Hamba-Hamba Allah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 222.124.66.24 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Aldnonymous |
k →Sinopsis: ejaan, replaced: terlantar → telantar |
||
Baris 42:
==Sinopsis==
Sejak kepindahan keluarga Imam ([[Teddy Syach]]) ke desa [[Cipaganti, Cisurupan, Garut|Cipaganti]]. Hj. Titin ([[Rheina Ipeh]]) serta dua anaknya bernama Anti ([[Febby Rastanty]]) dan Kemil ([[Ezhar Maliki]]) sudah sentimen negatif kepada mereka. Terutama sekali Hj. Titin yang sangat tidak menyukai Imam dan keluarganya, karena menurutnya terlalu sok kota, sok pintar, sok baik, dan sebagainya. Intinya Hj. Titin yang merasa top di seantero desa, merasa tersaingi dengan kehadiran Imam dan keluarganya.
Hj. Titin semakin sewot ketika Imam memprakarsai berdirinya masjid Al-Akhlas di desa mereka. Walaupun banyak warga yang menentangnya, bahkan terkadang mengganggu mereka dengan mencuri bahan-bahan bangunan agar pembangunan masjid terhenti. Tetapi itu tidak menyurutkan semangat Imam dan istrinya, Anisa ([[Astri Ivo]]) beserta ketiga putrinya, Laluna ([[Dhea Imut]]), Kamila ([[Tasha Kalida]]) dan Muti ([[Zahwa Kalida]]). Tekad Imam yang kuat dalam membangun masjid membuat Ustadz Jaelani ([[Opick]]) merasa bersalah, karena tidak bisa membantu. Ia terlalu takut akan dominasi Hj. Titin. Imam dibantu oleh Darma ([[Joy Octaviano]]), seorang pemuda
==Pemeran==
|