Ranca Upas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: beliau → dia, Beliau → Dia
Baris 14:
}}
 
'''Ranca Upas''' atau '''Kampung Cai Ranca Upas''' adalah salah satu bumi perkemahan di [[Bandung]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Terletak di Jalan Raya Ciwidey Patenggang KM. 11, Alam Endah, Ciwidey [[Kabupaten Bandung]], dengan jarak sekitar 50 &nbsp;km dari pusat [[Kota Bandung]].<ref>[http://www.tjiwidey.com/potensi-alam-ciwidey/ ''Potensi alam Ciwidey'']</ref>
 
Memiliki luas area sekitar 215 Hektar, berada pada 1700 meter di atas permukaan laut, dengan suhu udara sekitar 17&nbsp;°C - 20&nbsp;°C. Sekitar area, oleh hutan lindung dengan beragam flora seperti [[Pohon Huru]], [[Hamirug]], [[Jamuju]], [[Kihujan]], [[Kitambang]], [[Kurai]], Pasang dan Puspa. Sedangkan fauna terdiri dari beragam jenis burung, serta beberapa satwa jinak lainnya.<ref>{{cite web|title=Panduan Wisata Ranca Upas Bandung |url=http://www.rancaupas.com/2013/12/panduan-wisata-ranca-upas-bandung.html?m=1 |accessdate= }}</ref>
 
==Fasilitas dan aktivitas wisata==
Baris 34:
Ranca Upas Ciwidey menjadi salah satu tempat pelatihan [[Komando Pasukan Khusus|Kopassus]], dulunya ranca upas merupakan hutan belantara dengan rawa yang luas. Setelah hutan tersebut bebas dari hewan buas, Ranca Upas dijadikan hutan lindung oleh pihak Perhutani dan kemudian membuka lahan tersebut untuk menjadi sebuah Camping Ground.
 
Ranca Upas Ciwidey, diambil dari kata [[bahasa Sunda]] yaitu "''Ranca''" yang berarti "Rawa", dan "''Upas''" adalah petugas [[Perhutani]] yang melegenda dikawasan [[Gunung Patuha]]. Diceritakan bahwa Upas merupakan seorang yang berbadan kekar dengan tinggi 198 &nbsp;cm, dia berkebangsaan [[Belanda]]. BeliauDia meninggal saat melaksanakan tugas lapangan untuk menjelajahi rawa di kawasan yang sekarang menjadi Ranca Upas, yang sampai saat ini mayatnya tidak pernah ditemukan.
 
Oleh masyarakat setempat dipercaya bahwa arwah Upas, masih ada di alam dunia ini. Pada tahun 1960-1980, masih banyak masyarakat setempat yang bertemu dengan Upas saat mencari kayu bakar di hutan. Konon dikatakan bahwa Upas selalu memakai topi laken (koboi) dengan diameter yang lebar lengkap dengan seragam Perhutani yang pada masa itu berwarna coklat dengan kepala menunduk ditutupi topi lebarnya.
Baris 40:
Pernah dikatakan seseorang menemukan sebuah batu dengan bentuk hampir menyerupai macan yang sedang duduk. Namun sampai saat ini, batu tersebut masih menjadi mitos masyarakat setempat.
 
Pada saat dibangun sebuah penangkaran rusa di Ranca Upas oleh pihak Perhutani, hanya seorang [[juru kunci]] yang dapat melakukan pemanggilan terhadap rusa-rusa tersebut dan memberikan makanan secara langsung, beliaudia adalah Abah Taji. Namun sekarang setiap orang dapat berinteraksi dan menikmati keindahan dari makhluk yang bertanduk indah ini.
 
==Referensi==