Waduk Punden: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ejaan, replaced: sekedar → sekadar |
k →Sejarah: ejaan, replaced: obyek → objek |
||
Baris 30:
== Sejarah ==
Di jaman dahulu<ref>http://www.kabarseputarmuria.com/?p=6899</ref> di desa Gemulung ada sebuah pundhen yang berujud belik atau mata air. Mata air itu cukup besar debitnya sehingga air yang keluar terkumpul dan dibendung sehingga menjadi sebuah sendhang. Warga Gemulung saat ini menyebutnya sebagai Waduk Punden atau Sendhang Kamulyan. Entah berfilosofi apa namun nama itu kini popular dan saat ini menjadi salah satu
Waduk yang semula berfungsi sebagai pengairan sawah di sepanjang aliran sungai desa [[Gemulung, Pecangaan, Jepara|Gemulung]], [[Krasak, Pecangaan, Jepara|Krasak]], [[Lebuawu, Pecangaan, Jepara|Lebuawu]], bahkan kala debit airnya penuh dapat mengairi sawah di Kecamatan [[Kalinyamatan, Jepara|Kalinyamatan]]. Karena dikelilingi dengan tumbuhan yang besar-besar dan rindang membuat lokasi waduk ini kian asri, pohonnya pun ada yang mencapai usia ratusan tahun tempat ini teduh dan nyaman untuk bersantai, memancing dan berperahu, mengitari indahnya suasana waduk. Bendungan irigasi ini dibangun sekitar tahun 1955<ref>http://www.archive.is/Or2G3</ref> mulanya hanya sebatas muara kecil, hingga pada tahun 1971 dapat alokasi impres sebesar 2,5 juta baru dibuat permanen dengan pintu air. Waduk permanen Gemulung ini masuk dalam harta bondo Pemerintah Desa Gemulung yang pengelolaanya ditangani oleh Karang Taruna.
|