Sunnah tarkiyyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: shalat → salat (2)
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎top: minor cosmetic change
Baris 1:
{{Orphan|date=Maret 2016}}
 
Pada dasarnya, [[sunnah]] ada 2 macam. Sunnah fi'liyyah dan '''sunnah tarkiyyah'''. Ia dapat didefinisikan dengan apapun ibadah segala macam yang tak [[Rasulullah]] {{saw}} kerjakan atau tidak dilakukannya masuk ke sunnah tarkiyyah.<ref name=haji>{{cite book |title=Haji dan Umrah Seperti Rasulullah |url=https://books.google.co.id/books?id=Xez9oIpv2x0C&pg=PA136 |page=136 |author={{aut|[[Al-Albani|Al-Albani, Muhammad Nashiruddin]]; Mahrus, Uthman; Astiwara, Muhammad(Penerjemah)}} |publisher=Gema Insani |location=[[Jakarta]] |year=2008 |isbn=979-561-265-4}}</ref> Maka sunnah fi'liyah didefinisikan sebagai sunnah yang dikerjakan oleh Rasulullah.<ref name=antara>{{cite web |url=http://www.arrefahiyah.com/akhbar-kajian/kajian-utama/19-antara-sunnah-fi%E2%80%99liyyah-sunnah-tarkiyyah.html |title=Antara Sunnah Fi'liyah & Sunnah Tarkiyyah |publisher=Yayasan Al-Akhbar Ar-Refahiyah |accessdate=8 November 2015}}</ref>
 
Kalau seorang Muslim tidak belajar sunnah ini, maka khawatir dia bisa jatuh dalam perkara [[bid'ah]]. Contohnya adalah kumandang adzan saat [[salat ‘Ied]], adzan [[salat istisqa’]] (minta hujan), dan adzan untuk jenazah. Ini semua ditinggalkan atau tidak dikerjakan oleh Nabi, maka bagi kita umatnya, meninggalkan ritual-ritual (seperti adzan yang tidak pada tempatnya) tersebut juga termasuk sunnah –yang sifatnya wajib-, yang disebut sebagai sunnah tarkiyyah. Adanya Nabi tak mengerjakan ini disebabkan dua faktor: tiada pendorong, dan terdapat di situ halangan.<ref name=antara/>