta bangunan disamping memperhatikan sektor pertanian sebagai penghasil bahan baku industri. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat juga telah memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat di Kota Dumai sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat.
Berdasarkan data tahun 1994-1999, perekonomian Kota Dumai didominasi oleh sektor pengangkutan dan telekomunikasi sebesar 31,23%, sektor perdagangan sebesar 27,45% dan sektor pembangunan sebesar 15,79%. Laju pertumbuhan sebesar 6,49%. Sektor pertambangan dan penggalian mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 14,91% diikuti oleh sektor industri sebesar 10,09% dan sektor pengangkutan dan telekomunikasi sebesar 8,94%.
 
 
===Pertanian===
Baris 59 ⟶ 60:
Dumai, juga dikenal sebagai kota [[minyak]]. Tiga industri yang turut serta memajukan Dumai secara tidak langsung adalah PT. CPI (dahulu [[Caltex]] Pacific Indonesia sekarang [[Chevron]] Pacific Indonesia) yang bergerak mayoritas dalam bidang pertambangan dan ekspor minyak dan gas bumi, kemudian [[Pertamina|PT. Pertamina]] yang bergerak dalam bidang pengolahan dan pendistribusian minyak dan gas bumi dalam negeri, serta disusul oleh industri pengolahan [[minyak sawit]] (CPO) PT. BKR (Bukit Kapur Reksa).
 
Selain Industri Skala besar seperti di atas, terdapat juga beberapa industri kecil atau home Industri. Pengolahan hasil pertanian seperti Kelapa dijadikan VCO minyak kelapa murni. Kota Dumai dalam memainkan peranannya ke depan, telah memiliki lima kawasan Industri yang strategis yaitu Kawasan Industri Pelintung, Kawasan Industri Lubuk Gaung, Kawasan Industri Dock Yard, Kawasan Industi Bukit Kapur dan Kawasan Industri Dumai di Bukit Timah.
 
Salah satu kawasan inidustri ini telah menjadi kawasan industri yang paling pesat kemajuannya di Propinsi Riau yakni kawasan industri Pelintung. Di kawasan industri ini telah dibangun satu dermaga ekspor dengan kapasitas tiga kapal tanker sekali sandar. Telah dibangun juga pabrik pupuk NPK dan telah berproduksi, yang diyakini menjadi pabrik pupuk NPK terbesar di Asia Tenggara.
 
 
===Pelabuhan (Port)===
Baris 65 ⟶ 69:
 
Disamping akses udara, Kota Dumai memiliki keunggulan sebagai salah satu Kota di Provinsi Riau yang berpeluang untuk memanfaatkan potensi pengembangan pelabuhan laut; dimana Dumai berada pada posisi lintas perdagangan internasional Selat Melaka; yang dikelola oleh PELINDO dan beberapa pelabuhan rakyat.
 
 
==Pranala Luar==