Mien Brodjo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Kehidupan awal: minor cosmetic change
Baris 28:
== Kehidupan awal ==
 
Terlahir dengan nama Siti Sukatminah Brodjoewirjo, perempuan [[Jawa]] yang di kemudian hari dikenal dengan nama Mien Brodjo ini tergolong relatif beruntung karena meski lahir di [[Yogyakarta]] tahun [[1937]] saat masih masa [[Penjajahan Belanda|kolonial Belanda]], ayahnya adalah seorang mantri pamicis untuk [[Kolonial Belanda|Pemerintah Kolonial Belanda]] kala itu. Mantri pamicis ialah sebuah jabatan setingkat kepala dinas perpajakan dan itu membuat Mien Brodjo dan keluarganya dapat hidup berkecukupan. Selain itu sejak kecil Mien Brodjo sudah dididik disiplin terhadap semua hal, termasuk dalam pengaturan waktu. Hal ini dikarenakan ayahnya sangat ketat menerapkan kedisiplinan kepada anak-anaknya, termasuk Mien Brodjo. Hal ini dikarenakan lingkungan kerja ayahnya yang kerap bersama orang-orang [[Eropa]], terutama dari [[Belanda|Negeri Belanda]]<ref name="biografi">{{cite book |title = Setelah Angin Kedua (Biografi Mien Brodjo) |author = Sri Iswati & Putri Takarini |publisher = Grasindo |date = 13 Oktober 2008 |url = https://books.google.co.id/books?id=VVEf27KGvnMC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false |accessdate = 19 Oktober 2015 |language = Id}}</ref>.
 
Namun saat [[Jepang]] datang dan [[Penjajahan Jepang|menjajah Indonesia]], kehidupan keluarga Mien Brodjo yang semula berkecukupan menjadi berubah drastis. Ayahnya kehilangan pekerjaan. Untuk menambah nafkah keluarga, ibunda Mien Brodjo berjualan kain [[batik]] dengan ikhlas dan tanpa keluh kesah. Semangat ibundanya itulah yang selalu dikenang Mien Brodjo hingga dewasa kelak. Meski keluarganya sedang mengalami ujian hidup yang tidak ringan serta berada di masa [[Perang Kemerdekaan Indonesia|peperangan Indonesia]], masa kecil Mien Brodjo tetap dinikmati dengan bermain bersama teman-teman sebayanya<ref name="tokohindonesia"/>.