Orang Ryukyu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k minor cosmetic change |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k minor cosmetic change |
||
Baris 60:
[[Berkas:Five men wearing Ryukyuan Dress.JPG|thumb|250px|right|Lima orang Ryukyu, pada zaman Meiji]]
Secara genetis, suku-suku pribumi Ryukyu berkerabat dekat dengan [[suku Ainu]], dan kerabat dekat selanjutnya adalah bangsa [[bangsa Jepang|Jepang]] dan [[bangsa Korea|Korea]].<ref>{{cite book
}}</ref> Suku Ryukyu juga adalah kerabat terdekat kedua setelah suku Ainu dengan [[zaman Jomon|suku Jomon]], yaitu penduduk [[Sejarah Jepang#Zaman Jōmon|zaman prasejarah Jepang]]. Walaupun demikian, ditemukan pula bahwa sebagian signifikan dari gen maternal mereka berasal penduduk kuno Asia selatan.<ref>{{cite book
}}</ref>
Nama Ryukyu pertama kali muncul dalam tulisan sejarah Tiongkok pada tahun 605, yaitu awal [[Dinasti Sui]].<ref name="Kerr"/> Selama berabad-abad kemudian, Tiongkok pada umumnya menyebutkan nama Ryukyu untuk daerah yang meliputi baik [[Kepulauan Ryukyu]] maupun [[Formosa]].<ref name="Kerr">{{cite book
}}</ref>
Penduduk kepulauan Ryukyu menjalin hubungan yang baik dengan Tiongkok selama [[Dinasti Ming]].<ref name="Tsai"/> Tahun 1392, yaitu pada masa pemerintahan [[Kaisar Hongwu]] pendiri Dinasti Ming; 36 keluarga Tionghoa dari [[Fujian]] diundang oleh Chūzan seorang penguasa di [[pulau Okinawa]], untuk menetap di pelabuhan Naha dan bekerja menjadi utusan, penerjemah, dan pejabat pemerintah.<ref name="Tsai"/> Di antara pejabat Ryukyu, selanjutnya banyak yang merupakan keturunan imigran Tionghoa tersebut, lahir di Tiongkok, atau memiliki kakek-nenek Tionghoa.<ref name="Tsai">{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=Ka6jNJcX_ygC&pg=PA145&dq=ryukyu+asked+for+thirty+six+families+fujian#v=onepage&q=ryukyu%20asked%20for%20thirty%20six%20families%20fujian&f=false|title=The eunuchs in the Ming dynasty|author=Shih-shan Henry Tsai|year=1996|publisher=SUNY Press|location=|isbn=0-7914-2687-4|page=145|pages=|accessdate=2011-02-04}}</ref> Mereka turut berperan serta dalam kemajuan pribumi Ryukyu di bidang teknologi dan hubungan diplomatik.<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=Ga-5mPOr2-wC&pg=PR13&dq=ryukyu+asked+for+thirty+six+families+fujian#v=onepage&q&f=false|title=The East Asian maritime world 1400-1800: its fabrics of power and dynamics of exchanges|author=Angela Schottenhammer|year=2007|publisher=Otto Harrassowitz Verlag|location=|isbn=3-447-05474-3|page=xiii|pages=|accessdate=2011-02-04}}</ref><ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=ddcV_cGegX4C&pg=PA125&dq=ryukyu+asked+for+thirty+six+families+fujian#v=onepage&q&f=false|title=Maritime sector, institutions, and sea power of premodern China|author=Gang Deng|year=1999|publisher=Greenwood Publishing Group|location=|isbn=0-313-30712-1|page=125|pages=|accessdate=2011-02-04}}</ref><ref name="Hendrickx">{{cite book
}}</ref>
Baris 104:
Masakan Ryukyu memperlihatkan pengaruh Tiongkok dan Jepang yang cukup jelas.<ref name="Davidson"/> Orang Ryukyu menyukai berbagai masakan dari [[babi]], baik daging maupun anggota tubuh lainnya.<ref name="Dodd">{{cite book
}}</ref><ref name="Davidson"/> Salah satu hidangan terkenal adalah ''Rafutei'', yaitu bahu dan perut babi yang direbus perlahan dengan kecap, gula, dan ''Awamori'' (minuman keras lokal).<ref name="Davidson"/> Contoh masakan lainnya adalah ''Nakami-no-suimono'' (sup irisan usus dan lambung), ''Mimikawa-sashimi'' (selada ''sunomono'' dengan telinga babi), dan ''Ashitebichi'' (rebusan kikil babi).<ref name="Davidson"/><ref name="Dodd"/> Selain itu babi juga sering dibuat kaldu.<ref name="Davidson">{{cite book
}}</ref> Orang Ryukyu tidak memakan ikan sebanyak orang Jepang, namun banyak memakai [[laminariales|rumput laut ''kelp'']], contohnya ''Konbu-iirichi'' yang adalah tumisan rumput laut dan daging babi.<ref name="Davidson"/> Makanan laut khas lainnya adalah ''Irabu'' (sejenis [[ular laut]]), yang diasapi dan dimasak perlahan hingga setengah hari bersama rumput laut dan kikil babi, dan dimakan sebagai sup.<ref name="Davidson"/><ref name="Dodd"/> Makanan lain yang cukup terkenal bagi turis adalah ''Champuru'', yaitu tumis sayuran [[belustru]], [[peria|paria]], [[gluten]] gandum, dan [[sōmen]].<ref name="Dodd"/>
[[Berkas:Kamekoubaka.jpg|thumb|250px|right|''Kamekōbaka'' adalah kuburan keluarga tradisional Ryukyu]]
Agama asli penduduk Ryukyu bersifat [[animisme|animistik]], dan sangat menekankan pada [[pemujaan leluhur]].<ref name="HeinrichMiyaraShimoji"/> Seluruh peribadatan dan ritualnya menggunakan bahasa-bahasa setempat, diselenggarakan oleh para pendeta wanita yang disebut ''Nuuru'', serta ada pula [[dukun|shaman]] wanita ''Yuta'' untuk berbicara dengan arwah leluhur.<ref name="HeinrichMiyaraShimoji"/> Upacara inisiasi pendeta wanita ''Izaihoo'' diadakan 12 tahun sekali setiap [[kalender Tionghoa|tahun kuda]], namun tahun 1978 adalah terakhir kalinya upacara ini diadakan karena sudah tidak ada lagi yang paham pelaksanaannya.<ref name="HeinrichMiyaraShimoji"/> Pada umumnya praktik keagamaan asli Ryukyu saat ini sudah sangat menurun.<ref name="HeinrichMiyaraShimoji">{{cite book
}}</ref>
Seni beladiri [[Karate]] merupakan suatu [[Seni bela diri|beladiri]] populer yang berasal dari Ryukyu, tepatnya di [[pulau Okinawa]].<ref name="Toguchi"/><ref name="Ollhoff">{{cite book
}}</ref> Awalnya Karate berkembang sebagai beladiri rahasia penduduk Okinawa, sebab adanya larangan membawa senjata setelah penaklukan Ryukyu oleh klan Satsuma.<ref name="Toguchi"/><ref name="Ollhoff"/> Beladiri ini pada awalnya berkembang di Shuri, Tomari, dan Naha, sebagai gabungan dari beladiri asli Okinawa ditambah dengan pengaruh [[Wushu|beladiri Tiongkok]].<ref name="Toguchi"/><ref name="Ollhoff"/> Tokoh-tokoh yang dianggap bapak Karate moderen antara lain adalah [[Higaonna Kanryō]] dan [[Ankō Itosu]].<ref name="Toguchi"/> Pada awal tahun 1900-an, kedua guru beladiri tersebut mulai menerima murid secara terbuka dan mengajarkan Karate di sekolah-sekolah umum.<ref name="Toguchi">{{cite book
}}</ref><ref name="Ollhoff"/>
|