STKIP Muhammadiyah Kotabumi-Lampung: Perbedaan antara revisi

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Kotabumi Lampung selanjutnya disingkat STKIPM Kotabumi Lampung secara resmi berdiri pada tanggal [[9 Maret]] [[1975]] sebagaimana tertuang dalam SK Mapendapwil Muhammadiyah Provinsi Lampung Nomor E.2/187/1975 dan dikukuhkan dengan Surat Pimpinan Pusat [[Muhammadiyah]] yang tertuang dalam Piagam Pendirian Perguruan Tinggi Nomor 023/III.I.P.75 /1979 tanggal [[19 September]] [[1979]], waktu itu namanya STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan) Muhammadiyah. Izin operasional [[STIP]] Muhammadiyah Kotabumi-Lampung Nomor 07/S/1982, tanggal [[21 April]] [[1982]], diperoleh setelah diadakan evaluasi oleh Kopertis Wilayah II 19—20 Februari 1982.

# Mengembangkan dan menyebarluaskan [[ilmu]] [[pengetahuan]] [[teknologi]], dan [[kesenian]] dalam rangka memajukan [[Islam]] dan meningkatkan kesejahteraan umat manusia.

Berdasarkan Penilaian Tim Akreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi [[Depdiknas]] pada tahun 2000 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dinyatakan “Terakreditasi” nomor 02674/SK-I-III-002/SKLPS/VI/2000. tertanggal [[23 Juni]] [[2000]].

Sesuai dengan kebijakan pemerintah, Program Studi Pendidikan [[Bahasa Inggris]] (D.III) pada tahun 1997 dinyatakan passing out. Sebagai gantinya diusulkan dan pada tahun 1998 dibuka Program Studi [[Bimbingan Konseling]] (S.1) sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor 281/Dikti/Kep/1998, tanggal [[14 Agustus]] [[1998]].

Untuk mewadahi alumni D.III Pendidikan Bahasa Inggris, [[Guru|guru-guru]] bahasa Inggris yang belum berkualifikasi [[sarjana]], dan lulusan [[SLTA]] yang berminat melanjutkan pendidikan ke jenjang S.1 pada Tahun Akademik [[2004]]/[[2005]] dibuka Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (Strata satu). Sampai dengan tahun [[2003]] Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Pendidikan Bahasa Inggris telah memiliki staf [[dosen|pengajar]] dengan kualifikasi Strata tiga (S.3) satu orang, dan Strata dua (S.2) sebelas orang dengan jenjang jabatan akademik satu lektor kepala dan sepuluh orang lektor. Selain itu secara bertahap telah dilakukan penataran dan pengembangan dalam berbagai bidang dalam upaya ke arah persiapan pembukaan program studi Pendidikan [[Matematika]] dan Komputasi serta Pendidikan Guru [[Taman Kanak-kanak]]. Kini di STKIPM Kotabumi Lampung memiliki program studi strata satu: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Pendidikan Matematika

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kotabumi meluncurkan pengoperasian Stasiun Radio Melati FM dan internet Nusanet di Jalan Sindangsari Kotabumi, Rabu 10 April 2007. Stasiun radio siaran peruntukan komunitas bidang pendidikan. Peluncuran radio komunitas dan internet (ISP Nusanet) dihadiri Wakil Bupati Lampung Utara H. Zainal Abidin, civitas perguruan tinggi, serta para undangan lain.

Ketua STKIP Muhammadiyah Kotabumi, Drs. Irawan Suprapto, M.Pd., mengatakan peluncuran kedua jenis sarana (radio dan internet) dibarengi acara Seminar Sehari bertajuk Sertifikasi Guru dan Dosen, merupakan upaya maksimalisasi penyediaan sarana informasi dan komunikasi khususnya kepada mahasiswa, dosen dan pegawai, serta masyarakat pada umumnya. Juga merupakan realisasi misi STKIPM, yakni menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Manfaat lain dari keberadaan fasilitas tersebut, tidak saja berguna para mahasiswa, tapi juga untuk masyarakat luas, pemerintah dan semua pihak yang memerlukan.

Wabup Zainal Abidin mengatakan bahwa apa yang telah dilakukan STKIPM merupakan salah satu andil yang besar bagi pembangunan pendidikan di daerah Lampung Utara. Terkait bidang kepenyiaran di radio, Wabup meingimbau penyiar menggunakan bahasa yang komunikatif, mudah dicerna masyarakat luas. Demikian juga dengan penggunaan internet untuk mencari dan memenuhi informasi yang bermanfaat dalam pembelajaran, jangan disalahgunakan. Para pendidik diharapkan terus berupaya meningkatkan kualitas profesinya, sehingga para mahasiswa yang kelak dihasilkan akan menjadi SDM yang berkualitas.