Teuku Nanta Seutia: Perbedaan antara revisi

'''Teuku Nanta Seutia''' (lahir di [[Kesultanan Aceh]]) adalah seorang tokoh pejuang [[Perang Aceh]].<ref>[http://books.google.co.id/books?id=Yl08AAAAIAAJ&pg=PA126&lpg=PA126&dq=teuku+nanta+seutia&source=bl&ots=_z8-N22pfm&sig=iHPpCO9AEJ0Sr-wYmantPs71nvA&hl=en&sa=X&ei=CTouUpyLIIbGrAeovYGYDw&ved=0CEIQ6AEwBDgK#v=onepage&q=teuku%20nanta%20seutia&f=false ''The Achehnese, Volume 1''] Christian Snouck Hurgronje. Diakses 10 September 2013.</ref> Ia merupakan seorang bangsawan dan panglima perang yang secara turun temurun menjabat sebagai Uleebalang Enam Mukim di [[Kesultanan Aceh]] pada abad ke-19.<ref>[http://mizanmob.com/ebooks/sinopsys/EB000001V0 ''Sabil: Prahara di Bumi Rencong''] Mizanmob.com. Diakses 10 September 2013.</ref>

Teuku Nanta Seutia dan adiknya, Teuku Cut Mahmud, merupakan keturunan [[Datuk Makhudum Sati]], seorang [[Minangkabau Perantauan|perantau Minang]] yang membuka pemukimanpermukiman di daerah pantai barat Aceh pada abad ke-18. Setelah melalui pembangkangan dan hukuman berat yang tidak membuatnya tewas, akhirnya sultan Aceh saat itu memberi kepercayaan besar pada Datuk Makhudum Sati sebagai penjaga istana atau orang yang dipercaya menjaga keamanan keluarga sultan. Ia pun kemudian diberi kedudukan sebagai Uleebalang VI Mukim secara turun temurun dan diberi gelar Nanta Seutia Raja.