Fukuzawa Yukichi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Baris 17:
{{nihongo|'''Fukuzawa Yukichi'''|福澤 諭吉||{{lahirmati|[[Osaka]]|10|1|1835|[[Tokyo]]|3|2|1901}}}} adalah [[penulis]] [[Jepang]], ahli [[rangaku]] sekaligus [[samurai]] [[Domain Nakatsu]], [[penerjemah]], [[pengusaha]], dan [[pengajar]] yang mendirikan [[Universitas Keio]]. Ia dua kali diberangkatkan ke [[Amerika Serikat]] sebagai anggota delegasi Jepang, dan melakukan perjalanan ke Eropa, setahun sebelum [[Restorasi Meiji]] (1868).
 
Fukuzawa menerbitkan banyak sekali buku dan artikel, di antaranya ''[[Gakumon no Susume]]'' (''Dorongan untuk Belajar'') (1872-1876) dan ''[[Bunmeiron no Gairyaku]]'' (''Garis Besar Teori Peradaban'') (1875). Kalimat pembuka ''Gakumon no Susume'' dikenal anak-anak sekolah di Jepang, "Langit tidak menciptakan seseorang dengan harkat di atas atau di bawah orang lainnya."<ref name=gakumon>{{cite book |title=Gakumon no Susume |last=Yukichi |first=Fukuzawa |url=http://www.aozora.gr.jp/cards/000296/card47061.html |date= |work= |publisher=Aozora Bunko |accessdate=2010-01-19}}</ref>
 
Sebagian besar tulisannya diterbitkan oleh penerbit universitas atau surat kabar ''[[Jinji Shimpo]]'' yang didirikannya pada tahun 1882. Ia juga menulis berbagai [[esai]] dan [[satire]] mengenai isu-isu kontemporer di bidang [[politik]], [[hubungan internasional]], masalah [[ekonomi]] dan [[keuangan]], kebijakan [[pendidikan]], [[persamaan jender|persamaan hak wanita]], dan [[moralitas]].
Baris 33:
Tidak seperti anak-anak samurai yang belajar sastra Cina klasik dan ajaran [[Konfusianisme]], Yukichi tidak senang buku, dan baru malu tidak bisa membaca dan menulis ketika berumur 14 atau 15 tahun. Setelah 10 tahun terlambat masuk sekolah, ia mulai belajar sastra klasik Cina dari Shiraishi Tsunendo. Ia menguasai betul buku ''Zuo Zhuan'' (bahasa Jepang: ''Shunjū Sashiden''). Nakamura Shōbei mengajarinya seni pedang [[iaido]]. Meskipun pandai di kelas, derajatnya sebagai anak samurai kelas rendah membuatnya dilecehkan di luar kelas. Ketika bermain dengan teman sekelas, ia menjadi sasaran kesombongan anak-anak samurai dari kelas sosial yang lebih tinggi. Sejak kecil, ia sudah merasakan dan sangat membenci masyarakat feodal yang tidak memungkinkan orang untuk berpindah kelas.
 
Sejak usia 12 atau 13 tahun, ia mulai tidak percaya dengan agama [[Shinto]] atau [[agama Buddha]], dan menjadi [[ateis]] seumur hidupnya. Sewaktu kecil ia membuka kotak di kuil [[Inari (Kami)|Inari]], dan batu yang merupakan objek pemujaan digantinya dengan batu lain yang dipungutnya dari jalan.<ref name=jiden>{{cite book |title=The Autobiography of Yukichi Fukuzawa |last= Fukuzawa |first=Yukichi |authorlink= |coauthors=Eiichi Kiyooka, penerjemah |year=2007 |publisher=Columbia University Press |location= |isbn= |page= |pages= |url= |accessdate=2010-01-19}}</ref>
 
== Belajar rangaku di Nagasaki ==