Arcadius Sentot Sudiharto: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k minor cosmetic change |
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k Robot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 1:
'''{{PAGENAME}}''' ({{lahirmati|[[Surakarta]], [[Jawa Tengah]]|3|1|1945}}) adalah [[seniman]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa koreografi tari yang di tampilkan di sejumlah negara, dan perannya di beberapa film pada dekade [[1960]] sampai [[1980]]. Dia merupakan suami dari [[penari]] [[Retno Maruti]]. {{PAGENAME}} merupakan salah satu penerima gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) dari [[Paku Buwono XII|Susuhunan Paku Buwono XII]] atas pengabdiannya di bidang seni tari.<ref>[http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/sentot.html Situs resmi Taman Ismail Marzuki], diakses 25 Maret 2015</ref><ref>[http://filmindonesia.or.id/movie/name/nmp4be15529bfef3_arcadius-sentot-sudiharto Film Indonesia: Arcadius Sentot Sudiharto], diakses 25 Maret 2015</ref><ref>[http://www.indonesianfilmcenter.com/pages/profile/profile.php?pid=58973c6389f2 Indonesia Film Center: Arcadius Sentot Sudiharto], diakses 25 Maret 2015</ref>
== Latar belakang ==
{{PAGENAME}} lahir di Solo, Jawa Tengah, 3 Januari 1945. Sejak usia 6 tahun sudah mengakrabi dunia seni, teruama seni tari. Setelah lulus sekolah menengah atas, ia melanjutkan ke Fakultas Hukum [[Universitas Indonesia]] ([[1965]]-[[1968]]), sentot mengawali debutnya sebagai seniman tari, baik sebagai penari maupun sebagai koreografer, dengan mengikuti misi kesenian [[Indonesia]] ke [[Afrika]], [[Taiwan]], [[Bangkok]], [[Osaka]] [[Jepang]], [[Italia]], dan [[Denmark]]. Kemampuannya di bidang menari menarik perhatian sutradara Misbach Jusa Biran untuk menampilkannya di layar lebar untuk judul ''Dibalik Tjahaja Gemerlapan'' (1[[966]]). Selanjutnya, dia bermain sebagai pemain dalam film ''Api di Bukit Menoreh'' ([[1971]]), ''Mutiara Dalam Lumpur'' ([[1972]]), ''Bila Si Kembar Bercinta'' ([[1978]]), dan lain-lain. Ia juga kerap di minta menjadi penata tari seperti dalam film ''Matinja Seorang Bidadari'' ([[1971]]), ''Si Doel Anak Betawi'' ([[1973]]), dan ''Laila Majnun'' ([[1975]]). Selain aktif dalam kegiatan tari [[Jawa]] dan [[Indonesia]] lainnya, {{PAGENAME}} bekerja di Direktorat Pembinaan Kesenian, Kementrian Pendidikan Nasional dan pengjar di [[Institut Kesenian Jakarta]]. Atas pengabdiannya di bidang seni tari, ia diberi gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Honggodipuro oleh [[Paku Buwono XII|Susuhunan Paku Buwono XII]]. {{PAGENAME}} menikah dengan maestro tari [[Jawa]] klasik [[Retno Maruti]], dan di karuniai dua orang anak; [[Rury Nostalgia|Genoveva Noiruri Nostalgia]] yang juga berprofesi sebagai penari dan Setyowati Retno Yahnawi. Bersama istrinya, ia mengelola paguyuban tari Padnecwara.
== Filmografi ==
* Dibalik Tjahaja Gemerlapan (1966)
Baris 20:
* Jaka Tarub dan Tujuh Bidadari (1981)
== Penghargaan ==
* Gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Honggodipuro oleh [[Paku Buwono XII]] atas pengabdiannya di bidang seni tari
== Lihat pula ==
* [[Retno Maruti]]
Baris 34:
{{reflist}}
{{bio-stub}}
[[Kategori:Penari Indonesia]]
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
|