Pusamania: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan data
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: diantara → di antara (2), pungkir → mungkir
Baris 5:
|style="padding-right:1em;"|'''Nama Beken'''||Pusamania
|-
|'''Klub'''||[[:id:Pusamania_Borneo_FPusamania Borneo F.C.|Pusamania Borneo FC]]
|-
|'''Didirikan'''||1994
Baris 19:
[[Samarinda]] bukan [[Surabaya]], [[Makassar]] atau [[Medan]] yang populasi penduduknya memang padat, tapi soal dukungan terhadap team sepak bola di kotanya tidak kalah dengan Kota-kota “Produsen” sepak bola tersebut.
 
Berawal dari diskusi kecil antara Bambang N. dengan Suriansyah (Tim Manager PS Putra Mahakam) dan Tommy Ermanto di hotel Mesra Internasional [[Samarinda]], Bambang banyak berbagi pengalaman dengan kami pada malam itu, tentang suka duka sebagai pemain, cacian dan pujian yang sudah pernah diterimanya sebagai Pemain sepak bola, dan tanpa sengaja Dia bercerita tentang kelompok supporter milik PS [[Pelita Jaya]], team yang lama dibelannya yaitu ''The Coandos''.
 
Pada sekitar Tahun [[1994]] di tanah air ini belum banyak kelompok supporter yang terbentuk, setahu waktu itu yang sudah ada dan beken adalah [[Bonek|Bonek Surabaya]], tetapi pada waktu itu apakah Bonek sudah berupa organisasi supporter atau baru berupa sebuah Perilaku yang di Label-kan sebagai merek pada pendukung tim Persebaya belum terlihat jelas.
 
Juga tim-tim besar lainnya pada saat itu seperti [[Persib]] Bandung, [[PSIS]] Semarang, [[PSM]] Ujung Pandang, dan lain-lain sudah memiliki kelompok pendukung yang besar tetapi belum terorganisir seperti sekarang ini.
 
The Comandos harus diakui saat itu adalah pendobrak lahirnya kelompok supporter yang dikelola secara professional, tapi sayang sekarang ini sudah tak terlihat puing-puing reruntuhan The Comandos ini.
 
Tak bisa dipungkiridimungkiri, The Comandos memberi inspirasi pada waktu itu, kenapa hal ini tidak bisa dibuat di Samarinda. Ide dilemparkan di forum kecil itu bagai gayung bersambut. Hasilnya, harus dibentuk kelompok supporter di Samarinda sebagai pendukung dan salah satu tiang penopang PS Putra Samarinda. Dan dipakai nama '''PUSAMANIA''', sebagai kepanjangan dari '''Putra Samarinda Mania'''.
 
Dan tak kalah penting malam itu juga disepakati dibentuk pula Sekolah Sepak Bola (SSB) Putra Samarinda, sebagai pilar pembinan pemain muda untuk PS Putra Samarinda.
Baris 33:
Tahun [[1994]] adalah era penting bagi pondasi persepakbolaan Samarinda, karena pada tahun itu terbentuklah PUSAMANIA dan SSB Putra Samarinda (PUSAM) dan nama PS Putra Mahakam berubah menjadi [[Persisam|Persisam Putra Samarinda]] (PUSAM).
 
Terbentuknya '''Pusamania''' dan SSB PUSAM mendapat dukungan penuh dari para petinggi Sepak Bola Kaltim, diantaranyadi antaranya H Harbiansyah H (Ketua Umum Putra Samarinda), (Alm) Lamtana (Sekum Pengda PSSi Kaltim), Bp. H.A. [[Waris Husain]] ([[Wali kota Samarinda]] waktu itu).
Bagi mereka berdirinya Pusamania dan SSB PUSAM adalah sesuatu hal yang baru di Samarinda dan diharapkan memberikan terobosan baru bagi peningkatan prestasi persepak bolaan di Samarinda.
 
Di [[Stadion Segiri]] tiap sore selalu ramai masyarakat yang menonton tim Putra Samarinda (PUSAM) latihan, dalam kumpulan itu ada satu komunitas yang paling fanatic dalam mendukung team PUSAM, diantaranyadi antaranya adalah Tommy Ermanto, Gusti Faisal, H Andang, Adi Karya SE, Misnadi alias Budi, H Iskandar, (Alm) Ramli, SH (Dosen Untag), Syaiful Anwar. inilah nama-nama pentolan dari berdirinya '''Pusamania'''.
 
Ide lahirnya '''Pusamania''' disampaikan pada masyarakat terutama komunitas fanatik Samarinda dan responnya sangat luar biasa karena hal inilah yag selama ini mereka tunggu untuk menunjukan jati diri sebagai supporter Samarinda, tanpa di komando lagi semua ''football lover'' Samarinda bergabung lebur dalam tubuh Pusamania.
Baris 51:
Seluruh vasilitas Kota di sekitar Stadion Segiri hancur total karena amuk massa akibat kesalah pahaman antara supporter dan aparat keamanan.
 
Segenap pengurus Pusamania sendiri menjadi terhenyak. Ternyata organisasi ini telah menjadi sedemikian besar dan memiliki kekompakan serta kekuatan yang tak terduga, walaupun sayangnya kekuatan ini terlampiaskan untuk hal yang Kontra Produktif . Tak urung Bp. H Lukman Said (Wali kota Samarinda saat itu ) dan segenap jajaran keamanan di Samarinda mengeluarka ultimatum “ Bubarkan Pusamania “. Pusamania merespon, “Bahwa Pusamania dibentuk karena kehendak Allah Swt dan masyarakat bukan dibentuk oleh pejabat untuk suatu kepentingan , maka tidak ada satu orangpun yang berhak membubarkanya siapapun dia dan apapun jabatannya“ !
 
Akhirnya negosiasi dilakukan antara pihak Muspida Samarinda dan Pusamania guna mencari solusi terbaik agar hal ini tidak terjadi lagi kota tercinta. Pusamania telah membuktikan eksistensinya mampu bangkit dari keadaan sulit dan dari intimidasi dari pihak manapun guna menjaga eksistensi persepak bolaan Samarinda.
Baris 59:
Selama masih bernama PS Pusam beberapa kali team ini terancam bubar karena masalah dana yang saat itu tak pernah dibantu oleh Pemkot Samarinda kalaupun ada jumlahnya mungkin jauh dari harapan. Di saat inilah Pusamania berperan dengan melakukan penekanan-penekanan kepada pihak yang berkompeten membantu Ps. PUSAM sehingga team ini masih bisa bertahan.
 
Dan puncaknya pada Tahun 2003 ketika nasib Ps. PUSAM sudah tidak bisa lagi ditolong dan Big Boss PS Pusam H Harbiansyah H menghibahkan PS Pusam kepada masyarakat Samarinda dalam hal ini untuk di Merger dengan Persisam , dimana penulis sendiri adalah salah satu dari pengurus Persisam dari Pusamania yang turut mengantar proses merger ini bersama pengurus-pegurus lainya sebagai bentuk penyelamatan sepak bola Samarinda.
 
Terbukti Pusamania telah berhasil membentengi persepak bolaan Samarinda dari jurang kehancuran sehingga masyarakat Samarinda sampai saat ini masih bisa menyaksikan Tim Persisam Putra berlaga di Liga Indonesia. Inilah salah satu karya yang bisa dipersembahkan oleh Pusamania bagi masyarakat Samarinda.<ref>http://pusamania.org/index.php?option=com_content&view=article&id=47:tentang-pusamania&catid=44:sejarah-pusamania&Itemid=55</ref>