Pembagian kerja internasional baru: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k top: minor cosmetic change
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k top: minor cosmetic change
Baris 3:
<span style="color:#ff8204">Orange</span> di bawah PDB (PPP) dunia per kapita]]
 
Dalam [[ekonomi]], '''pembagian kerja internasional baru''' adalah hasil dari [[globalisasi]]. Istilah ini diciptakan oleh sejumlah teoriwan yang hendak menjelaskan perpindahan ruang industri pabrikan dari negara-negara kapitalis maju ke negara-negara berkembang. Ini merupakan penataan ualng produksi secara geografis yang bermula dari gagasan [[pembagian kerja]] global.<ref name="EncylG">{{cite book |url=http://knowledge.sagepub.com/view/geography/n814.xml |title=Encyclopedia of Geography |publisher=Sage Pubs |author=Warf, Barney (ed.) |article=New International Division of Labor |year=2010 |isbn=978-1412956970}}</ref> Pembagian kerja keruangan (spasial) ini terjadi ketika proses [[produksi (ekonomi)|produksi]] tidak terbatas di suatu negara. Menurut pembagian kerja internasional "lama", sebelum tahun 1970, [[keterbelakangan|wilayah terbelakang]] hanya dijadikan penyuplai [[mineral]] dan [[komoditas]] [[pertanian]]. Akan tetapi, seiring terintegrasinya negara berkembang dengan ekonomi dunia, produksi lebih banyak dilakukan di negara-negara tersebut.<ref name="EncylG"/>
Hal ini mendorong tren transferensi atau "perpindahan industri global", yaitu perpindahan proses produksi dari [[negara maju]] ([[Amerika Serikat]], [[Eropa]], dan [[Jepang]]) ke [[negara berkembang]] di [[Asia]] (misalnya [[Tiongkok]], [[Vietnam]], dan [[India]]) dan [[Amerika Latin]]. Perpindahan ini terjadi karena perusahaan mencari tempat termurah untuk memproduksi dan merakit komponen, jadi bagian-bagian proses pabrikan yang butuh banyak tenaga kerja dan berbiaya rendah dipindahkan ke negara berkembang yang standar upahnya rendah. Perusahaan melakukan hal demikian dengan memanfaatkan [[transportasi]] dan [[teknologi komunikasi]], serta fragmentasi dan fleksibilitas tempat produksi. Sejak 1953 sampai akhir 1990-an, pangsa pabrikan negara-negara maju di tingkat global turun dari 95% ke 77%, dan pangsa negara-negara berkembang naik empat kali lipat dari 5% ke 23%.<ref>UNIDO (1986) ''World industry: a statistical review,'' 1985, Industry and Development, 18: Fig. 1; UNIDO database</ref>