Dwifungsi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k rapikan, replaced: diluar → di luar
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
'''Dwifungsi''' adalah doktrin yang diterapkan oleh Pemerintahan [[Orde Baru]] yang menyebutkan bahwa [[TNI]] memiliki dua tugas, yaitu pertama menjaga keamanan dan ketertiban negara dan kedua memegang kekuasaan dan mengatur negara. Dwifungsi sekaligus digunakan untuk membenarkan militer dalam meningkatkan pengaruhnya di pemerintahan Indonesia, termasuk kursi di parlemen hanya untuk militer, dan berada di posisi teratas dalam pelayanan publik nasional secara permanen.
 
== Asal ==
Setelah penyerahan kedaulatan 1949, [[Angkatan Darat]] menerima kekuasaan sipil. Melihat bahwa kelemahan sistem politik menjadi jelas, perwira semakin merasa mereka memiliki tanggung jawab untuk melibatkan diri dalam politik untuk "menyelamatkan bangsa". Ketika darurat militer dideklarasikan pada tahun 1957, Angkatan Darat memperluas perannya dalam bidang ekonomi dan administrasi politik.
 
Baris 17:
Pada masa pemerintahan [[Soeharto]], konsep ini mengalami perubahan dan menjadikan TNI secara organisatoris (bukan perorangan) menduduki jabatan-jabatan strategis di lingkungan pemerintahan seperti [[menteri]], [[gubernur]], [[bupati]], serta lembaga-lembaga legislatif dalam wadah Fraksi ABRI/TNI.
 
== Penerapan ==
Melalui dwifungsi dan "Orde Baru" sebagai kendaraan politik, tentara bisa masuk dalam semua jaring lapisan masyarakat Indonesia, dengan cara ini yang mencapai puncaknya pada 1990-an, namun masih tetap kuat setelahnya. Para perwira militer selama kepresidenan Soeharto memegang posisi kunci dalam semua tingkat pemerintahan di Indonesia, termasuk walikota, pemerintah provinsi, duta besar, perusahaan milik negara, peradilan, dan kabinet Soeharto.
 
== Akhir ==
Dwifungsi ABRI secara perlahan-lahan dihapuskan menyusul runtuhnya rezim Soeharto. Pada rapat pimpinan ABRI tahun [[2000]], disepakati untuk menghapus doktrin ini yang akan dimulai setelah [[Pemilu 2004]] dan diharapkan selesai pada [[Pemilu 2009]].
 
== Catatan ==
{{reflist}}
 
== Referensi ==
* [[Harold Crouch|Crouch, Harold]] (2007) ''The Army and Politics in Indonesia'', Equinox, Jakarta ISBN 979-3780-50-9
* [[Nugroho Notosusanto]] (1970) ''The Dual Function of the Indonesian Armed Forces Especially Since 1966'' Department for Defence and Security Centre for Armed Forces History Djakarta
Baris 33:
* [http://www.mabesad.mil.id/artikel/artikel5/makna_reposisi.htm Makna Reposisi TNI Pasca-Pemilu 2004]
* [http://www.mail-archive.com/lantak@yahoogroups.com/msg00301.html Indonesia Tanah Airku]
{{tni-stub}}
 
[[Kategori:Militer Indonesia]]
Baris 38 ⟶ 39:
[[Kategori:Underbouw Orde Baru]]
[[Kategori:Agitasi dan propaganda Orde Baru]]
 
 
{{tni-stub}}