Yari: Perbedaan antara revisi

{{nihongo|'''Yari'''|槍}} adalah istilah untuk salah satu pisau tradisional Jepang yang terbuat dengan bentuk tombak, dengan bentuk yang lurus.<ref name="WBAR">{{cite book |last = Ratti|first = Oscar |authorlink = |coauthors =Adele Westbrook|title = Secrets of the Samurai: The Martial Arts of Feudal Japan|publisher = Tuttle Publishing|year = 1991|location = |pages = 484|isbn = 978-0-8048-1684-7 }}</ref> Seni bela diri memegang yari disebut '''[[sojutsu|sōjutsu]]'''.

Yari diyakini berbentuk dari tombak Cina, dan ''[[hoko yari]]'' dianggap dari [[Zaman Nara]] ([[710]]-[[794]]).<ref>[http://books.google.com/books?id=6vpaAAAAQAAJ&pg=PA156&dq=hoko+yari&hl=en&ei=3nMqTcPwMMG88ga69Zz7AQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=6&ved=0CDwQ6AEwBTgU#v=onepage&q=hoko%20yari&f=true ''Japan and China: Japan, its history, arts, and literature'', Frank Brinkley, T. C. & E. C. Jack, 1903 p.156]</ref><ref>[http://books.google.com/booksid=zPyswmGDBFkC&pg=PA49&dq=hoko+yari&hl=en&ei=affaTZvFNsPo0QGJ7On8Aw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CCoQ6AEwAA#v=onepage&q=hoko%20yari&f=true ''The connoisseur's book of Japanese swords'', Kōkan Nagayama, Kodansha International, p.49]</ref> dan sementara ini hadir dalam sejarah Jepang, Istilah yari muncul pertama kalinya dalam sumber-sumber tertulis dalam tahun [[1334]] tetapi jenis tombak tersebut tidak menjadi populer sampai akhir [[1400]]-an.<ref name="Friday">{{cite book |last = Friday|first = Karl |authorlink = |title = Samurai, Warfare and The State in Early Medieval Japan|publisher = Routledge|year = 2004|location = |page = 87|isbn = 0-415-32962-0 }}</ref> ini perang asli dari [[Bushi]] tersebut bukan hal yang "biasa", itu merupaka [[pertempuran]] ritual yang biasanya antara dua prajurit yang akan menantang satu sama lain melalui pemanah kuda.<ref name= "Deal">{{cite book|last = Deal|first = William E |authorlink = |coauthors = |title = Handbook to Life in Medieval and Early Modern Japan|publisher = Oxford University Press |pages = 432|year = 2007|isbn = 978-0-19-533126-4 }}</ref> Namun, invasi [[Mongol]] terhadap Jepang pada tahun [[1274]] dan [[1281]] mengubah persenjataan Jepang dan medan perang. Para prajurit [[Cina]] dan [[Korea]] Mongol memegang tombak panjang, berjuang dalam formasi yang ketat, dan pindah di unit besar untuk mencegah penyerangan.<ref name= "Deal"/> Penggunaan tombak (termasuk naginata dan yari) penggunaan militer tersebut jauh lebih besar daripada pedang, karena jangkauan mereka jauh lebih besar, berat badan mereka lebih rendah per satuan panjang (meskipun secara keseluruhan tombak akan menjadi cukup besar dan kuat), dan kemampuan menusuk besar mereka.<ref name= "Deal"/> Sekitar pertengahan abad keenam belas, [[ashigaru]] memegang tombak ( Nagae Yari ) dengan panjang 4,5-6,5 m (15 sampai 20 kaki) menjadi kekuatan utama dalam tentara tersebut. Mereka membentuk garis, dan dikombinasikan dengan ''[[Arquebusiers]]'' dan tombak pendek. ''Pikemen'' membentuk deretan garis dua atau tiga, dan dipaksa untuk menggerakkan tombak mereka serempak di bawah komando. Yari akhirnya menjadi lebih populer daripada ''[[yumi]]'' (Pemanah) sebagai senjata untuk samurai, dan pasukan (''[[ashigaru]]'') digunakan secara ekstensif.<ref name= "Deal"/>