Takwa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: diatas → di atas, Didalam → Di dalam (2), removed stub tag
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: dimana → di mana, shalat → salat (4)
Baris 39:
Daging-daging dan darah-darah unta itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi taqwamulah yang mencapainya
Ciri-ciri TAQWA
2 : 2- 5 Itulah kitab yang tiada keraguan di dalamnya. Petunjuk bagi orang yang bertaqwa, yaitu orang-orang beriman kepada yang ghaib, dan mendirikan shalatsalat dan menafkahkan sebagian rizkinya, dan orang-orang yang yang beriman kepada apa-apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad), dan kepada orang-orang sebelum kamu dan yaqin kepada hari akhir
2 :177 Bukanlah menghadapkan wajahmu ke barat dan ke timur itu suatu kebaikan. Melainkan kebaikan itu ialah barang siapa yang beriman kepada Allah , malaikat,   kitab, dan para Nabi, dan memberikan harta yang dicintai kepada kerbat dekat, anak-anak yatim, orang miskin, orang yang dalam perjalanan, dan memerdekakan budak, dan mendirikan shalatsalat, menunaikan zakat , dan menepati janji apabila berjanji, dan sabar baik dalam kesulitan,  penderitaan dan peperangan, yang demikan itulah yang benar, dan yang demikian itu lah orang-orang yang bertaqwa
3 : 133-135 dan bersegeralah kepada ampunan Tuhanmu dan surga   seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa, Yaitu orang-orang  menginfaqkan rizkinya baik dalam kemudahan maupun kesusahan, yang menahan marahnya, dan memaafkan kepada manusia. Dan Allah menyukai orang yang berbuat baik Dan orang-orang yang apabila berbuat kekejian atau zalim kepada diri sendiri, maka ia segera ingat kepada Allah, dan beristighfar kepada Allah atas dosa-dosanya. Dan siapakah yang lebih mengampuni dosa selain Allah ? Kemudian dia tidak meneruskan perbuatannya, meskipun dia mengetahuinya
3 : 15-17 Untuk orang-orang yang bertaqwa pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya dan ada istri yang suci serta keridaan Allah. dan Allah Maha Melihat hamba-hambanya. Yaitu orang yang berdoa, " ya Tuhan kami, sesunguhnya kami telah beriman, maka ampunilah kami dan peliharalah kami dari siksaan neraka" Dan orang orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) dan memohon ampun di waktu sahur
Baris 91:
 
Awal surat Al Baqarah memberikan petunjuk bagi kita tentang ciri-ciri orang yang bertaqwa. Salah satu di antaranya adalah  mereka yang menafkahkan Rizqi yang dianugrahkan kepadanya di jalan Alloh.
"Alif Laam Miim.Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalatsalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka," (QS Al Baqarah 2:1-3)
 
Sedangkan ganjaran pahala bagi orang yang menafkahkan hartanya di jalan Alloh akan dilipat gandakan sebagaimana disebutkan pada ayat berikut.
Baris 132:
Mudah-mudahan kita dapat mengemban seluruh amanah Rizqi dalam bentuk apapun yang dititipkan kepada kita ini dengan baik, sehingga tidak ada satupun hak-hak orang lain yang tidak terpenuhi karena kelalaian kita. Karena bagaimanapun itu akan menjadi hutang kita, yang pasti akan ditagih di akhirat kelak.
 
Dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apakah kalian tahu siapa orang yang mengalami kebangkrutan (muflis) itu?” Para sahabat yang ditanya menjawab, “Orang yang bangkrut itu adalah yang tidak memiliki uang dan kekayaan”. Rasulullah menanggapi, “Seorang yang muflis dari umatku ialah yang mempunyai simpanan pahala shalatsalat, puasa, dan zakat namun ia telah menghina seseorang, memberi tuduhan kepada orang lain, mengambil harta bukan miliknya pernah membunuh, dan memukul si ini dan itu. Ia akan disidangkan di hadapan peradilan Allah, dan diberi hukuman sepadan dengan kesalahannya, yang mengurangi kebiujakan-kebijakannya. Apabila kebajikan-kebajikannya dikurangi sampai habis sebelum dapat menutup dan melunasi kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, kesalahan-kesalahan orang lain ditimpakan kepadanya, sehingga ia dimasukan ke neraka”. Tirmidzi berkata, “Hadits ini termasuk hasan sahih”.
 
Dari dia juga diriwayatkan bahwa Rasulullah telah bersabda, “Allah memberikan rahmat-Nya kepada seseorang, yang dulu dianiaya kehormatannya dan hartanya diambil secara tidak sah oleh orang lain. Orang yang menganiaya dirinya datang kepadanya untuk minta maaf sebelum diambil --yakni bukan uang atau kekayaan, melainkan pahala kebajikan-kebajikannya darinya kepada si teraniaya. Jika kebaikan-kebaikan yang ada padanya telah habis, dosa-dosa si teraniaya itu ditimpakan kepadanya”. Tirmidzi berkata, “Riwayat ini termasuk hadits hasan sahih”.
Baris 155:
Tidaklah sama perbuatan baik dengan perbuatan jahat. Jika kamu membalas perbuatan jahat dengan kebaikan, maka musuh-musuhmu yang paling keras akan menjadi teman karib dan sejawatmu.
 
Teladan mulia yang dapat kita ambil dari ulama besar, dimanadi mana ada seseorang berbuat kasar dan mencaci-maki Imam Abu Hanifah. Dia tidak membalas dengan sepatah-katapun padanya. Ia pulang ke rumah dan mengumpulkan beberapa hadiah, lalu pergi mengunjungi orang tersebut. Dia memberikan hadiah-hadiah itu kepadanya dan berterimakasih atas perlakuan orang itu kepadanya seraya berkata: “Kamu telah berbuat untukku hal yang sangat aku sukai, yaitu memindahkan catatan perbuatan baikmu menjadi catatan perbuatan baikku dengan cara berlaku kasar seperti tadi kepadaku.”
 
Lebih lanjut Allah SWT berfirman di dalam Surat Ali’Imran Ayat 135 dan 136, menambahkan tanda-tanda ketaqwaan orang-orang beriman.