Fiksi.: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BangCand (bicara | kontrib)
k Dikembalikan ke revisi 8333323 oleh Relly Komaruzaman (bicara). (dengan kekuatan bintang)
Baris 43:
[[Berkas:Fiksi Film.jpg|thumb|Poster lain film Fiksi]]
 
Alisha ([[Ladya Cheryl]]) adalah seorang wanita berumur 20 tahun yang mempunyai dunianya sendiri dibalik rumah mewah milik ayahnya ([[Soultan Saladin]]) yang sepi. Alisha hanya berinteraksi secara formal dengan pengurus rumah Bu Tuti ([[Rina Hassim]]), dan sopir sekaligus penjaga pribadi Alisha, Pak Bambang ([[Egi Fedly]]). Alisha adalah seorang wanita muda yang menderita tekanan mental akibat masa kecilnya yang terguncang, yaitu saat Alisha kecil ([[Shania Junianatha]]) menyaksikan Ibu kandungnya ([[Inong]]) [[bunuh diri]] dengan [[pistol]] milik ayahnya yang sebenarnya mau digunakan untuk membunuh istrinya tersebut demi wanita lain. Keahlian Alisha dalam bermain [[cello]] menjadi pengusir sepi dan hiburan. Pada suatu hari, seorang pria bernama Bari ([[Donny Alamsyah]]) menggantikan seorang pekerja untuk membersihkan kolam renang rumah Alisha. Alisha lambat laun menjadi terobsesi dengan Bari yang dikiranya menyukai patung kelinci kecil seperti dirinya. Saat Bari tidak bekerja, Alisha pergi ke Blok S dan melihat Bari disana. Alisha mengikuti Bari sampai ke sebuah rumah susun. Diketahuilah Bari tinggal di rumah susun, bersama pacarnya Renta ([[Kinaryosih]]), mereka tinggal disebelah kamar yang kosong. Selama semalam, Alisha merenungkan, dan memutuskan untuk pindah diam-diam ke kamar yang kosong itu. Esoknya rencana Alisha dengan menipu Pak Bambang berhasil dan Alisha membawa koper dan cellonya pergi.
 
Kehidupan Alisha di rumah susun dimulai dengan menggunakan nama samarannya, Mia. Perkenalannya dengan Bari dan Renta membuat bibit persahabatan muncul, setiap malam Alisha mendengar suara lenguhan, cinta, marah, dan senang dari kamar Bari dan Renta. Di sebuah kesempatan, Alisha berbicara kepada Bari mengenai tulisan-tulisan Bari. Bari mengatakan sumber inspirasi tulisan-tulisannya berasal dari rumah susun yang karakter penghuninya macam-macam. Namun, tulisannya belum sempat selesai karena bingung akan akhir ceritanya. Disitulah Alisha mulai mengaburkan batas antara realita dan fiksi. Alisha berniat mengakhiri ketiga kisah, dimulai dari kisah pasangan ''gay'' sekaligus ayah-anak, Rudi dan Dani. Setelah Alisha masuk ke kamar Dani untuk membantu tugas kuliah, Alisha melihat nomor telepon ibu Dani, mencatatnya, dan menelepon sang ibu untuk memberitahu keberadaan Rudi dan Dani. Lalu, saat jumat malam ada pesta, Alisha datang kesana dan melihat sendiri akhir kisahnya, sang ibu menembak mati Rudi, membenarkan anggapan Bari.
Baris 97:
|[[Penghargaan FFI untuk Tata Artistik Terbaik|Tata Artistik Terbaik]] || Eross Eflin || {{nom}}
|-
|[[Penghargaan FFI untuk Tata Suara Terbaik|Tata Suara Terbaik]] || Yusuf A. Patawari dan AufaAulia Ariaputra || {{nom}}
|-
|[[Penghargaan FFI untuk Tata Musik Terbaik|Tata Musik Terbaik]] || Zeke Khaselli || {{won}}