Badander: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Momazzam (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k tidy up, added orphan, uncategorised tags
Baris 1:
{{Orphan|date=Maret 2016}}
 
[[File:Peristiwa-badander.png|thumb|Peristiwa-badander]]
'''Desa Badander''' merupakan sebuah daerah kecil tempat pengungsian Raja [[Jayanagara]] dari [[Kerajaan Majapahit]] ketika terjadi Pemberontakan Kuti tahun [[1319]].<ref name="ensi"><small> Hassan Sadhily. Ensiklopedi Indonesia Volume 1. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve.</small></ref><ref name="JK">[http://jejaknusantara.com/peristiwa-badander Peristiwa Badander] <small>diakses 11 Januari 2015</small></ref> Sebagian sejarawan memperkirakan lokasi Desa Badander ini berada di wilayah [[Dander, Bojonegoro]]. Namun ada pula yang menyatakan bahwa lokasi sesungguhnya Desa Badander adalah di daerah [[Kabuh, Jombang]].<ref>{{cite web|url=http://sains.kompas.com/read/2013/02/19/01144623/Jatiduwur.Desa.Kuno.Peninggalan.Majapahit|title=Jatiduwur, Desa Kuno Peninggalan Majapahit|date=19 February 2013}}</ref>
 
==Pemberontakan Ra Kuti==
Baris 9 ⟶ 11:
Setelah mengamankan rajanya di Desa Badander, Gajah Mada kembali ke ibukota untuk mencari dukungan. Ia mengumpulkan para pejabat di rumah ''tumenggung amancanegara'' (semacam wali kota) dan mengabarkan bahwa Jayanagara telah meninggal di pengungsian. Para pejabat tampak menangis sedih. Setelah meyakini bahwa pemberontakan Ra Kuti ternyata tidak mendapat dukungan rakyat, maka Gajah Mada pun memberitahu keadaan yang sesungguhnya, yakni bahwa Raja Jayanagara masih hidup.
 
Akhirnya, dengan kerjasama yang baik antara Gajah Mada, para pejabat, dan segenap rakyat ibukota, Ra Kuti dan komplotannya berhasil ditumpas. Ra Kuti merupakan perwira Majapahit yang berasal dari daerah [[Pajarakan]] (sekarang [[Kabupaten Probolinggo]]).<ref name="SM"><small>Slamet Muljana. 2005. Menuju Puncak Kemegahan (terbitan ulang 1965). Yogyakarta: LKIS</small></ref><ref name="Sj"><small>Slamet Muljana. 1979. Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta: Bhratara</small></ref>
 
==Referensi==
{{reflist}}
 
{{Uncategorized|date=Maret 2016}}